30 Persen penduduk dunia tidak dapat akses internet karena biaya
Merdeka.com - Di awal Oktober lalu sebuah perusahaan bernama McKinsey & Company mengungkap sebuah fakta mengejutkan tentang internet. Setengah dari penduduk bumi hidup tanpa ditemani oleh internet.
Ternyata tidak hanya McKinsey & Company saja yang mengatakan hal tersebut, Internet.org suatu proyek hasil dari kemitraan global antara perusahaan papan atas di bidang teknologi, lembaga nirlaba, komunitas lokal dan ahli yang bekerja sama untuk menghadirkan internet bagi dua per tiga populasi dunia yang belum mempunyai akses, juga berpendapat sama.
Pihak Internet.org mengatakan bahwa lebih dari 85 persen penduduk dunia tinggal di tempat atau wilayah yang berada dalam cakupan seluler, namun hanya 30 persennya yang mengakses Internet.
-
Siapa saja yang belum terhubung internet? Mereka menyebutkan bahwa sebanyak 2,7 miliar orang di dunia belum mendapatkan akses internet.
-
Dimana saja internet belum merata? Masalah pemerataan dan kecepatan itu ya memang harus dilakukan secara paralel gitu ya. Kalau pemerataan itu kan memang masih ada 20 persen dari wilayah 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan-red) yang belum mendapatkan internet dengan bagus gitu ya, bahkan juga masih blank spot.
-
Kenapa warga negara tertentu tidak dapat akses internet? Laporan yang bertajuk Digital 2024 Global Overview Report itu salah satunya memotret kondisi negara-negara yang masih warganya belum terkoneksi internet. Mereka menyebutkan bahwa sebanyak 2,7 miliar orang di dunia belum mendapatkan akses internet. Lalu, rakyat negara mana saja yang masih belum terkoneksi internet? Apakah Indonesia termasuk?
-
Di mana warga negara tidak terkoneksi internet? Mereka menyebutkan bahwa sebanyak 2,7 miliar orang di dunia belum mendapatkan akses internet.
-
Dimana negara dengan pengguna internet terbanyak? Berikut daftar negara dengan pengguna internet terbanyak di dunia.
-
Siapa yang terima bantuan internet? Penerima bantuan terutama para pelaku UMKM di daerah yang jauh dari perkotaan dan masih kesulitan akses Internet.
Sedikitnya orang yang mengakses internet tersebut bukan karena tidak ada jaringan atau sinyal di tempat mereka, namun hanya karena biaya yang tinggi sehingga orang-orang tersebut tidak dapat membeli layanan data.
Dikutip dari Antara (13/10), Chris Daniels, Vice Presiden Internet.org, Facebook berkata, "Sebagai bagian dari upaya internet.org untuk menghubungkan dua pertiga penduduk dunia yang belum memiliki koneksi internet, Facebook berkomitmen untuk bekerja dengan para mitra mengembangkan piranti inovasi dan berbagai keberhasilannya ke seluruh industri." (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaData menunjukkan peningkatan akses internet di wilayah tertinggal yang sebelumnya sulit untuk menjangkau teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaPembangunan infrastruktur telekomunikasi di Provinsi Jambi belum merata. Desa Rantau kermas contohnya.
Baca SelengkapnyaOpenSignal merilis data terbaru per Oktober 2023 mengenai kondisi kecepatan internet seluler di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaDalam laporan terbaru ADB, sekitar 155,2 juta orang atau 3,9 persen penduduk di negara berkembang Asia hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar negara dengan pengguna internet terbanyak di dunia.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 3 menjanjikan akses internet gratis bagi pelajar di luar pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaSalah satunya, karena rumah tak layak huni tidak memiliki air yang bersih.
Baca SelengkapnyaPersoalan ini menurutnya juga harus ditindaklanjuti oleh pemerintah agar tidak ada lagi kesenjangan kualitas internet di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi, selama era kepemimpinannya, membantu masyarakat dari daerah 3T untuk dapat menikmati akses internet dengan lebih mudah.
Baca Selengkapnya