Jangan Sembarangan Pakai Kabel Charger, Ini Risikonya
Ada teknologi berbahaya yang tersembunyi di dalam pengisi daya HP.
Bagi Anda yang sering menggunakan kabel pengisi daya milik orang lain, mulai sekarang mungkin kamu harus lebih berhati-hati dan gunakan kabel pengisi daya milik sendiri.
Ryan Montgomery, seorang profesional yang disewa oleh beberapa perusahaan untuk menguji keamanan siber mereka, mengungkapkan adanya teknologi berbahaya yang tersembunyi di dalam pengisi daya ponsel.
-
Apa risikonya pakai kabel Android? Alasannya adalah kekhawatiran akan panas berlebih selama proses pengisian daya.
-
Kenapa tekukan tajam pada kabel charger bisa berakibat fatal? Masalah paling umum untuk kabel charger adalah bagian dalam yang putus dan umumnya berada di dekat sambungan USB port. Pembengkokan sendi yang terlalu parah membuat lapisan luar terkelupas, mengekspos bagian dalam. Oleh karena itu, cobalah untuk membuat kabelmu tidak terlalu menekuk. Hindari tekukan tajam di sendi charger karena ini dapat menyebabkan kerusakan pada kabel charger.
-
Bagaimana cara menggulung kabel charger agar tidak cepat rusak? Gulunglah kabel charger dengan tidak terlalu ketat, sehingga komponen di balik pelapis karetnya tidak tertekuk. Idealnya, gulunglah kabel charger secara longgar sebanyak tiga sampai empat kali gulungan.
-
Apa ciri-ciri kabel charger yang rusak? Kabel charger yang rusak sering kali menunjukkan perubahan warna atau bau yang tidak biasa. Jika kabel charger mengeluarkan aroma terbakar atau memiliki perubahan warna yang tidak normal, itu bisa menjadi tanda kerusakan fisik atau masalah dalam material kabel itu sendiri.
-
Kapan fast charging dianggap berbahaya? Menggunakan pengisi daya yang tidak bersertifikat atau berkualitas rendah dapat menimbulkan risiko keselamatan.
-
Apa bahaya fast charging? Selain itu, tegangan tinggi dan aliran arus yang cepat memerlukan tindakan keselamatan yang kuat untuk mencegah panas berlebih atau potensi kerusakan pada perangkat. Menggunakan pengisi daya yang tidak bersertifikat atau berkualitas rendah dapat menimbulkan risiko keselamatan.
Melalui unggahan Instagramnya @0day, Montgomery membahas bahayanya penggunaan kabel pengisi daya yang asal usulnya tidak jelas. Dalam video tersebut, dirinya menunjukkan kabel pengisi daya yang terlihat biasa saja dan memang berfungsi sebagaimana mestinya.
Tetapi, ketika dia mencolokkannya ke komputer, justru dia diberikan akses penuh ke perangkat tersebut dan bisa mengendalikan dari ponselnya.Montgomery turut memperingatkan para penonton videonya untuk tidak menggunakan kabel pengisi daya sembarangan.
"Jangan pernah percaya kabel yang bukan milik Anda," katanya.
Tidak hanya memperingatkan, pria tersebut juga memberikan saran untuk membeli pemblokir data USB, sebuah perangkat kecil yang berfungsi sebagai penghalang antara kabel dan komputer untuk melindungi data.
Perangkat kecil itu disebut "kondom USB", di mana berukuran kecil dan murah, yang bisa membantu mencegah data melewati kabel namun tetap bisa mengisi daya perangkat.
Mengutip dari NYPost, Senin (16/12), menurut ZDNet, ada juga pemblokir data palsu yang beredar dipasaran dan menjadi alat bagi para penjahat siber. Dari luar memang tampak seperti yang asli, tetapi perangkat kecil itu justru berisi perangkat keras yang bisa mencuri informasi, mengunduh malware ke perangkat, dan dikendalikan melalui Wi-Fi.
Apalagi, bagi orang-orang yang suka berpergian dan sering menggunakan stasiun pengisian daya, para peretas sering memanfaatkan stasiun pengisian daya ini untuk mencuri data dari perangkat seseorang.
Jadi, pemblokir data USB ini sangatlah penting.Pakar keamanan siber, Jim Stickley, mengatakan kepada NPR, "Juice jacking pada dasarnya adalah pengisi daya portable atau pengisi daya yang ada di masyarakat yang dibuat agar terlihat asli."
"Sebenarnya, itu memang akan mengisi daya ponsel Anda, tetapi itu juga akan memasang malware di ponsel Anda atau mencuri data dari ponsel datau perangkat seluler lainnya."
Jadi, meskipun tersedia port pengisian daya di tempat umum, alangkah baiknya untuk membawa pengisi daya sendiri, mencolokkan ke stopkontak di dinding, atau memakai pemblokir data USB.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia