Diuji Tes Perizinan Medis Paling Sulit, Jawaban ChatGPT Ada yang Berakibat Fatal
Merdeka.com - Sekelompok penggemar AI dari startup Ansible Health menguji kecerdasan ChatGPT untuk lulus salah satu ujian tersulit di Amerika Serikat yakni Ujian Perizinan Medis. Ujian ini terdiri dari tiga bagian. Daftar pertanyaan berkisar dari pengetahuan medis mendasar hingga paradoks bioetika.
Lalu, bagaimana hasilnya?
Dikutip dari GizChina, Rabu (14/2), hasilnya begitu mengejutkan. Bayangkan, hampir seluruh ujian yang dilakukan dinyatakan berhasil. Tingkat keberhasilannya bervariasi dari 52 persen hingga 75 persen dengan standar 60 persen.
-
Dimana robot AI ini melakukan uji kemampuannya? Untuk menguji kemampuannya, robot ini telah ditugaskan untuk membuat oksigen dari air. Tanah yang bisa digunakan untuk mewujudkannya hanyalah tanah Mars.
-
Siapa yang bisa melakukan tes kecerdasan? Mengidentifikasi apakah seseorang memiliki tingkat kecerdasan yang unik bukanlah tugas bagi guru atau penyedia perawatan primer. Menurut Dr. Manfredi, tes kecerdasan dilakukan dengan psikolog yang bisa mengukur pemikiran verbal, nonverbal, dan memecahkan masalah.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Apa yang diuji dari AI NotebookLM? Baru-baru ini, seorang pengguna Reddit memanfaatkan model AI dari Google, yaitu NotebookLM, untuk menguji seberapa jauh kemampuan alat 'Audio Overview' miliknya.
-
Siapa yang melatih AI untuk memahami aksara paku? Para akademisi Jerman melatih kecerdasan buatan pada dua bahasa paku, Sumeria dan Akkadia.
-
Bagaimana ilmuwan menguji kemampuan bahasa? Namun, klaim-klaim ini sering kali sulit diverifikasi secara ilmiah.
Tim penguji mengatakan bahwa selama ujian, AI menunjukkan kemampuan brilian untuk membangun rantai logis untuk membenarkan sebuah jawaban. Namun dalam beberapa kasus, keputusan ChatGPT tidak hanya salah, tetapi juga bisa berakibat fatal.
Dengan demikian, dalam waktu dekat, AI belum akan menggantikan posisi profesional medis. Tetapi hal itu justru akan membantu para professional medis menjadi sumber data tambahan. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semakin canggih teknologi, kini tingkat kesulitan CAPTCHA makin tidak masuk akal.
Baca SelengkapnyaGoogle mengetahui keinginan pengguna, sehingga menyajikan informasi yang diperlukan bagi pengguna.
Baca SelengkapnyaKetua Klaster Medical Technology menyebut pemanfaatan AI di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip etika.
Baca Selengkapnya"Gue sedih banget tapi di sisi lain gue juga ngakak kenapa gue harus curhat ke chat GPT." ujarnya.
Baca SelengkapnyaJelang Pilpres, pemerintah AS memperketat aturan mengenai AI.
Baca SelengkapnyaSebanyak 6 Calon Siswa dinyatakan gagal saat mengikuti tes kejiwaan.
Baca SelengkapnyaSeorang pengusaha asal Australia jengkel saat menerima lamaran pekerjaan dari Gen Z, kenapa?
Baca SelengkapnyaKebutuhan pengaturan pemanfaatan kecerdasan buatan ini tengah dikaji oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaAda perbedaan mencolok penggunaan AI di sektor kesehatan negara maju dibandingkan negara berkembang.
Baca SelengkapnyaIni sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia untuk memperkuat digitalisasi layanan kesehatan secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaAI dinilai dapat membantu dokter umum dalam mengambil keputusan yang lebih akurat dan cepat dalam situasi kritis.
Baca SelengkapnyaBPJS Kesehatan senantiasa melakukan pembinaan dan terus memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk menyalurkan ide kreatif.
Baca Selengkapnya