Peristiwa 7 Januari Perayaan Natal Kristen Ortodoks, Ini Latar Belakangnya
Merdeka.com - Banyak orang Kristen Ortodoks setiap tahun merayakan Hari Natal pada atau mendekati tanggal 7 Januari untuk mengingat kelahiran Yesus Kristus, yang dijelaskan dalam Alkitab Kristen. Tanggal ini berlaku untuk kalender Julian yang mendahului kalender Gregorian, yang biasanya diamati.
Tanggal Natal sekitar 7 Januari mungkin berbeda di beberapa gereja. Hari itu adalah waktu refleksi, pemikiran batin, dan penyembuhan di banyak negara Eropa timur.
Jenis makanan dan aktivitas dapat bervariasi tergantung pada budaya dan tradisi negara tersebut. Dalam beberapa budaya Kristen Ortodoks, orang berjalan dalam prosesi ke laut, sungai, dan danau sebagai bagian dari liturgi pada Hari Natal Ortodoks. Mereka membuat lubang di es untuk memberkati air jika membeku.
-
Bagaimana cara merayakan Natal di Sumatera Utara? Agar suasana Natal semakin hangat dan meriah, Anda bisa memberikan puisi Natal untuk orang-orang terdekat.
-
Bagaimana Natal dirayakan di Sumatera Utara? Selain itu, sambutan Natal juga memberikan kesempatan bagi kita untuk merenungkan arti kehidupan, bersyukur atas berkat yang telah diterima, serta mengevaluasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi di tahun yang akan datang.
-
Apa yang dirayakan saat Natal? Natal merupakan hari raya umat Kristiani yang diperingati setiap 25 Desember.
-
Apa makna Natal di Sumatera Utara? Natal adalah saat untuk merayakan kasih sayang, saling berbagi, dan mengenang kelahiran Sang Penebus.
-
Gimana cara merayakan natal? Ada beberapa cara merayakan Natal yang bisa dilakukan bersama keluarga yang sejalan dengan apa arti Natal, di antaranya: Menghias Pohon Natal, Saling Tukar Kado, Menonton Film, Membuat Kue Khas Natal, Berdoa Bersama
-
Kapan Natal dirayakan? Natal merupakan hari raya umat Kristiani yang diperingati setiap 25 Desember.
Berikut selengkapnya merdeka.com merangkum peristiwa 7 Januari perayaan Natal Kristen Ortodoks:
Latar Belakang Perayaan Natal 7 Januari
Natal merayakan kelahiran Yesus Kristus, yang diyakini banyak orang Kristen sebagai anak Allah. Tanggal lahirnya tidak diketahui karena hanya ada sedikit informasi tentang kehidupan awalnya. Injil St Matius dalam Alkitab mengklaim dia lahir pada masa pemerintahan Herodes Agung.
Herodes, raja Yudea, meninggal pada tahun 4 SM. Banyak umat Kristiani merayakan hari lahir Yesus pada tanggal 25 Desember namun ada sebagian yang memegang tradisi dengan memperhatikan tanggal pada 7 Januari.
Natal pada tanggal 7 Januari juga dikenal sebagai Hari Natal Lama. Sebelas hari dihilangkan untuk menebus perbedaan kalender yang terakumulasi dengan kalender Julian ketika Inggris dan Skotlandia beralih dari Julian ke kalender Gregorian pada tahun 1752. Banyak orang, terutama di daerah pedesaan, tidak menerima hilangnya 11 hari ini dan lebih memilih menggunakan kalender Julian.
Banyak gereja Ortodoks mengenali tanggal liburan menurut kalender Julian. Natal tetap tanggal 25 Desember dalam kalender Julian sehingga tanggal 7 Januari hanya berlaku antara tahun 1901 dan 2100 Tanggal Gregorian untuk Natal Ortodoks akan menjadi 8 Januari tahun 2101 jika kalender Julian masih digunakan.
Kalender Julian direvisi pada tahun 1923 dan versi ini lebih sesuai dengan kalender Gregorian. Beberapa gereja Ortodoks mengikuti kalender Julian yang direvisi tetapi sebagian besar gereja Ortodoks mengikuti kalender Julian yang lebih tradisional, yang memiliki tanggal asli untuk perayaan Kristen sebelum pengenalan kalender Gregorian.
Kebiasaan dan Tradisi Natal Ortodoks
Natal Ortodoks berfokus pada ritual dan tradisi keagamaan. Ini adalah waktu untuk menemukan kedamaian dan persatuan dan menyembuhkan jiwa. Dengan demikian, mereka tidak mengamati tradisi materialistis atau komersial seperti pertukaran hadiah atau menghias pohon.
Banyak orang menjalankan puasa 43 hari sebelum hari Natal Ortodoks dan melepaskan hal-hal seperti daging dan produk susu.
Alih-alih dekorasi berwarna-warni dan cerah, umat Kristen Ortodoks menghiasi meja mereka dengan taplak meja putih yang melambangkan kain yang dibungkus Yesus saat ia lahir. Beberapa juga memasang lilin dan hiasan jerami untuk mewakili Kandang Natal.
Natal Ortodoks adalah tentang kedamaian dan ketenangan. Makanan Natal Ortodoks dikenal sebagai Perjamuan Kudus, dan beberapa makanan tradisional yang dimakan pada hari itu adalah sup jamur, bubur, roti Prapaskah, kacang-kacangan, buah-buahan kering, ikan cod, biskuit, dan madu. Daging biasanya dihindari.
Gereja Ortodoks di Amerika Serikat mengadakan liturgi khusus (ibadah umum), di mana mereka menyalakan api dengan telapak tangan dan membakar kemenyan untuk menghormati pemberian tiga orang bijak kepada Yesus.
Fakta Gereja Ortodoks
- Ortodoks berarti "ajaran lurus"
Ortodoks berasal dari dua kata Yunani, 'Orthos,' yang berarti "lurus," dan 'Doxa,' yang berarti "mengajar" atau "menyembah."
- Ada berbagai gereja Ortodoks
Berbagai gereja Ortodoks ada di seluruh dunia, terbagi menjadi Gereja Ortodoks Oriental, Gereja Katolik Timur, Gereja Asiria dari Timur, dan Gereja Ortodoks Timur.
- Nama mereka unik
Gereja-gereja Ortodoks di setiap negara sebagian besar dinamai menurut geografi mereka dengan nama-nama seperti Gereja Konstantinopel, Gereja Yerusalem, Gereja Ortodoks Syria Antiokhia, dan Gereja Tewahedo Ortodoks Ethiopia.
- Pendeta bisa menikah
Pendeta ortodoks diizinkan memiliki istri hanya jika mereka melakukannya sebelum ditahbiskan menjadi imam.
- Layanan liturgi seperti yang dilakukan oleh Yesus
Layanan mereka sebagian besar mewujudkan tindakan yang dilakukan oleh Yesus ketika Dia masih hidup, termasuk memecahkan roti, mengucapkan kata-katanya, menyanyikan himne dari mazmur, dan membaca tulisan suci. (mdk/amd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tanggal pasti kelahiran Yesus Kristus masih menjadi perdebatan.
Baca SelengkapnyaNatal merupakan peringatan akan kelahiran Yesus Kristus. Namun bagaimana sejarah Natal sebenarnya? Simak penjelasan berikut ini.
Baca SelengkapnyaArti Natal adalah memperbaiki komunikasi dengan Tuhan. Momen ini menjadi waktu yang tepat untuk memperbaharui cara komunikasi dan komitmen dengan Tuhan.
Baca SelengkapnyaUmat Kristiani Indonesia yang berdomisili di Korsel menggelar perayaan dan Ibadah Natal di daerah Gangnam, Seoul.
Baca SelengkapnyaKBRI mendukung semangat Persatuan dan Kesatuan, termasuk kegiatan keagamaan seperti perayaan natal bersama.
Baca SelengkapnyaPengunjung bisa melihat langsung ornamen 'Kisah Kelahiran Yseus' selama 18-22 Desember 2023 pada pukul 10.00-12.00 WIB dan 13.00-15.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSukacita natal di tengah duka Palestina. Begini cara Gereja di Betlehem merayakannya.
Baca Selengkapnyaaskah diperingati sebagai hari kebangkitan Yesus Kristus dari kematian untuk menebus dosa manusia.
Baca SelengkapnyaGereja Katedral Jakarta menggelar misa Natal dengan tema "Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi".
Baca SelengkapnyaGereja Katedral, siap menampung 3.000-4.000 ribu umat untuk Misa Malam Natal dan Misa Hari Raya Natal
Baca SelengkapnyaKata sambutan Natal memegang peranan penting dalam menyambut perayaan kelahiran Yesus Kristus.
Baca SelengkapnyaPerayaan Kenaikan Yesus Kristus kali ini yang digelar di Gereja Katedral Jakarta mengangkat tema "Menjadi Pembawa Kabar Sukacita".
Baca Selengkapnya