Tinjau Korban Banjir di Madina, Gubernur Sumut Sebut akan Tindak Tegas Ini
Merdeka.com - Banjir melanda sejumlah wilayah di Sumatra Utara (Sumut) akibat hujan deras dengan intensitas tinggi yang melanda akhir-akhir ini. Salah satu daerah yang terdampak banjir yakni di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Sejak Jumat (17/12), ada 16 kecamatan yang terendam banjir, yaitu Kecamatan Natal, Siabu, Batahan, Panyabungan, Panyabungan Barat, Panyabungan Selatan, Panyabungan Timur, Huta Bargot, Panyabungan Utara, Nagajuang, Batang Natal, Ranto Baek, Lingga Bayu, Sinunukan, Muara Batang Gadis dan Kotanopan. Setidaknya ada seribu lebih rumah warga yang terendam.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meninjau lokasi banjir di Desa Sikara Kara, Kecamatan Natal, Madina pada Senin (20/12). Ia mengatakan, saat ini kondisi banjir di wilayah tersebut sudah berangsur surut. Bahkan pengungsi sudah ada yang kembali ke rumahnya.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Bagaimana BPBD Sumbar menangani banjir di Kota Padang? Lanjutnya, saat ini semua alat yang berkemungkinan terendam sudah kita pindahkan ketempat yang lebih tinggi.
-
Dimana banjir lahar di Sumatera Utara terjadi? Di Indonesia, daerah yang sering mengalami banjir lahar termasuk daerah sekitar gunung berapi aktif seperti Gunung Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah, Gunung Kelud di Jawa Timur, Gunung Sinabung di Sumatera Utara, dan Gunung Agung di Bali.
“Alhamdulillah sudah surut, tinggal satu check point lagi, ada yang masih belum dapat dilalui kendaraan, yang lain sudah surut, bantuan sudah lancar,” katanya, melansir dari laman berita resmi Pemprov Sumut.
Tindak Tegas Aktivitas Rusak Lingkungan
infosumut.id ©2021 Merdeka.com
Gubernur Edy mengatakan, banjir di Madina ini merupakan banjir lima tahunan. Ada beberapa permasalahan yang menyebabkan banjir di daerah tersebut, diantaranya tambang ilegal, galian C ilegal, hingga pembalakan hutan.
Ia mengatakan, bahkan banyak ditemukan potongan kayu yang hanyut di lokasi-lokasi banjir tersebut. Saat ini Pemprov Sumut sedang mencari posisi pasti dari mana asal potongan kayu tersebut.
“Kita bisa menemukan potongan kayu itu, ini sedang kita pelajari, saat ini Kadis Kehutanan sedang berada di sana dengan tim, saya perintahkan untuk mengetahui posisi mana letak potongan kayu, saya belum memastikan, kita akan sampaikan ke masyarakat, dan akan tindak,” ujarnya.
Selain itu, Gubernur Edy menegaskan juga akan menertibkan tambang emas ilegal. Pasalnya, tambang tersebut sudah memberikan dampak pada masyarakat. Ia akan mengalihfungsikan pekerjaan penambang emas ke sektor lain seperti peternakan, perkebunan dan pertanian.
“Ada kegiatan ilegal, khusus tambang emas, saat ini sedang dalam proses karena kemarin terhambat Covid-19 sehingga kita undur, nanti kita akan ubah alih fungsi rakyat di dalam pelaksanaan melakukan galian emas,” tambahnya.
Kerusakan yang Disebabkan Banjir Madina
Instagram/@edy_rahmayadi ©2021 Merdeka.com
Sementara itu, melansir dari ANTARA, Bupati Madina HM Jakfar Sukhairi Nasution melaporkan kerusakan yang ditimbulkan akibat banjir dan longsor yang melanda wilayahnya kepada Gubernur Edy. Banjir tersebut telah membuat 4.500 kepala keluarga (KK) mengungsi dan fasilitas insfrastruktur banyak yang rusak. "Akibat banjir ini sebanyak 4.500 Kepala Keluarga (KK) mengungsi, selain itu sejumlah fasilitas umum seperti jalan, jembatan, sekolah, lahan pertanian dan bangunan pemerintah lainnya banyak yang rusak," sebut Jakfar.Selain itu, bencana banjir tersebut telah merusak 6.200 hektar lahan persawahan dan 250 hektar lahan holtikultura. Sedangkan untuk fasilitas sekolah, terdapat 33 sekolah yang terendam dalam musibah banjir itu. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Iqbal mengatakan banjir yang terjadi di Kabupaten Muratara ini menggenangi sejumlah lokasi.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaSejak 23 Januari 2024, banjir telah merendam ratusan rumah warga di Kecamatan Rimba Melintang.
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaGubernur Sumbar Minta Bantuan Rp1,5 Triliun untuk Penanganan Dampak Banjir Bandang
Baca SelengkapnyaBencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaLokasi TPS yang terendam banjir yaitu di Kecamatan Tantau Kopar, Desa Sekapas, Sungai Rangau, Kelurahan Rantau Kopar dan Bagan Cempedak serta desa lainnya.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang menerjang Kabupaten Agam Sumbar. Puluhan warga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSelain korban meninggal, 20 orang lainnya masih hilang dan dalam proses pencarian.
Baca SelengkapnyaPenjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaRisma menyerahkan santunan kepada ahli waris korban dengan nominal masing-masing Rp15.000.000
Baca SelengkapnyaRisma terlihat berdialog dengan korban dan memberikan bantuan kepada korban.
Baca Selengkapnya