Hentikan kasus pesawat hilang lewat cloud computing
Merdeka.com - Di saat pencarian terbesar terhadap pesawat dilakukan saat ini, muncul sebuah wacana baru agar nantinya dunia penerbangan tidak lagi mengulang cerita hilangnya MH370. Disarankan, agar pesawat juga terhubung dengan cloud atau sistem komputasi awan.
Seperti yang dilansir oleh Mashable (18/3), hal ini diutarakan setelah MH370 yang rupanya mampu mengelabui sistem radar beberapa negara dengan terbang rendah serta sistem Aircraft Communications Addressing and Reporting Systems (ACARS). Sudah saatnya kita tidak dikibuli lagi oleh pihak tertentu dengan menggunakan teknologi yang lebih canggih.
Kenapa komputasi awan? Sebenarnya memang banyak teknologi lain yang lebih cocok digunakan. Namun, dengan melihat fleksibilitas dan reliabilitasnya, cloud computing tidak boleh diremehkan.
-
Dimana MH370 diperkirakan hilang? Untuk studi mereka, Kadri dan rekan-rekan timnya menganalisis data dari stasiun hidroakustik di wilayah di mana MH370 diyakini telah hilang – dengan fokus pada Cape Leeuwin di Australia Barat dan Diego Garcia, sebuah pulau di Samudra Hindia.
-
Bagaimana para peneliti mencari jawaban tentang MH370? Dalam upaya mereka mencari jawaban, para peneliti dari Universitas Cardiff mengambil pendekatan baru: menggunakan mikrofon bawah air – yang disebut hidrofon – yang menangkap gelombang suara dan perubahan tekanan di lautan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Mengapa sinyal jatuh MH370 bisa direkam? Saat dikecepatan itu, ia akan melepaskan energi kinetik yang setara dengan gempa kecil' dan akan 'cukup besar untuk direkam oleh hidrofon yang berjarak ribuan kilometer.'
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
Jika saja nantinya semua penerbangan mampu mengirimkan berbagai data secara real-time lewat sistem cloud ini saat terbang, maka takkan ada lagi kisah pesawat hilang seperti yang dialami MH370. Selain itu, jika terjadi apa-apa, pusat kendali di darat pun bisa mengetahuinya karena mengingat sistem cloud ini yang mudah diakses di mana saja namun tetap memperhatikan keamanan data.
Penggunaan cloud dalam dunia penerbangan ini memang masih sebatas wacana. Namun, tak ada salahnya juga jika dicoba.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para ahli di Universitas Cardiff percaya mereka bisa mendekati terobosan dalam kasus luar biasa ini.
Baca SelengkapnyaPetugas Basarnas mengkonfirmasi kalau titik dugaan helikopter hilang tersebut berada di kawasan hutan.
Baca SelengkapnyaPenumpang pesawat di seluruh dunia menghadapi penundaan, pembatalan penerbangan, dan kesulitan saat check-in karena bandara terjebak dalam pemadaman IT.
Baca SelengkapnyaKemenhub mengklaim sentral data kementeriannya selama ini berada di Pusat Data Informasi.
Baca SelengkapnyaPengguna AirTag sekarang dapat membagikan lokasi AirTag yang terpasang pada koper yang hilang, sehingga memungkinkan untuk melacak keberadaan koper tersebut.
Baca SelengkapnyaMenteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merespons helikopter di Bali yang jatuh diduga akibat terlilit benang layangan.
Baca SelengkapnyaHilang Sejak 1971, Pesawat Jet Ini Akhirnya Ditemukan dalam Kondisi Mengejutkan
Baca SelengkapnyaHelikopter membawa person on board (POB) yaitu 1 pilot dan empat penumpang.
Baca SelengkapnyaDishub Bali mengevaluasi Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali, Nomor 9 Tahun 2000 tentang larangan menaikkan layang-layang buntut helikopter jatuh.
Baca SelengkapnyaDampak Parah Gangguan IT Software CrowdStrike: 3.000 Penerbangan di Amerika Serikat Dibatalkan, 11.000 Penerbangan Ditunda
Baca SelengkapnyaKhusnu menyampaikan bahwa helikopter membawa person on board (POB) yaitu 1 pilot dan empat penumpang.
Baca SelengkapnyaKerugian Microsoft terkait sistemnya down belum diketahui, tetapi angka kerugian dari pelanggannya begitu besar.
Baca Selengkapnya