5 Misi Antariksa yang Sukses Menjangkau Pusat Tata Surya
Beberapa wahana antariksa berhasil melanjutkan misi hingga saat ini. Pesawat antariksa tengah menjelajahi ruang antar bintang, miliaran kilometer dari Bumi.
Wahana antariksa telah menjadi salah satu teknologi yang berperan penting dalam kemajuan ilmu astronomi. Sejak dimulainya misi penjelajahan alam semesta, manusia telah meluncurkan ribuan wahana antariksa. Robot-robot ini telah berhasil menemukan berbagai hal menarik, termasuk satelit dari planet lain dan pemetaan kondisi geologis di planet-planet tersebut.
Beberapa wahana antariksa telah kembali ke Bumi, sementara yang lainnya hancur atau melanjutkan misi mereka. Menariknya, beberapa wahana masih aktif dalam menjalankan misi hingga saat ini, menjelajahi ruang antar bintang yang berjarak miliaran kilometer dari Bumi.
-
Apa yang dilakukan Pesawat NASA? Pesawat NASA telah mendapat pencapaian luar biasa dengan secara resmi 'menyentuh' matahari, menyelam melalui atmosfer yang belum pernah dijelajahi sebelumnya yang dikenal sebagai corona.
-
Dimana NASA mendaratkan wahana antariksa? Dikutip dari laman NASA, program Viking ini merupakan proyek bersejarah AS yang pertama mendaratkan pesawat luar angkasa dengan aman di permukaan Mars.
-
Apa yang berhasil dicapai NASA baru-baru ini? Baru-baru ini pesawat luar angkasa NASA berhasil mengirimkan sinyal laser sejauh 466 juta kilometer, memecahkan rekor sebelumnya dan berpotensi mengubah penjelajahan terhadap tata surya.
-
Kenapa Pesawat NASA sentuh matahari? Corona memiliki magnetisme yang kuat, menjadi pusat kegiatan matahari, oleh karena itu mempelajari daerah ini dari jarak dekat diharapkan dapat membantu para ilmuwan dalam memahami ledakan matahari yang berpotensi mengganggu kehidupan di Bumi.
-
Kapan Pesawat NASA sentuh matahari? Pengumuman ini dibuat oleh para ilmuwan dalam pertemuan American Geophysical Union pada 2021.
-
Siapa pemegang rekor misi luar angkasa terpanjang? Pemegang gelar untuk misi luar angkasa terpanjang yakni astronot NASA, Frank Rubio buka suara.
Berdasarkan informasi dari laman NASA pada Selasa (8/10), berikut adalah wahana antariksa yang telah mencapai ujung tata surya.
1. Voyager 1
Hingga saat ini, tidak ada pesawat antariksa yang telah terbang lebih jauh daripada Voyager 1 milik NASA. Pesawat ini diluncurkan pada tahun 1977 untuk melakukan perjalanan melewati Jupiter dan Saturnus. Pada tahun 2012, Voyager 1 memasuki ruang antar bintang dan terus mengumpulkan data hingga sekarang.
Dalam misinya, Voyager 1 berhasil menemukan satelit Jupiter yang bernama Io. Wahana ini juga mengambil gambar yang menunjukkan delapan gunung berapi aktif yang memuntahkan material ke luar angkasa. Selain itu, wahana ini juga menemukan dua bulan di Jupiter, yaitu Thebe dan Metis.
Selama perjalanannya, wahana ini juga memotret bulan-bulan Saturnus, termasuk Titan, Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, dan Rhea. Menurut data yang diterima NASA, sebagian besar bulan tersebut tampaknya terdiri dari air es. Saat ini, jarak Voyager dari Bumi mencapai 160,18 Astronomical Unit (AU) atau sekitar 23,96 miliar kilometer, menjadikannya wahana antariksa terjauh yang pernah ada.
Pesawat luar angkasa Voyager 2
2. Voyager 2
Adalah saudara kembar Voyager 1, dan keduanya diluncurkan dengan selisih waktu hanya 16 hari. Keduanya menjelajahi planet-planet yang berada di luar tata surya, hingga akhirnya melewati batas terjauh heliosfer, yaitu lapisan luar atmosfer matahari yang memisahkan tata surya dari ruang antar bintang.
Voyager 1 dan Voyager 2 memiliki pasokan daya dan bahan bakar yang memadai untuk terus beroperasi hingga setidaknya tahun 2030. Bahkan jika keduanya tidak lagi berkomunikasi dengan Bumi, mereka akan tetap melanjutkan perjalanan menuju bintang-bintang.
Voyager 2 kini melaju sendirian di kegelapan ruang angkasa setelah meninggalkan batas luar tata surya pada November 2018. Saat ini, Voyager 2 berjarak 19,9 miliar kilometer dari Bumi. Pesawat luar angkasa yang diluncurkan oleh NASA ini menjadi yang pertama mengamati planet Neptunus, terbang sejauh sekitar 4.950 kilometer di atas kutub utara Neptunus pada tahun 1977.
3. Pioneer 10
Adalah wahana antariksa yang diluncurkan pada 2 Maret 1972. Ini adalah misi pertama NASA untuk menjelajahi ruang angkasa. Misi ini berhasil dan mencetak sejumlah rekor yang belum dapat ditandingi oleh wahana robot lainnya hingga saat ini. Pioneer 10 diakui sebagai pesawat luar angkasa pertama yang berhasil melampaui Mars, asteroid, dan Jupiter.
Wahana ini juga merupakan yang pertama menggunakan tenaga listrik yang sepenuhnya berasal dari energi nuklir. Awalnya, Pioneer 10 dirancang untuk misi selama 21 bulan untuk terbang melewati Jupiter, namun ternyata bertahan lebih dari 30 tahun. Sinyal terakhir yang dikirimkan Pioneer 10 ke Bumi diterima pada Januari 2003 dari jarak 12,23 miliar kilometer. Selain itu, pesawat luar angkasa ini juga melintasi orbit Saturnus pada Februari 1976 dan berhasil mengumpulkan data mengenai ekor magnetik Jupiter yang panjangnya mencapai 800 juta kilometer.
Pioneer 11
4. Pioneer 11
Adalah saudara kembar dari Pioneer, yang diperkirakan berada sekitar 97.590 AU atau setara dengan 14,59 miliar kilometer dari Bumi per 5 November 2017. Sebagai pesawat ruang angkasa pertama yang melakukan studi mendalam tentang Saturnus, misi Pioneer 11 berakhir pada tahun 1995 dan kini sedang dalam perjalanan keluar dari tata surya. Diluncurkan pada 6 April 1973, wahana ini diprediksi akan melintas dekat bintang Lambda Aquila dalam waktu hampir empat juta tahun ke depan.
Seperti halnya Pioneer 10 dan Voyager 1 serta 2, Pioneer 11 juga membawa pesan dari umat manusia ke luar angkasa. Pioneer 11 tercatat sebagai pesawat ruang angkasa yang telah melintasi orbit Neptunus, mengikuti jejak Pioneer 10, Voyager 1, dan Voyager 2.
5. Cassini
Casisini merupakan wahana ruang angkasa pertama yang berhasil melakukan pendaratan di daerah luar Tata Surya. Wahana ini bahkan mampu mengambil sampel dari samudera luar angkasa.
Cassini berfungsi layaknya mesin waktu, karena dapat mengungkap proses yang kemungkinan besar berkontribusi pada pembentukan tata surya. Wahana ini diluncurkan pertama kali pada 15 Oktober 1997 dari Cape Canaveral. Dengan mengumpulkan data sebanyak 635 Gigabyte (GB), Cassini memberikan kontribusi signifikan dalam eksplorasi Tata Surya.
Selain itu, Cassini juga mengungkapkan bahwa bulan-bulan Saturnus adalah dunia yang unik serta memperlihatkan kompleksitas dari cincin Saturnus.
Temuan yang dihasilkan oleh Cassini di Saturnus telah mendorong para ilmuwan untuk merevisi pemahaman mereka mengenai tata surya. Saat ini, Cassini berada sekitar 7,9 miliar kilometer dari Bumi sejak peluncurannya.