Sempat Heboh Kabar Medan Menjadi Kota Terkotor, Ini Penjelasan Bobby Nasution
Merdeka.com - Heboh kabar terkait Medan menjadi kota terkotor tahun 2022 menjadi sorotan berbagai pihak. Seluruh pemberitaan terkait hal tersebut telah dinyatakan hoaks. Hal ini dijelaskan langsung oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Orang nomor satu di Medan itu menegaskan kabar tersebut tidak benar, pun dari pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Lingkungan belum merilis pernyataan bahwa Kota Medan menjadi kota terkotor.
"Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) belum merilis terkait Medan Kota Terjorok Tahun 2022. Saya tegaskan, pemberitaan yang melansir Medan Kota Terkotor 2022 hoaks," tegas Bobby dikutip dari Liputan6 pada Rabu (25/1).
-
Apa yang ditegaskan Bobby Nasution tentang aset kota Medan? Wali Kota Medan Bobby Nasution menegaskan aset daerah di wilayahnya jangan sampai ada satu pun diambil alih pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
-
Apa penghargaan yang diraih Kota Medan? Kota Medan kembali diperhitungkan dalam bidang penanganan kebersihan dan lingkungan hidup setelah belasan tahun absen dalam penghargaan Adipura.
-
Bagaimana Bobby Nasution ingin menjaga aset kota Medan? “Investor akan berpikir, sedangkan aset daerah saja bisa hilang, apalagi aset swasta. Jangan sampai pikiran ini muncul,“ ungkapnya.
-
Apa yang digaungkan oleh pemerintah Kota Pasuruan untuk membuat kota lebih bersih? Salah satu upaya pemerintah kota Pasuruan dalam mengatasi permasalahan lingkungan adalah dengan meningkatkan keterlibatan peran serta masyarakat dalam program Pasuruan Resik yang selalu digaungkan demi terwujudnya Pasuruan Kota Madinah.
-
Bagaimana cara kota medan membersihkan sungai? Dengan berbagai peralatan di antaranya cangkul, garpu, parang, serta mesin pemotong rumput, para aparat Kodim 0201 dan pegawai perangkat daerah Pemkot Medan berbaur melakukan pembersihan.
-
Bagaimana Kota Medan mengajak warga ikut normalisasi? 'Nah, bapak dan ibu camat, kalau bisa ajak masyarakatnya berpartisipasi dalam kegiatan itu. Jadi, ini tujuannya untuk mengedukasi dan agar tidak ada kesan yang membenarkan bahwa masyarakat boleh membuang sampah ke sungai, nanti dibersihkan oleh pemerintah. Bukan, bukan itu. Kita bangkitkan sama-sama kesadaran masyarakat, ' pesannya.
Bobby juga menyebutkan, masalah kebersihan menjadi salah satu program prioritas yang ditangani langsung oleh Pemerintah Kota Medan. Hal ini agar Ibukota Provinsi Sumatra Utara bisa menghapus predikat kota terkotor pada tahun 2018.
"Camat dan lurah, selalu saya tekankan untuk menjaga kebersihan di wilayahnya masing-masing," ucapnya saat memimpin Rapat Koordinasi Persampahan Dalam Rangka Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Retribusi Sampah (WRS) Untuk Peningkatan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Medan.
Aktifkan Kembali Aplikasi MCT
©2022 Merdeka.com/liputan6.com
Dalam kesempatan itu, Bobby menginstruksikan kepada Asisten Pemerintahan dan Sosial dan Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Medan untuk mengawasi, sehingga para lurah dan camat bertanggung jawab penuh atas kebersihan lingkungannya masing-masing.
Menantu Presiden Joko Widodo itu berharap agar aplikasi Medan Clean Track atau MCT bisa aktif kembali. Dengan menggunakan aplikasi MCT, bisa menjadi solusi efektif dalam menangani masalah sampah di Kota Medan.
Salah satu fitur dari MCT ini adalah dapat mengetahui keberadaan truk sampah secara real time. Selain itu, juga mampu mengecek rute perjalanan armada untuk memastikan sampah-sampah tersebut dibawa hingga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Tolong komunikasikan dengan Dinas Kominfo Kota Medan, agar aplikasi MCT bisa diaktifkan kembali," kata Bobby.
Keterangan dari KLHK
©2019 Merdeka.com/Pixabay
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Medan, Suryadi Panjaitan mengatakan, pemberitaan terkait Medan Kota Terkotor itu merupakan kabar hoaks.
"Kementerian Lingkungan dan Kehutanan (KLHK) tidak pernah mengatakan Medan Kota Terkotor. Hanya saja nilainya rendah, belum mencapai untuk memperoleh Adipura dan itu pun terjadi pada tahun 2018 lalu," ungkap Suryadi Panjaitan.
Suryadi menambahkan, soal Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) juga sudah jauh lebih baik. Pada Maret 2023 ini TPA dengan sistem Sanitary Landfill yang dibangun dekat TPA Terjun sudah selesai.
Sistem Sanitary Landfill ini bisa mengurangi potensi gangguan lingkungan dengan menimbun sampah memakai tanah secara periodik. Dalam operasionalnya, sistem ini efisien untuk meningkatkan pemanfaatan lahan dan kestabilan permukaan TPA. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat membahas soal pengolahan sampah, Edy menyebut Medan merupakan kota terkotor di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDiharapkan Adipura ini semakin memotivasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan agar konsisten dalam menjaga lingkungan.
Baca SelengkapnyaProses pencucian jalan dan pengaspalan yang belum rampung membuat kondisi jalan licin.
Baca SelengkapnyaWali kota Medan Bobby Nasution meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku begal, salah satunya dengan menembak mati para begal
Baca SelengkapnyaBobby pun berpesan kepada seluruh jajarannya di Pemerintah Kota (Pemkot) Medan untuk tidak melakukan korupsi.
Baca SelengkapnyaJokowi menegur menantunya, Wali Kota Medan Bobby Nasution soal kemacetan di wilayahnya
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan, Bobby Nasution akhirnya angkat bicara terkait dengan salah satu ruas jalan di persimpangan Jalan Sudirman licin
Baca SelengkapnyaMeski dikecam berbagai pihak, Bobby Nasution tetap berkomitmen mendukung aparat kepolisian untuk menembak mati para pelaku begal sadis di Kota Medan
Baca SelengkapnyaLaporan juga dilimpahkan ke Direktorat Penerimaan Layanan Pengaduan Masyarakat (PLPM) KPK, bukan pada Direktorat Gratifikasi.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini Bobby Nasution bertemu dengan influencer dan konten kreator di Medan.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto membela Wali Kota Medan Bobby Nasution yang mendukung polisi menembak mati begal di Kota Medan.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution menegaskan tidak ada relokasi, pembongkaran, ataupun penggusuran terhadap masyarakat di kawasan bantaran Sungai Deli.
Baca Selengkapnya