Badan Antariksa Jepang Kebobolan Hacker, Ini Nasib Roket dan Satelitnya
Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) tak mengetahui penyusupan hacker ini ke sistemnya.
Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) tak mengetahui penyusupan hacker ini ke sistemnya.
Badan Antariksa Jepang Kebobolan Hacker, Ini Nasib Roket dan Satelitnya
Badan antariksa Jepang kemungkinan telah menjadi korban serangan hacker ke server jaringannya.
Demikian pemerintah menyatakan pada hari Rabu, menambahkan bahwa insiden tersebut tidak melibatkan informasi sensitif yang berkaitan dengan roket atau satelit.
Mengutip Nikkei Asia, Jumat (1/12), sumber yang dekat dengan masalah ini mengatakan bahwa Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) tidak menyadari bahwa serangan hacker.
Menurut informasi itu disebutkan kemungkinan awal serangan hacker terjadi selama musim panas hingga mereka dihubungi oleh polisi pada musim gugur ini.
Seorang pejabat di badan tersebut mengatakan bahwa belum ada kebocoran data yang dikonfirmasi sejauh ini.
Pemerintah dan otoritas terkait sedang menyelidiki insiden ini dan berusaha mengidentifikasi sumber serangan, cakupan kerusakan, dan kerentanan apa pun dalam sistem keamanan badan antariksa tersebut.
JAXA termasuk salah satu dari sekitar 200 perusahaan dan lembaga penelitian yang menjadi korban serangan siber berskala besar pada tahun 2016 dan 2017, yang diyakini dilakukan oleh kelompok mata-mata China di bawah arahan Tentara Pembebasan Rakyat.
Pada April 2021, polisi merujuk seorang insinyur China kepada jaksa dengan dugaan menandatangani kontrak dengan menggunakan nama palsu untuk menyewa server yang digunakan dalam serangan tersebut.
Namun, jaksa Tokyo memutuskan untuk tidak menuntut pria tersebut, seorang anggota Partai Komunis China berusia 30-an, pada Oktober tahun itu, tanpa menyebutkan alasan.
JAXA diluncurkan pada tahun 2003 melalui penggabungan tiga entitas antariksa dan kedirgantaraan untuk menangani program antariksa negara, termasuk peluncuran satelit dan roket.