AS Pinjam Duit Segini Gede Buat Bikin Pabrik Baterai Mobil Listrik
Pemerintah AS memberikan pinjaman untuk mendukung pabrik baterai kendaraan listrik di Indiana.
Pemerintah AS melalui Departemen Energi (DOE) telah memberikan persetujuan awal untuk pinjaman sebesar $7,54 miliar guna mendukung pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Kokomo, Indiana. Pinjaman ini akan diberikan kepada StarPlus Energy LLC, sebuah usaha patungan antara Stellantis dan Samsung SDI.
Proyek ini diharapkan dapat menciptakan sekitar 3.200 lapangan kerja, serta 2.800 pekerjaan operasional di pabrik dan ratusan lainnya di taman pemasok terdekat.
-
Berapa harga baterai mobil listrik? Harga baterai sebuah mobil listrik dapat mencapai Rp500 jutaan.
-
Kenapa harga baterai mobil listrik mahal? Salah satu alasan utama mobil listrik mahal adalah harga baterainya yang tinggi.
-
Bagaimana cara mengisi daya baterai mobil listrik? Selain itu, kemajuan dalam teknologi baterai memungkinkan mobil listrik untuk menempuh jarak yang lebih jauh dengan satu kali pengisian daya.
-
Bagaimana Pemprov Kaltim mendorong Perusda MBS untuk menerapkan bisnis kendaraan listrik? 'Saya mendorong ke depan, MBS mulai menggunakan kendaraan non fosil. Kendaraan itu bisa dipinjam atau disewakan,' ujarnya Akmal kepada wartawan.
Pinjaman bersyarat ini terdiri dari USD6,85 miliar dalam bentuk pokok dan $688 juta dalam bentuk bunga yang dikapitalisasi. Pendanaan ini berasal dari program Advanced Technology Vehicles Manufacturing (ATVM) yang dihidupkan kembali oleh Presiden Joe Biden pada tahun 2022. Program ini bertujuan untuk mendukung industri manufaktur kendaraan listrik yang sedang berkembang di AS.
Dampak Ekonomi dan Tantangan Proyek
Proyek pembangunan pabrik baterai ini diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi lokal. Selain menciptakan ribuan lapangan kerja, proyek ini juga berpotensi meningkatkan investasi di sektor kendaraan listrik.
Namun, pinjaman ini harus segera diselesaikan sebelum Donald Trump kemungkinan menjabat kembali sebagai presiden, yang telah berjanji untuk membatalkan banyak program pengeluaran untuk kendaraan listrik yang diperkenalkan oleh Biden.
Trump mengklaim akan menghapus kredit pajak sebesar $7.500 untuk pembelian kendaraan listrik baru dan membatalkan sisa pengeluaran dari Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA), termasuk program pinjaman ATVM. Sebelumnya, program ini dikenal karena pinjaman sebesar $465 juta kepada Tesla pada tahun 2009 yang membantu perusahaan tersebut bertahan dari kebangkrutan.
Sejarah dan Kembali Program ATVM
Program ATVM sempat mengalami masa surut selama pemerintahan Trump yang pertama, di mana banyak startup kendaraan listrik yang kekurangan dana tidak mendapatkan respons terhadap permohonan pendanaan mereka.
Namun, Biden menghidupkan kembali program ini pada tahun 2022 dengan memberikan pinjaman sebesar $2,5 miliar kepada usaha patungan antara General Motors dan LG Energy Solution untuk mendanai pembangunan fasilitas manufaktur baterai lithium-ion baru.
Sejak saat itu, program ini telah memberikan komitmen lain, termasuk $9,2 miliar untuk usaha patungan antara Ford dan SK Innovation, serta $2 miliar untuk Redwood Materials. Pabrik Stellantis dan Samsung merupakan penerima terbaru dari program ini, yang diperkirakan akan memproduksi sekitar 67 GWh baterai, cukup untuk menyuplai sekitar 670.000 kendaraan setiap tahunnya saat beroperasi penuh.
Tantangan Internal Stellantis
Stellantis, yang memiliki merek seperti Jeep, Dodge, Chrysler, dan Ram, sedang menghadapi tantangan internal yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk memenuhi tuntutan program ini. CEO Stellantis, Carlos Tavares, baru-baru ini mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri di tengah penurunan tajam penjualan di AS dan luar negeri. Perusahaan ini juga berjuang untuk bersaing dengan kompetitornya dalam transisi menuju kendaraan listrik dan kendaraan yang terdefinisi oleh perangkat lunak.
Perubahan dalam manajemen dan strategi perusahaan akan menjadi faktor penting dalam keberhasilan proyek pabrik baterai ini. Dengan adanya dukungan pinjaman dari pemerintah, Stellantis dan Samsung SDI memiliki peluang untuk memperkuat posisi mereka di pasar kendaraan listrik yang semakin kompetitif.