Google Pixel Segera Mampu Pantau Detak Jantung dan Pernapasan
Merdeka.com - Raksasa software pencarian yang kini telah sukses merambah sektor hardware yakni Google, segera menambahkan monitor detak jantung dan pernapasan ke aplikasi Fit di smartphone Pixel.
Setelahnya, Google juga berencana untuk menambahkannya ke perangkat Android lain.
Kedua fitur tersebut bergantung pada kamera di smartphone, dengan mengukur laju pernapasan serta memantau naik turunnya dada pengguna dan detak jantung dengan melacak perubahan warna saat darah bergerak melalui ujung jari.
-
Siapa yang membuat smartphone Google Pixel? Google yang memiliki OS Android pun akhirnya memproduksi smartphone sendiri dengan merek: Pixel.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Bagaimana Google AI mendeteksi penyakit? Teknologi ini dilatih dengan data 300 juta rekaman suara seperti batuk, bersin, dan napas berat untuk mendeteksi penyakit seperti tuberkulosis.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Bagaimana Google membantu produsen ponsel? Ini adalah kabar baik bagi produsen ponsel pihak ketiga yang biasanya harus menunggu beberapa bulan sebelum menerima pembaruan OS terbaru.
-
Bagaimana cara membuat nada dering WhatsApp dengan suara Google? Proses pembuatan nada dering ini sangat cepat dan hanya memerlukan waktu kurang dari lima menit. Sound of Text menawarkan berbagai pilihan bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, dengan kualitas suara yang sangat jernih.
"Fitur-fitur tersebut memungkinkan pengguna melacak kesehatan secara keseluruhan dan tidak dapat mengevaluasi atau mendiagnosis kondisi medis," jelas Google sebagaimana dilansir The Verge via Tekno Liputan6.com.
Untuk mengukur laju pernapasan (jumlah napas seseorang per menit) menggunakan aplikasi, pengguna harus mengarahkan kamera depan smartphone ke kepala dan dada. Untuk mengukur detak jantung, mereka bisa meletakkan jari di atas kamera yang menghadap ke belakang.
Manajer Produk Google Health, Jack Po, mengatakan seorang dokter menghitung laju pernapasan pasien dengan mengamati dada mereka naik dan turun, dan fitur Google meniru prosedur itu.
"Teknik pembelajaran mesin yang kami manfaatkan pada dasarnya mencoba meniru itu," katanya menambahkan.
Monitor detak jantung Google mirip dengan fitur yang disertakan Samsung pada sejumlah smartphone Galaxy model lama, termasuk Galaxy S10. Perusahaan menghapus fitur itu untuk S10E, S20, dan smartphone yang lebih baru.
Studi Internal Google
Google memilih untuk memasukkan fungsi-fungsi itu ke dalam smartphone agar dapat diakses oleh banyak orang.
"Banyak orang, terutama di kelas ekonomi yang kurang beruntung saat ini, tidak memiliki wearable devices, tetapi masih akan mendapatkan manfaat dari kemampuan untuk melacak laju pernapasan, detak jantung, dan lain-lain," ujar Po.
Sementara Jiening Zhan, Pimpinan Teknis di Google Health, mengungkapkan studi internal pada ponsel Pixel menunjukkan bahwa fitur laju pernapasan akurat dalam satu napas per menit, baik untuk orang dengan atau tanpa kondisi kesehatan.
"Fitur detak jantung akurat dalam dua persen. Fitur itu telah diuji pada orang-orang dengan berbagai warna kulit, dan memiliki akurasi sama untuk kulit terang dan gelap," katanya.
Tim Google Health berencana menerbitkan karya ilmiah dengan data hasil evaluasinya.
Kinerja Fitur
Mereka juga akan mempelajari seberapa baik fitur tersebut berfungsi di ponsel lain sebelum membuatnya tersedia di luar Pixel.
"Kami ingin memastikan bahwa Anda tahu, pengujian yang ketat dilakukan sebelum dirilis ke perangkat lain," kata Zhan.
Saat ini, fitur dideskripsikan sebagai alat yang dapat digunakan untuk kesehatan umum. Google tidak mengklaim bahwa mereka dapat melakukan fungsi medis.
Itulah sebabnya perusahaan tidak memerlukan izin dari Food and Drug Administration (FDA) untuk menambahkan mereka ke aplikasi.
Sumber: Liputan6.comReporter: Iskandar
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Samsung ingin mengembangkan sensor kesehatan yang inovatif untuk perangkatnya agar bisa bersaing dengan Apple.
Baca SelengkapnyaAndroid 15 telah diluncurkan secara resmi. Apa keunggulannya?
Baca SelengkapnyaSolusi ini memiliki kemampuan deteksi pintar, berupa sebuah platform yang menggabungkan teknologi dan analisa terhadap kesehatan masyarakat.
Baca SelengkapnyaGoogle bekerja sama dengan Salcit Technologies untuk mengembangkan AI yang menganalisis suara batuk guna mendeteksi penyakit, terutama di daerah terpencil.
Baca SelengkapnyaPengguna Android perlu bersabarpeluncuran Android 15 berlangsung lebih lama dari biasanya. Namun, Google telah mengumumkan jadwal untuk peluncuran Android 16.
Baca SelengkapnyaTeknologi revolusioner dan mutakhir yang masih dikembangkan ini memungkinkan deteksi dini terhadap berbagai penyakit.
Baca SelengkapnyaFitur-fitur ini dirancang untuk memberikan analisis kesehatan yang lebih mendalam dan meningkatkan keakuratan algoritma.
Baca SelengkapnyaSamsung merilis penampakan Galaxy Ring, dengan beragam fitur canggih.
Baca SelengkapnyaBerikut kecanggihan cincin pintar Galaxy Ring milik Samsung.
Baca SelengkapnyaAlat itu terhubung dengan smartphone, sehingga keluarga dapat mengetahui aktivitas dan posisi penderita.
Baca SelengkapnyaLantas, apa saja yang bisa dinikmati di mobile dengan Galaxy AI ini?
Baca SelengkapnyaAda fitur canggih dalam Apple Watch Series 9 ini yang menarik.
Baca Selengkapnya