Pandemi Buat 70 Juta Orang di Negara Asia Pasifik Jatuh Miskin, Termasuk Indonesia?
Dalam laporan terbaru ADB, sekitar 155,2 juta orang atau 3,9 persen penduduk di negara berkembang Asia hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Dalam laporan terbaru ADB, sekitar 155,2 juta orang atau 3,9 persen penduduk di negara berkembang Asia hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Pandemi Buat 70 Juta Orang di Negara Asia Pasifik Jatuh Miskin, Termasuk Indonesia?
Pandemi Buat 70 Juta Orang di Negara Asia Pasifik Jatuh Miskin, Termasuk Indonesia?
Bank Pembangunan Asia (ADB) menyebut pandemi Covid-19 dan kenaikan biaya hidup telah mendorong 70 juta orang di negara berkembang Asia masuk dalam kemiskinan ekstrem tahun 2022.
Dalam laporan terbaru ADB, sekitar 155,2 juta orang atau 3,9 persen penduduk di negara berkembang Asia hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Angka ini lebih tinggi 67,8 juta dibandingkan jika tidak ada layanan kesehatan dan krisis biaya hidup.
Sebagai informasi, ada 46 negara berkembang di Asia Pasifik. Ini tidak termasuk Jepang, Australia, dan Selandia Baru.
Kepala Ekonom ADB Albert Park menyampaikan, Asia dan Pasifik terus pulih dari pandemi Covid-19, namun krisis biaya hidup yang meningkat menghambat kemajuan dalam pengentasan kemiskinan.
Albert menjelaskan berdasarkan angka tahun 2017, kemiskinan ekstrem didefinisikan sebagai hidup dengan pendapatan kurang dari USD2,15 atau sekitar Rp33.000 per hari.
"Inflasi di sebagian besar negara telah melonjak ke level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir pada tahun lalu. Didorong oleh pulihnya aktivitas ekonomi dan meningkatnya gangguan rantai pasokan," kata Albert dikutip dari South China Morning Post, Kamis (24/8).
Kenaikan harga berdampak pada semua orang.
Albert mengatakan masyarakat miskin menjadi kelompok yang paling terkena dampaknya karena mereka harus menghabiskan lebih banyak uang untuk makanan dan bahan bakar.
Sehingga menyulitkan mereka untuk menabung dan membayar kebutuhan pokok termasuk layanan kesehatan dan pendidikan.
“Dengan memperkuat jaring pengaman sosial bagi masyarakat miskin dan mendorong investasi dan inovasi yang menciptakan peluang pertumbuhan dan lapangan kerja, pemerintah di kawasan ini dapat kembali ke jalur yang benar,” kata Albert.
Meskipun perekonomian di negara-negara berkembang di Asia diperkirakan mengalami kemajuan dalam mengatasi kemiskinan, ADB mengatakan 30,3 persen populasi di kawasan ini.
Artinya sekitar 1,26 miliar orang, masih dianggap rentan secara ekonomi pada tahun 2030.