Microsoft Kepincut TikTok
Merdeka.com - Microsoft dilaporkan tertarik untuk membeli bisnis TikTok di Amerika Serikat. Bila dilihat dari sisi bisnis Microsoft, model TikTok berbeda jauh dengan perusahan besutan Bill Gates itu.
Namun, dilansir The Verge, Jumat (7/8), data pengguna yang dimiliki TikTok membuat Microsoft kepincut untuk mengakuisisi bisnis TikTok. Bisa jadi, jika rencana ini berjalan lancar, nantinya data pengguna TikTok dapat membantu pengembangan sejumlah perangkat lunak maupun keras di masa depan.
Tidak hanya di AS, Microsoft juga berkeinginan membeli bisnis TikTok di Kanada, Australia dan Selandia Baru. Bukan tidak mungkin pula Microsoft akan menawarkan investor Amerika lain untuk terlibat dalam akuisisi tersebut.
-
Dimana Microsoft berinvestasi? Salah satu bagian dari inisiatif tersebut adalah rencana untuk mendirikan wilayah datacenter pertama perusahaan di Indonesia.
-
Apa yang diinvestasikan Microsoft? Sebelumnya, CEO Microsoft Satya Nadella mengumumkan bahwa pihaknya akan menggelontorkan duit sebesar Rp 27 triliun. Selama empat tahun ke depan untuk memperkuat infrastruktur cloud dan AI di Indonesia.
-
Bagaimana Microsoft berinvestasi di Indonesia? Microsoft mengumumkan investasi sebesar USD 1,7 miliar atau selama empat tahun ke depan untuk memperkuat infrastruktur cloud dan AI di Indonesia. Langkah ini juga akan memberikan pelatihan keterampilan AI kepada 840.000 orang dan mendukung pengembangan komunitas lokal.
-
Kenapa Microsoft investasi di Indonesia? 'Generasi baru AI ini mengubah cara hidup dan bekerja setiap orang di mana pun, termasuk di Indonesia. Investasi yang kami umumkan hari ini mencakup infrastruktur digital, keterampilan, dan dukungan bagi para developer, sehingga membantu Indonesia untuk terus melaju di era baru ini,' ujar Satya Nadella, CEO Microsoft di Jakarta, Selasa (30/4).
-
Apa yang dilakukan Microsoft di Indonesia? Investasi ini menjadi tonggak pencapaian baru bagi lanskap digital Indonesia. Selaras dengan visi nasional Indonesia di bidang kecakapan digital, kami bertujuan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan infrastruktur dan keterampilan yang dibutuhkan di era AI.
-
Bagaimana Microsoft membangun bisnisnya? Dia memuji Bill Gates dan Microsoft atas kegigihanya dalam membangun bisnis.
Seperti diketahui, rumor berkelindan di luar menyebutkan bahwa ByteDance selaku pemilik TikTok mematok mahar sebesar USD 50 miliar atau Rp 725 triliun bagi investor.
Yang jelas, kabar akuisisi TikTok disambut baik investor dengan naiknya harga saham Microsoft. Namun tentu tidak semudah telapak tangan bagi Microsoft mengendalikan TikTok dan tetap membuatnya sukses.
Akuisisi besar Microsoft di masa silam beberapa terbukti gagal. Sebut saja Skype yang kini pamornya makin turun ataupun divisi ponsel Nokia yang akhirnya tutup. Tapi, bagaimana nantinya dengan TikTok jika jadi dipegang Microsoft? Tunggu saja.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika dilihat dari segi pendapatan, TikTok berpotensi menyalip Meta.
Baca SelengkapnyaSetelah Inggris, kini TikTok meluncurkan bisnis e-commerce di Amerika Serikat (AS) untuk menjual barang-barang buatan China.
Baca SelengkapnyaBegini isi sindiran mendiang pendiri Apple, Steve Jobs yang kembali viral.
Baca SelengkapnyaTokopedia telah memiliki ekosistem yang matang dalam mendukung bisnisnya sebagai e-commerce.
Baca SelengkapnyaTiktok diduga akan menggunakan data mengenai produk yang laris di suatu negara untuk kemudian diproduksi di China.
Baca SelengkapnyaMeski pamor Google mulai turun akibat TikTok, namun pendapatan TikTok masih belum bisa melebihi pendapatan Google.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan yang diraih TikTok tersebut membuat Pemerintah AS panas.
Baca SelengkapnyaNilai Platform X kini turun di angka 71 persen dari harga awal.
Baca SelengkapnyaPerusahaan raksasa dunia yang lain bisa melihat ini menjadi celah atau dipandang sebagai buruknya tata kelola birokrasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSemula TikTok berhasil mengalahkan media sosial Meta. Namun, belakangan tren terhadap penggunaan TikTok mulai menurun.
Baca SelengkapnyaTikTok diminta agar tidak menjalankan bisnis media sosial dan e-commerce secara bersamaan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDPR AS akan mengambil sikap terkait aturan yang memaksa Bytedance, menjual kepemilikan Tiktok kepada pemilik di luar China jika masih ingin beroperasi.
Baca Selengkapnya