Indosat klaim BTS di dekat rumah Cartje legal

Merdeka.com - PT Indosat Tbk mengklaim tower BTS yang dibangun di sebelah rumah Cartje B. Talahatu, warga Bekasi, sepenuhnya adalah legal dan telah melalui proses kepatutan operasionalisasi tower yang diperlukan.

"Sebagai informasi, tower tersebut sudah berdiri sejak tahun 2002 dan melayani kebutuhan telekomunikasi pelanggan Indosat yang ada di sekitar lokasi, di Babelan, Bekasi Utara. Indosat saat ini menyatakan banding ke pengadilan tinggi atas putusan tersebut," ungkap Division Head Corporate Communication Indosat Adrian Prasanto kepada merdeka.com, Selasa (4/3).

Anehnya, selain Indosat yang menyampaikan banding, Cartje juga menyampaikan bandingnya. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memerintahkan Cartje B. Talahatu, warga Bekasi yang menggugat PT Indosat karena membangun BTS tak sesuai aturan, untuk menyerahkan tanahnya ke Indosat, diajukan ke Pengadilan tinggi untuk banding.

Menurut Kuasa Hukum Cartje, Romy Rinaldo, karena sanksi terhadap Indosat untuk membayar denda Rp 427,4 juta kepada Cartje, dan Cartje harus menyerahkan tanah dan bangunannya di Indonesia, dinilai tidak sesuai. "Persoalannya Rp 400 juta itu harus ditukar rumah dan sertifikat. Itu tidak sesuai dengan tuntutan awal dalam gugatan," katanya.

Sebagaimana diketahui, PT Indosat Tbk harus menangguk kekalahan dari warga bekasi bernama Cartje B Talahatu di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Anak usaha Ooredoo itu divonis membayar uang Rp 400 juta yang diperuntukan untuk membeli rumah dan tanah milik Cartje.

Menurut Adrian, kedua pihak memang sama-sama naik banding karena sama-sama tidak puas.