Dikecam Berbagai Pihak, Wali Kota Medan Tetap Dukung Polisi Tembak Mati Pelaku Begal Sadis
Meski dikecam berbagai pihak, Bobby Nasution tetap berkomitmen mendukung aparat kepolisian untuk menembak mati para pelaku begal sadis di Kota Medan
Meski dikecam berbagai pihak, Bobby Nasution justru menanggapinya dengan santai.
Dikecam Berbagai Pihak, Wali Kota Medan Tetap Dukung Polisi Tembak Mati Pelaku Begal Sadis
Tetap Mendukung Aparat
Meski sempat dikecam berbagai pihak, mantu Presiden Joko Widodo itu tetap konsisten mendukung dan mengapresiasi aparat kepolisian di Kota Medan untuk menembak mati para pelaku begal sadis.
Menanggapi kecaman dengan santai terkait begal harus ditembak mati, Bobby Nasution pun mengatakan silahkan untuk menanyakan hal tersebut kepada warga Kota Medan. Melansir dari liputan6.com (13/7), pernyataan dukungan Bobby Nasution untuk menembak mati pelaku begal itu dikecam oleh LBH hingga Amnesty International.
"Tanya masyarakat aja deh. Coba tanya masyarakatnya lihat kondisinya, saya rasa dengan korban-korban yang sudah banyak di Kota Medan, perlu dan tidak perlunya coba tanya masyarakatnya aja. Kalau saya wajib dukung,"
Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengutip dari liputan6.com (12/7).
LBH Angkat Bicara
Sementara itu, Wakil Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan Muhammad Alinafiah Matondang menilai pernyataan Bobby Nasution terhadap dukungan menembak mati begal sangat bertentangan dengan hukum dan HAM. Menurutnya, Bobby termasuk mengarah pada dugaan pembunuhan tanpa prosedur hukum dan putusan pengadilan (Extra Judicial Killing). Artinya, sama saja dengan sadisnya pelaku begal itu sendiri.
"Sikap tersebut juga kami nilai tidak jauh beda dengan sadisnya pelaku begal dan geng motor, tanpa belas kasihan melukai dan membunuh para korbannya,"
Terang Wakil Direktur LBH Medan, Muhammad Alinafiah Matondang
Pembunuhan Di Luar Hukum
Kecaman serupa juga dilontarkan oleh Direktur Amnesty International Indonesia, Wirya Adiwena. Menurutnya, tidak pantas seorang kepala daerah mendukung tindakan yang jauh di luar hukum, apalagi semua itu dilakukan oleh aparat kepolisian.
Legitimasi Pembunuhan
Tak hanya itu, Wirya juga khawatir pernyataan Bobby akan menjadi legitimasi pembunuhan di luar hukum dalam tindakan kasus lainnya. Pernyataan itu sangat berbahaya karena tidak melalui proses peradilan sehingga berdampak pada individu yang belum terbukti bersalah. Pihaknya juga mendesak Polrestabes Medan untuk melakukan penyelidikan dugaan pembunuhan di luar hukum yang melibatkan salah satu anggotanya.
""Kami mendesak Wali Kota Medan segera menarik pernyataan yang mendukung Polrestabes Medan menembak mati secara sewenang-wenang terduga pelaku tindak kejahatan,"
Direktur Amnesty International Indonesia, Wirya Adiwena