Misteri Planet Kesembilan Ukurannya 10 Kali Lipat dari Bumi Bikin Ilmuwan Penasaran
Para peneliti berhipotesis bahwa terdapat sebuah planet besar yang menyebabkan tarikan gravitasi tersebut.
Setelah Pluto diturunkan statusnya menjadi planet kerdil pada tahun 2006, tata surya kita kini terdiri dari delapan planet. Namun, para astronom masih memiliki pertanyaan besar mengenai kemungkinan adanya planet kesembilan yang tersembunyi jauh di balik orbit Neptunus.
Dugaan ini didukung oleh sejumlah anomali gravitasi yang memengaruhi objek-objek di Sabuk Kuiper. Menurut laman Science Alert yang dilansir pada Rabu (4/12), Planet Kesembilan, yang sering disebut "Planet X," merupakan objek hipotesis yang hingga kini belum terdeteksi secara langsung.
-
Apa bukti baru planet sembilan? Sebuah penelitian terbaru dari tim Caltech memberikan bukti tambahan yang mendukung eksistensi planet kesembilan. Dalam jurnal yang akan dimuat di The Astrophysical Journal Letters, Michael Brown, seorang profesor astronomi planet di California Institute of Technology, menyatakan bahwa kemungkinan besar planet sembilan memang ada.
-
Dimana letak planet sembilan? Simulasi menunjukkan bahwa planet kesembilan kemungkinan berada 20 kali lebih jauh dari matahari dibandingkan Neptunus.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan bukti planet sembilan? Para peneliti telah melacak pergerakan jangka panjang dari objek trans-Neptunian (TNO) di wilayah luar tata surya. Mereka pun telah melakukan pemodelan dengan beragam skenario orbit berdasarkan pergerakan tersebut.
-
Siapa yang menemukan bukti planet sembilan? Dalam jurnal yang akan dimuat di The Astrophysical Journal Letters, Michael Brown, seorang profesor astronomi planet di California Institute of Technology, menyatakan bahwa kemungkinan besar planet sembilan memang ada.
-
Mengapa planet sembilan sulit ditemukan? Oleh karena itu, menentukan lokasi planet yang masih bersifat hipotesis ini sangatlah menantang, karena objek yang berada jauh dari sumber cahaya hanya memantulkan sedikit cahaya.
-
Kenapa planet LTT9779b begitu mempesona bagi ilmuwan? “Bayangkan dunia yang terbakar, dekat dengan bintangnya, dengan awan logam berat melayang tinggi, menghujani tetesan titanium,“ kata co-author peneliti sekaligus astronom dari Universitas Diego Portales dan CATA (Santiago, Chili), James Jenkins.
Teori mengenai keberadaan planet ini muncul dari pola orbit aneh yang terlihat pada objek-objek kecil di Sabuk Kuiper, sebuah wilayah di tata surya yang dipenuhi dengan benda-benda es kecil.
Beberapa objek tersebut memiliki orbit elips yang tidak biasa, yang tidak bisa dijelaskan hanya dengan pengaruh gravitasi dari delapan planet yang sudah dikenal. Para ilmuwan menduga bahwa ada planet besar yang menciptakan tarikan gravitasi tersebut.
Simulasi komputer menunjukkan bahwa Planet Kesembilan diperkirakan memiliki massa sekitar sepuluh kali lipat dari massa Bumi dan berada 20 kali lebih jauh dari matahari dibandingkan Neptunus.
Jarak yang sangat jauh ini membuat cahaya matahari memerlukan waktu sekitar empat hari untuk mencapainya. Sebagai perbandingan, cahaya matahari hanya membutuhkan waktu 8 menit untuk sampai ke Bumi.
Planet ini diperkirakan memiliki orbit yang sangat elips, sehingga membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan satu kali revolusi mengelilingi matahari. Jika keberadaannya terbukti, hal ini akan merevolusi pemahaman kita tentang struktur tata surya dan dinamika pembentukan planet.
Namun, menemukan Planet Kesembilan bukanlah tugas yang mudah. Karena jaraknya yang sangat jauh dari matahari, planet ini hampir tidak memantulkan cahaya.
Walaupun teleskop paling canggih, seperti Teleskop Subaru yang terletak di Hawaii, menghadapi banyak tantangan dalam mendeteksinya, para ilmuwan terus berusaha.
Mereka menggunakan simulasi komputer untuk memetakan area di mana Planet Kesembilan mungkin berada dan memanfaatkan pola gravitasi dari objek-objek kecil di Sabuk Kuiper sebagai petunjuk.
Hingga saat ini, pencarian untuk menemukan planet misterius ini masih berlangsung, dan setiap data baru memberikan harapan untuk menemukan keberadaannya.
Teleskop Hubble
Teleskop Hubble telah berhasil menemukan sebuah eksoplanet yang mengorbit bintang kembar, dengan jarak yang mirip dengan jarak planet kesembilan dari matahari. Penemuan ini memberikan informasi menarik mengenai keberadaan planet yang hingga saat ini masih dalam pencarian.
Meskipun ada sejumlah bukti yang menjanjikan, pencarian untuk menemukan Planet Kesembilan belum membuahkan hasil. Berbagai teleskop canggih di dunia, seperti Subaru Telescope yang terletak di Hawaii dan Atacama Large Millimeter Array (ALMA) di Chili, telah digunakan dalam usaha ini, tetapi hasilnya tetap nihil.
Keadaan ini menimbulkan keraguan di kalangan astronom mengenai keberadaan Planet Kesembilan dan mendorong munculnya teori-teori alternatif untuk menjelaskan keanehan orbit yang diamati. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa Planet Kesembilan bisa jadi adalah penyebab dari orbit aneh yang ditunjukkan oleh sejumlah objek di Sabuk Kuiper.
Namun, seperti yang dilansir dari laman Earthsky pada Selasa (4/11), ada juga sebagian kalangan yang beranggapan bahwa keanehan orbit tersebut mungkin disebabkan oleh keberadaan objek kecil yang belum teridentifikasi, seperti planet yang tersesat dari sistemnya dan mengganggu tata surya kita.