Ini Pemicu Gempa Magnitudo 5,1 di Sukabumi
Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, penyebab gempa karena aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia.
Bangunan yang rusak adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bungbulang 5. Lokasi sekolah yang rusak berada di Desa Bungbulang.
Baca SelengkapnyaGempa bumi di Sukabumi hari ini terasa sampai Bandung
Baca SelengkapnyaGempa yang mengguncang Kabupaten Sukabumi berlokasi di titik koordinat 7,81 LS, 106,55 BT.
Baca SelengkapnyaPusat gempa berada 26 kilometer laut Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca SelengkapnyaBMKG menyebut, hingga pukul 18.10 WIB, belum ada aktivitas gempa bumi susulan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 61 rumah warga mengalami kerusakan usai gempa magnitudo 4,6 di Sukabumi.
Baca SelengkapnyaGuncangan gempa bumi tersebut terasa sampai Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitude 4.0 mengguncang Bogor sekitarnya, Jumat (8/12) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, penyebab gempa karena aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia.
Menurut BMKG, gempa magnitudo 5,1 ini terasa hingga ke Sukabumi dengan skala III-IV dan Pelabuhan Ratu III.
Gempa intraslab umumnya disebabkan karena lempeng samudra yang menunjam mengalami pecah, retak atau patah.
Gempa Intraslab merupakan gempa yang dirasakan secara merata. Biasanya, sumber gempa Intraslab berada di bagian dalam dari zona subduksi.
Penyebabnya yakni deformasi atau patahan batuan dalam Lempeng Indo-Australia.
Disebutkan gempa turun dirasakan oleh sebagian warga di Jabar, hingga mereka berbondong-bondong menyelamatkan diri termasuk di Garut dan Bandung.
Guncangan juga terasa oleh warga Kabupaten Sukabumi dengan kategori sedang selama 1 hingga 5 detik. BPBD Kabupaten Sukabumi memantau adanya kepanikan warga hingga keluar rumah.
Gempa tidak berpotensi tsunami.
Hingga kini belum diketahui dampak kerusakan dari gempa tersebut.
Gempa tersebut dapat disebut sebagai gempa intraslab (oceanic intraslab earthquake) seperti halnya gempa 6,1 yang terjadi di selatan Jawa Timur pada 10 April 2021.