Google: bohong, kami tak pernah tertarik beli WhatsApp!
Merdeka.com - Ada sebuah rumor berembus bahwa sebenarnya Google sempat memberikan tawaran untuk membeli WhatsApp namun ditolak. Kini, rumor itu dibantah sendiri oleh Google.
Seperti yang dilansir Engadget (26/2), Google menyatakan tak ada fakta yang menunjukkan bahwa mereka bersaing dengan Facebook untuk membeli WhatsApp. Hal ini ditegaskan SVP Google, Sundar Pichai.
Pichai menjelaskan bahwa pihaknya sama sekali belum pernah mengajukan tawaran untuk membeli raksasa aplikasi perpesanan tersebut. Sehingga, bisa disimpulkan bahwa rumor seputar hal ini hanyalah kebohongan belaka.
-
Apa modus penipuan akun WhatsApp ? Dalam tangkapan layar yang beredar, akun tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil, dengan nomor +62 889-7553-8003.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Apa yang diklaim gambar hoax tersebut? Gambar tersebut menampilkan Putin dan Joe Biden mengenakan setelan jas sedang fokus bermain catur. Sambil menundukkan kepala, kedua kepala negara itu melihat papan catur di atas meja. Terdapat keterangan 'Nuclear war is inevitable' dan ada tulisan The Economist di foto tersebut. Sehingga membuat Gambar itu seperti sampul majalah The Economist.
-
Apa saja dampak dari penipuan WhatsApp? 'Phising ini di mana kita akan dikirimkan sebuah informasi yang sifatnya urgent, biasanya mengaku dari pihak bank yang meminta konfirmasi pilihan biaya transaksi, di mana di dalam wa tersebut akan ada link ke sebuah website yang kita harus isi data diri kita termasuk data perbankan dan lainnya,' ungkap dia kepada Merdeka.com, Kamis (31/8).
-
Bagaimana modus penipuan WhatsApp bekerja? 'Setelah itu kita akan ditawarkan untuk seolah-olah membeli kumpulan tugas lain yg lebih besar pembayarannya dan ternyata pada saat tugas akan selesai, kita tidak bisa menyelesaikan dengan berbagai alasan dan kita akan diminta lagi untuk melakukan topup supaya misi bisa terselesaikan. Padahal bisa saja setelah beberapa kali menerima topup dari kita mereka langsung menghilang dan mengganti nomor,' jelas Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC)
Seperti yang dilansir oleh The Verge (20/2), Fortune melaporkan bawha Google sebenarnya pernah menawarkan uang sejumlah USD 10 miliar untuk akuisisi layanan messaging paling terkenal itu. Namun, tidak diketahui kenapa tawaran itu kemudian ditolak oleh WhatsApp.
Dalam tawaran yang diajukan Google sendiri sebenarnya tidak terlalu memikat WhatsApp. Selain jumlahnya kecil, Google juga tidak menawarkan posisi strategis bagi para petinggi WhatsApp.
Akan tetapi, Google tidak berhenti di situ. Sebuah laporan terbaru dari BGR (20/2), mengungkapkan bahwa Google bersedia menawarkan uang senilai lebih dari USD 19 miliar. Itu artinya, Google menggoda WhatsApp untuk lebih memilihnya demi uang yang lebih banyak dari yang diberikan Facebook.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Google akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas boikot? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaBRI tidak memiliki nomor ponsel khusus pendaftaran pinjaman
Baca SelengkapnyaBeredar link pemberian BLT el nino sebesar Rp400.000
Baca SelengkapnyaCek Fakta: Amerika Cabut Internet di Indonesia per Tanggal 1 Desember 2023
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya.
Baca SelengkapnyaSalah satu modus baru ini diungkapkan oleh @bank_indonesia melalui akun media sosial X.
Baca SelengkapnyaBeredar yang mengklaim Indonesia bergabung dengan Rusia untuk menyerang Israel, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaKemudian, untuk memperoleh bantuan tersebut, masyarakat perlu menghubungi kontak WhatsApp yang tertera pada postingan, yakni 0853-1856-8923.
Baca SelengkapnyaTulus mengimbau kepada masyarakat untuk tidak percaya hoaks soal pelunasan pinjol oleh YLKI
Baca SelengkapnyaSebuah pesan berisi paket tidak dapat dikirim karena alamat hilang yang mengatasnamakan J&T Express beredar di Facebook.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaBeredar sebuah video di media sosial Facebook yang menyebut Gunung Tangkuban Perahu erupsi.
Baca Selengkapnya