6 SDA yang terlihat melimpah, namun ternyata langka dan harganya selangit
Merdeka.com - Di tahun 1900, di Bumi ini hanya ada 1,6 milyar orang. Di tahun 50an, ada dua kali lipat jumlah tersebut dan di tahun 2000, ada 6 milyar orang di Bumi.
Dari penelitian di jurnal Global Enviromental Change, populasi global akan menyentuh hampir 10 milyar di abad ini.
Hal ini paling berpengaruh ke sumber daya alam. Terbukti dari berbagai survei, 1 dari delapan orang kelaparan, dan 1,3 milyar lainnya bahkan kesulitan akses listrik.
-
Kapan populasi dunia naik dua kali lipat? Pada abad ke-19, butuh sekitar 130 tahun untuk menaikkan populasi dunia menjadi dua kali lipat.
-
Bagaimana populasi dunia meningkat? Pada 1930 sampai 1974, populasi Bumi naik dua kali lipat, hanya dalam waktu 44 tahun.
-
Mengapa jumlah penduduk bumi meningkat? Setelah pertanian ditemukan antara 15.000 dan 10.000 tahun lalu, ketika ada antara 1 juta dan 10 juta orang di Bumi, butuh 1.500 tahun populasi dunia naik dua kali lipat.
-
Mengapa jumlah orang kaya meningkat? Dijelaskan bahwa dunia telah menjadi lebih kaya secara signifikan dalam satu dekade terakhir, baik dari segi per kapita maupun karena meningkatnya jumlah jutawan.
-
Berapa banyak manusia yang bisa ditampung Bumi? Cohen menjelaskan, pada 1679, ilmuwan penemu mikroskop Antoni van Leeuwenhoek memprediksi Bumi bisa menampung 13,4 juta orang. Lebih dari 40 tahun penelitian Cohen telah mengumpulkan 65 perkiraan, mulai dari 1 miliar hingga lebih dari 1 triliun orang.
-
Berapa banyak hewan di Bumi? Planet ini adalah rumah bagi 8 miliar manusia saja. Manusia berbagi ruang tersebut dengan sekitar 130 miliar mamalia lain, hingga 428 miliar burung, 3,5 triliun ikan, dan sekitar 10 triliun serangga (yaitu 1 dengan 18 angka nol).
Uniknya, hal ini tak seberapa banyak dilihat. Karena kita tinggal di kota, kita tentu tak sadar kalau listrik, internet, bahkan air bersih, tak bisa diakses semua orang. Hal ini juga membuat sebuah hal penting yang kita butuhkan tersebut, harganya juga meroket.
Untuk itu, mari kita lihat SDA apa saja yang terlihat melimpah, namun ternyata langka dan harganya selangit.
Pasir
Tentu kita tak akan menyangka pasir bisa akan sangat langka. Namun pasir adalah hal yang sangat-sangat penting. Untuk membuat bangunan, beton, aspal, bahkan kaca, pasir dibutuhkan. Apa jadinya gedung tinggi, jalan tol, dan taman-taman indah tanpa pasrir.
Pasir biasanya mudah ditemukan di dekat dengan volkano. Tentu hal ini akan sangat langka di tempat yang tak bervolkano. Jika Anda pikir di tempat yang dikelilingi gurun seperti jazirah Arab akan mudah? Jawabannya tidak. Dubai, mengimpor pasir dari Australia untuk membangun Burj Khalifa.
Helium
Mungkin kita sering melihat balon-balon ulang tahun yang terisi helium. Namun nyatanya, helium cukup langka. Ini adalah sumberdaya yang tak bisa diperbaharui, dan memiliki guna jauh di luar sekedar balon.
Helium digunakan untuk mendinginkan magnet superkonduksi yang ada di mesin MRI atau mesin pemindai otak. Selain itu helium juga digunakan untuk mendeteksi kebocoran di container yang sedang diuji ketahanannya terhadap tekanan tinggi. Selain itu, para ilmuwan juga menggunakan helium untuk mendapatkan suhu terendah dari cryogen untuk dapat memanfaatkan fenomena mekanika quantum dengan lebih baik.
Unsur kimiawi helium tidak bisa digantikan atau direplikasi oleh elemen lain. Menurut para ilmuwan, satu-satunya tempat bagi umat manusia untuk bisa menambang helium adalah di Bulan.
Tanah
Sebuah berita buruk untuk umat manusia, karena ilmuwan memprediksi bahwa tanah di Bumi hanya akan bisa digunakan hingga 60 tahun ke depan saja. Perkebunan dan persawahan di tanah-tanah yang sama, sebenarnya menyedot nutrisi dari bagian atas tanah, dan membuatnya makin tidak bernutrisi dan tak jadi tanah subur.
Dengan tumbuhnya populasi dunia yang makin tinggi, dalam 20 hingga 50 tahun mendatang diproyeksikan permintaan terhadap bahan makanan akan naik 50 persen, namun produksi makanan akan secara gradual turun 30 persen di jenjang waktu yang sama. Hal ini karena tanah yang makin sulit ditanami.
Air bersih pun kini menurun karena naiknya air laut karena pemanasan global.
Sperma
Dari sebuah studi komprehensif yang melihat data dari tahun 1973 hingga 2011, konsentrasi dan jumlah sperma menurun sebanyak 52,4 persen du Amerika Utara, Eropa, Australia, dan Selandia Baru. Hal ini menyebabkan menurunnya risiko reproduksi yang sehari.
Menurut para ilmuwan hal ini disebabkan oleh lingkungan. Pola makan yang buruk serta banyak sekali senyawa kimia berbahaya seperti endokrin yang dekat dengan kita, menurunkan kesehatan sperma. Belum lagi soal pestisida di bahan makanan serta tingkat stres di kota besar.
Ikan
Indonesia adalah negara maritim, sehingga di negara kita, ikan tak akan langka. Sama halnya seperti di negara kepulauan lain seperti Jepang dan Filipina. Namun Secara keseluruhan angka penangkapan ikan turun.
Diperkirakan hal ini adalah ketidakseimbangan ekosistem yang akhirnya membuat ikan mati secara perlahan.
Perawat
Kekurangan perawat adalah hal paling nyata yang dihadapi dunia saat ini. Hal ini dikarenakan jumlah lansia meningkat pesar, di mana di AS saja, jumlah ini akan meningkat 75 persen. Hal ini dibarengi dengan turunnya jumlah perawat,
Hal ini terjadi karena sekolah perawat secara global turun jumlah mahasiswanya. Alasannya sebagian besar faktor teknis, seperti ruangan kelas yang tak memadai, biaya praktik, objek praktik dan berbagai hal lainnya.
Hal ini dikombinasikan dengan waktu kerja perawat yang sungguh padat. Hal ini membuat banyak perawat yang pensiun dini.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekitar 300.000 tahun lalu, di awal kemunculan Homo sapiens, Bumi hanya dihuni antara 100 dan 10.000 manusia.
Baca Selengkapnya5 Orang Terkaya Dunia Gandakan Hartanya, Kemiskinan di Muka Bumi Baru akan Punah 229 Tahun Lagi
Baca SelengkapnyaSelama 23 tahun jumlah orang kaya di Indonesia hanya bertambah 164.867 orang.
Baca SelengkapnyaSkenario ini barangkali akan terjadi bila Bumi kehabisan pasokan air.
Baca SelengkapnyaKesenjangan ekonomi semakin terasa saat ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaErosi daya beli masyarakat kelas menengah ini tercermin dari peningkatan porsi pengeluaran untuk makanan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kekayaan pertama dialami Elon Musk, yang menjalankan beberapa perusahaan, termasuk Tesla dan SpaceX.
Baca SelengkapnyaDalam hal pajak, mereka membayar dengan presentase kekayaan lebih sedikit dibandingkan rata-rata pekerja.
Baca Selengkapnya