OVO Perkenalkan DanaTara, Layanan Pembiayaan Untuk UMKM
Merdeka.com - OVO, platform pembayaran dan layanan keuangan digital di Indonesia memperkenalkan inovasi pembiayaan DanaTara yang dirancang untuk pelaku UMKM pada 15 Desember di Jakarta.
Layanan keuangan ini bertujuan untuk memperluas akses bagi usaha mikro kecil serta menengah dalam mengembangkan potensi bisnis.
Berdasarkan data BPS, kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia telah mencapai 60 persen, serta menyerap 97,22 persen tenaga kerja secara nasional. Namun, kurang dari 15 persen UMKM memiliki akses terhadap produk 1 pembiayaan.
-
Bagaimana OJK dorong UMKM akses pendanaan? Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menyampaikan upaya mendukung kemajuan UMKM, OJK menerbitkan ketentuan mengenai Securities Crowdfunding untuk memperoleh pendanaan melalui instrumen Pasar Modal.'Khusus di wilayah Kalimantan Barat, kami mencatat hingga saat ini SCF telah dimanfaatkan oleh 1 pelaku UMKM dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp1,05miliar dari 284 investor,' kata Inarno.
-
Bagaimana startup bisa memanfaatkan QR Danamon? Contohnya untuk fitur pembayaran digital, bisa bekerjasama dengan memanfaatkan QR Danamon untuk pembayaran cashless. Layanan QR Danamon merupakan metode pembayaran dengan pemindaian QR Code melalui aplikasi mobile banking maupun e-wallet.
-
Siapa yang mendukung UMKM go digital? Pemerintah berkolaborasi dengan UMKM dan e-commerce untuk menjalankan program, antara lain Gerakan Bangga Buatan Indonesia, ASEAN Online Sale Day, dan Hari Belanja Online Nasional.
-
OJK membantu apa untuk UMKM? PMV dan PMV Syariah memiliki peran penting antara lain dalam pendanaan bagi perusahaan dalam tahap awal atau rintisan (start-up) serta perusahaan/debitur dengan skala Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang tidak dapat dijangkau melalui pendanaan oleh lembaga jasa keuangan lainnya.
-
Siapa yang mendapat bantuan modal UMKM? Mereka adalah mayoritas pedagang kecil yang mendapatkan modal bantuan Rp500 per orang. Beberapa pelaku UMKM yang mendapatkan bantuan antara lain adalah pedagang gorengan, nasi uduk, minuman, jajanan anak-anak dan para pemilik warung kecil di pinggir jalan.
-
Siapa yang ajak UMKM go digital? Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
Rendahnya penetrasi pembiayaan dipengaruhi oleh keterbatasan akses terhadap layanan 2 keuangan serta literasi keuangan yang belum merata.
Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra mengatakan, "Untuk menjawab tantangan tersebut, kami memperkenalkan OVO DanaTara sebagai solusi pengembangan usaha, pengelolaan arus kas dan tambahan modal usaha bagi pelaku UMKM Indonesia. Solusi ini mendukung kebutuhan UMKM untuk memperoleh pembiayaan modal usaha, dengan cara yang jauh lebih mudah dan sederhana. Sebelumnya DanaTara telah tersedia bagi pegiat UMKM yang tergabung dalam platform e-commerce seperti Tokopedia, Lazada, Shopee dan BukaLapak."
OVO DanaTara memberikan pelaku UMKM akses pembiayaan sampai Rp 500 juta, dengan status pengajuan yang diproses dalam 2-5 hari kerja dan tenor sampai dengan 12 bulan.
Sejak diluncurkan di tahun 2017, saat ini telah ada 450.000 pegiat UMKM telah tergabung dalam ekosistem OVO, sejalan dengan meningkatnya transaksi uang elektronik sebesar 200 persen hingga bulan Juli 2019.
Terus meningkatnya adopsi pembayaran digital menjadi prospek pasar yang sepatutnya dapat menjadi momentum pendorong tumbuhnya UMKM nasional.
Ketanggapan pemerintah dalam menghadirkan stimulus bagi UMKM pun terus meningkat. Sejak dicanangkan pada bulan Agustus 2019, inovasi QRIS dari Bank Indonesia dipandang sebagai langkah besar terciptanya ekosistem keuangan digital nasional yang inklusif.
"Sebagai pelaku industri tekfin, OVO mengemban tanggung jawab untuk mempercepat inklusi keuangan melalui layanan yang aman dan merangkul masyarakat, termasuk pegiat usaha mikro, kecil dan menengah. Saat ini, OVO sedang melaksanakan implementasi QRIS sesuai arahan Bank Indonesia, dan kami percaya bahwa inovasi sistem pembayaran merupakan langkah awal pemanfaatan teknologi bagi perkembangan UMKM," tambah Karaniya.
OVO hadir sebagai mitra strategis saat gelaran "Festival Gerakan Warung Nasional" yang digagas oleh Tokopedia dan Warung Pintar, dan memberikan edukasi mengenai pembayaran dan layanan keuangan digital bagi pelaku UMKM nasional.
Turut hadir dalam acara ini Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki; Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra; CEO dan Founder Tokopedia, William.
Reporter Magang: Roy Ridho
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan kerja sama ini, mitra UMKM bisa memanfaatkan platform P2P lending Danai.id yang dikelola oleh PT Adiwisista Finansial Teknologi.
Baca SelengkapnyaPaDi UMKM menghadirkan fitur baru yaitu Pre-Order (PO) Financing sebagai solusi bagi UMKM untuk mendapatkan dana segar hingga Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaProgram ini sangat efektif untuk membantu UMKM mendapatkan akses pembiayaan.
Baca SelengkapnyaUMKM antara lain melalui perluasan literasi keuangan secara berkelanjutan kepada pelaku UMKM di berbagai daerah.
Baca SelengkapnyaAmar Bank juga telah memiliki tim kerja yang berfokus untuk menggarap segmen korporasi dan komersil.
Baca SelengkapnyaOJK telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mendorong perusahaan termasuk UMKM melakukan penawaran umum di Pasar Modal.
Baca SelengkapnyaLebih lanjut, berikut ini alasan pentingnya menjaga pertumbuhan startup!
Baca SelengkapnyaRoadmap PMV diluncurkan untuk semakin mendorong dan mengembangkan sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaPara pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan social commerce yang merupakan gabungan dari sosial media dan e-commerce untuk memperluas jangkauan produknya.
Baca SelengkapnyaMelalui perjanjian ini, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank DKI akan memberikan fasilitas pembiayaan kepada nasabah yang berkeinginan untuk membeli kios.
Baca SelengkapnyaPenyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia kembali mempertegas target untuk mencapai digitalisasi 30 juta pelaku UMKM pada 2024.
Baca Selengkapnya