Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

7 Teori bodoh yang terlanjur 'mendarah daging' dipercaya masyarakat

7 Teori bodoh yang terlanjur 'mendarah daging' dipercaya masyarakat Teori bodoh yang terlanjur mendarah daging dipercaya masyarakat. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Di era internet, informasi bisa dengan mudah kita dapatkan dengan tingkatan akurasi yang luar biasa. Namun di era sebelum internet, informasi kebanyakan kita peroleh dari guru kita di sekolah, yang mendapatkan informasi tersebut dari silabus yang dipakai turun temurun dari generasi ke generasi. Tentu hal tersebut belum tentu menjamin kebenaran informasi seperti sekarang.

Terlebih lagi jika kita di Indonesia, mitos dan fakta adalah hal yang kabur. Seringkali orang masih mempercayai mitos ketimbang fakta. Terlebih lagi, sebuah gagasan yang sebenarnya hanyalah mitos belaka, dianggap sebagai teori yang sahih.

Dengan demikian terjadi banyak miskonsepsi antara bagaimana sebuah teori dipercaya oleh masyarakat sebagai kebenaran.

Orang lain juga bertanya?

Berikut beberapa teori bodoh yang terlanjur 'mendarah daging' dipercaya masyarakat.

Bunglon berubah warna untuk menyamakan diri dengan lingkungan

Tentu Anda pernah mempelajari ilmu alam di sekolah, dan tak mungkin Anda belum diajari soal bunglon yang bisa berubah warna. Dalam hal ini Anda diajarkan bahwa bunglon akan mengubah warna kulit sesuai dengan lingkungan. Anda juga akan diajarkan bahwa hal ini merupakan teknik kamuflase yang ditujukan agar ia aman dari predator.

Dalam hal ini, informasi ini tak sepenuhnya salah tapi terdapat informasi yang 'melenceng.'

Kulit bunglon memang mempunyai lapisan yang memiliki rentang pigmen yang sangat banyak, di mana lapisan tersebut melapisi sel yang mengandung senyawa bernama kristal guanin. Perubahan warna pada bunglon ini sebenarnya terjadi akibat penyesuaian ruang antara kristal guanin, yang menyebabkan perubahan panjang gelombang cahaya yang memantul dari kulit bunglon.

Itulah mengapa informasi soal kamuflase mungkin sedikit melenceng, karena bunglon mungkin memakai kemampuannya untuk berkamuflase. Namun sebenarnya kemampuan ini lebih berguna untuk bunglon memberi sinyal reaksi sosial. Selain itu, hal tersebut merupakan reaksi dari berubahnya temperatur. Oleh karena itu, sebenarnya bunglon hanya mengubah warnanya sebagai respons dari paparan cahaya, suhu, serta suasana hatinya. Sehingga ini merupakan kondisi psikologis, bukan pertahanan diri.

Anak kecil yang kelebihan gula akan hiperaktif

Banyak orang tua di luar sana tentu percaya jika anak kecil yang hiperaktif berarti ia kelebihan gula, atau sebaliknya. Padahal hal ini tidak benar. Berkat sejarah dan berbagai tradisi di berbagai belahan Bumi, kita suka menyalahkan makanan dan minuman yang kaya gula atas hiperaktivitas anak.

Meski demikian, para ilmuwan tak menemukan adanya hubungan antara gula dan hiperaktifnya anak-anak. Ilmuwan sendiri banyak melakukan eksperimen kepada kelompok anak-anak pra sekolah atas hal ini. Hasilnya pun menyebutkan tak ada hubungan tersebut. Jadi penyebab hiperaktifnya anak bukan gula, namun jangan beri makan anak-anak kecil dengan banyak permen dan minuman manis terlalu banyak.

Ada 5 panca indera

Tentu semua orang sudah tahu bahwa kita semua memiliki 5 panca indera, yang meliputi penciuman, peraba, pengecap, penglihatan, dan pendengaran. Tentu hal ini sudah kuno, dan merupakan kesalahpahaman yang mendarah daging untuk percaya hal ini.

Benar, panca indera punya definisi yang lebih lebar lagi. Sebuah indera, didefinisikan sebagai ranah fisiologis yang memungkinkan manusia untuk memahami rangsangan. Secara teknis, Jessica Cerratini dari Harvard Medicine mengungkapkan bahwa indera adalah sistem tubuh yang terdiri dari sekelompok sel sensorik yang tidak hanya merespon fenomena fisik tertentu, namun sel sensorik ini juga sesuai dengan beberapa bagian tertentu di otak.

Hal ini membuat definisi indera menjadi lebih luas sekaligus juga spesifik. Oleh karena itu, sebenarnya masih banyak indera lain yang dimiliki oleh tubuh kita. berbagai hal seperti keseimbangan, thermoception, proprioception (persepsi kita terhadap posisi tubuh), dan nociception (persepsi terhadap rasa sakit)), merupakan indera.

Kita hanya memakai 10 persen dari otak kita

Hal ini adalah teori yang cukup luas dipercaya. Untuk percaya akan hal ini pun cukup masuk akal, mengingat betapa rumitnya keadaan otak kita. Bahkan jika seseorang bisa memanfaatkan 90 persen dari sisa kemampuan otak, seseorang akan memiliki memori super, bahkan kekuatan super seperti telekinesis. Hal ini bahkan diabadikan jadi sebuah film berjudul 'Lucy.'

Meski demikian, hal ini adalah hal yang tak dipercaya para ahli saraf. Mereka sangat yakin bahwa lebih dari 10 persen otak manusia digunakan untuk berbagai aktivitas manusia sehari-hari. Sebenarnya, bahkan berapa persen pemanfaatan otak manusia bukan hal yang jadi perhatian dan disebut terus-menerus.

Yang jelas, kompleksitas otak merupakan hal yang nyata. Berbagai hal seperti kemampuan untuk melakukan jutaan perilaku, bagaimana otak membentuk perasaan, ingatan, dan kesadaran diri, semua tentu rumit. Atas hal ini, tentu ilmuwan masih belum mengungkap banyak misteri.

Ikan Mas memiliki ingatan hanya 3 detik

Kita semua tahu bahwa ikan mas melupakan semua ingatannya hanya dalam tiga detik saja. Kepercayaan masyarakat tumbuh seakan-akan hal tersebut sebuah pengetahuan biologis ini. Padahal nyatanya, itu adalah miskonsepsi yang salah besar. Hal ini diduga muncul dari para pemelihara ikan agar tak merasa bersalah untuk menaruhnya di toples kaca berisi air setiap saat.

Kebalikan dari teori ini, para ilmuwan justru menyebut bahwa ikan mas adalah ikan yang mampu merespon berbagai jenis musik, warna, serta isyarat sensorik lain. Hal ini pun akan diingat setiap saat ketika ia hidup. Salah satu ilmuwan asal Israeli Technion Institute of Technology bahkan bisa melatih ikan mas untuk merespon suara ketika sudah masuk waktu makan. Hal ini sangat bertentangan dengan kepercayaan di mana ikan mas hanya ingat 3 detik kejadian terakhir dalam hidupnya.

Microwave sebabkan kanker

Anda pasti pernah dengan soal bagaimana microwave dalam menghasilkan panas memproduksi radiasi tertentu yang bisa sebabkan kanker. Bahkan microwave sering disalahkan dengan dalih, "sebelum ada microwave, kanker tak sebanyak sekarang."

Namun terlepas dari banyaknya pendapat masyarakat, berbagai klaim tersebut tidaklah benar. Penjelasannya mudah: pertama, gelombang mikro tak sebabkan makanan jadi radioaktif. Kedua, energi dari microwave tak cukup untuk merusak DNA sel kita yang akhirnya jadi kanker. Ketiga, microwave bekerja dengan cara memanaskan molekul air, yang akhirnya memanaskan makanan. Jadi, kanker terkadang disebabkan dari apa yang Anda makan, bukan dari cara memanaskan makanan tersebut.

Pria memikirkan seks tiap tujuh detik

Ini adalah hal yang sering dijadikan tuduhan ke para pria, atau sebaliknya, jadi alasan para pria untuk memikirkan seks. Meski demikian, hal ini jauh dari benar. Jika hal ini benar, tentu pria tak akan bisa fokus belajar atau bekerja, dan pekerjaan apapun tak pernah selesai. Pria pun tak akan bisa berfungsi secara penuh dalam masyarakat, di mana hal tersebut ironis mengingat di berbagai belahan dunia masyarakat masih patriarkhis.

Tentu hal ini ada benarnya, di mana pria lebih banyak memikirkan seks ketimbang wanita. Namun frekuensi dan energi yang dikeluarkan tentu tak sebanyak yang kita bayangkan. Bahkan, hal tersebut sangat sulit untuk dikalkulasi hingga muncul kesimpulan bahwa tiap tujuh detik pria memikirkan hubungan seks. (mdk/idc)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Alasan Kenapa Manusia Mudah Tertipu, Bahkan Orang Pintar Juga Mudah Jadi Sasaran Penipuan
Alasan Kenapa Manusia Mudah Tertipu, Bahkan Orang Pintar Juga Mudah Jadi Sasaran Penipuan

Memiliki pendidikan lebih baik dan kepintaran tidak membuat seseorang dijamin kebal dari penipuan. Kenali mengapa mereka tetap rentan menjadi korban tipuan ini:

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Masyarakat Berpendidikan Tinggi Bisa Jadi Korban Penipuan Keuangan Digital
Hati-Hati, Masyarakat Berpendidikan Tinggi Bisa Jadi Korban Penipuan Keuangan Digital

Modus operandi penipuan terkait keuangan ilegal juga semakin lama semakin canggih meskipun sektor jasa keuangan (SJK) terus melakukan inovasi.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Dibanjiri Hoaks Soal Perang Hamas-Israel, Ada yang Gunakan Video Lama Bahkan Video Game untuk Sebar Berita Palsu
Media Sosial Dibanjiri Hoaks Soal Perang Hamas-Israel, Ada yang Gunakan Video Lama Bahkan Video Game untuk Sebar Berita Palsu

Beberapa jam setelah serangan Hamas ke Israel, X atau Twitter dibanjiri video dan foto hoaks serta informasi menyesatkan tentang perang di Gaza.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diajak Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024
Masyarakat Diajak Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024

Masyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.

Baca Selengkapnya