Asteroid Bennu dan Keyakinan Yom Kippur Yahudi tentang Kiamat
Asteroid raksasa bernama Bennu mengancam bumi. Bennu yang ukurannya sebesar gunung diprediksi bisa menabrak bumi tahun 2181.
Ancaman asteroid pembawa kiamat ini dikaitkan dengan tradisi Yom Kippur milik Yahudi
Asteroid Bennu dan Keyakinan Yom Kippur Yahudi tentang Kiamat
Asteroid raksasa bernama Bennu mengancam bumi. Bennu yang ukurannya sebesar gunung diprediksi bisa menabrak bumi tahun 2181.Ancaman asteroid pembawa kiamat ini dikaitkan dengan tradisi Yom Kippur milik Yahudi.
Yom Kippur, menurut kepercayaan Yahudi, saat Tuhan menandatangani nasib manusia dalam Kitab Kehidupan.
Tindakan manusia dinilai dan memutuskan siapa yang hidup dan siapa yang mati. Dalam proses yang dimulai pada Rosh Hashanah.
Oleh karena itu, suasana hari raya yang berfokus pada pertobatan, penebusan, dan penghakiman, dapat membuat seseorang takut akan beberapa skenario apokaliptik (kiamat).
Teranyar, tiga asteroid melewati bumi pada hari Senin (25/9). Hal itu terjadi saat umat Yahudi merayakan hari Yom Kippur. Salah satu asteroid itu bahkan disebut terbang sangat dekat dengan permukaan bumi.
Menurut Pusat Studi Objek Dekat Bumi (CNEOS) di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, asteroid-asteroid ini telah diberi nama 2023 SP3, 2023 ST2, dan 2023 SZ.
Ketiga asteroid tersebut semuanya berukuran relatif dekat, berdasarkan perkiraan NASA.
Asteroid pertama, 2023 SP3, memiliki ukuran diameter mulai dari 14 meter hingga 32 meter
Sebagai gambaran, pertimbangkan kambing: Seekor hewan yang dikorbankan secara ritual pada Yom Kippur dengan melemparkan salah satu hewan, yang dikenal sebagai kambing hitam, dari tebing dan yang lainnya dibawa ke Kuil.
Menurut Institut Biologi Konservasi dan Kebun Binatang Nasional Smithsonian, ukuran kambing sangat beragam. Tetapi yang terbesar tingginya sekitar 106,7 sentimeter
Dengan kata lain, asteroid 2023 SP3 berukuran sekitar hampir 30 ekor kambing
Asteroid kedua adalah 2023 ST2, berukuran sedikit lebih besar dengan perkiraan diameter maksimum 36 meter. Yang terakhir, asteroid 2023 SZ, bahkan lebih besar lagi, dengan diameter mencapai 40 meter.
Akankah Asteroid Menabrak Bumi?
Ya, campur tangan Tuhan tentu diperlukan agar asteroid-asteroid ini benar-benar menyebabkan bencana apokaliptik ilahi.
Berdasarkan perhitungan NASA, tiga asteroid tersebut tidak perlu dikhawatirkan.
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah ukurannya. Meskipun secara teoritis asteroid-asteroid ini cukup besar untuk menghantam Bumi dan bisa bertahan dalam perjalanan melalui atmosfer bagian atas.
Paling-paling, mereka akan menyebabkan ledakan keras saat masuk atmosfer, tetapi kerusakan sebenarnya akan minimal atau tidak ada sama sekali ada.
Sejauh ini hal ini telah terjadi pada dampak asteroid yang terjadi baru-baru ini. Seperti 2023 CX1, yang terjadi di dekat Normandia, Prancis, pada bulan Februari 2023 dan tidak menimbulkan kerusakan apapun.
Asteroid 2023 SP3 adalah yang paling dekat dari semuanya. Terbang pada jarak lebih dari 328.000 kilometer dari Bumi
Sebagai gambaran, bulan mengorbit Bumi pada jarak sekitar 384.000 kilometer. Jadi ini akan lebih dekat dari Bulan, tapi masih jauh
Secara teori, sesuatu masih mungkin berubah, tapi kalaupun berubah, hal itu tidak akan menyebabkan kerusakan serius.
Namun, bagian dari asteroid sebenarnya dijamin akan tiba di Bumi pada Yom Kippur. Namun dalam keadaan yang sangat berbeda.
Misi Osiris-REx NASA kini membawa kembali sampel asteroid pertama yang diawetkan dari asteroid Bennu selebar 500 meter.
Sampel-sampel ini memiliki potensi besar untuk penelitian ilmiah di masa depan dan alih-alih menjadi pertanda kehancuran bumi
Bennu diyakini sebagai salah satu kandidat asteroid yang paling mungkin benar-benar dapat menimbulkan bahaya bagi Bumi di masa depan.
Hal ini malah akan menjadi sebuah jalan keluar menuju pemahaman yang lebih baik tentang alam semesta di sekitar kita.
Bisakah kita menghentikan asteroid agar tidak menabrak Bumi?
Jawaban atas pertanyaan ini adalah ya. Berkat upaya para ilmuwan di bidang pertahanan planet.
Metode yang paling menonjol sejauh ini adalah Misi Double Asteroid Redirection Test (DART) NASA, yang berhasil mengubah jalur asteroid dengan menabraknya.
Hal ini membuat para ilmuwan yakin, dengan waktu peringatan yang cukup, mereka dapat melindungi bumi dari bencana asteroid.
Namun, apakah mereka dapat melindungi diri dari apapun yang dikirim oleh Tuhan sebagai hukuman ilahi pada Yom Kippur ini, adalah cerita lain.