Pengembang aplikasi lokal hanya butuh 'mau' karena Indonesia mampu
Merdeka.com - Pengguna internet di Indonesia kian hari makin besar. Hingga saat ini saja, ada 88,1 juta dari 252,4 juta penduduk Indonesia yang menggunakan internet dengan tingkat penetrasi 34,9 persen.
Menurut Sarwani Dwinanto, Kabid. Contest & Ecosystem APJII, dari total pengguna media sosial, Indonesia sudah menyumbang Rp 14 triliun untuk aplikasi global. Untuk Facebook sebesar 500 juta dollar, Twitter capai 180 juta dollar, dan LinkedIn 90 juta dollar.
Potensi Indonesia yang sangat besar ini membuat, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi IndonesiA (MIKTI) membentuk Liga Digital Nasional.
-
Dimana negara dengan pengguna internet terbanyak? Berikut daftar negara dengan pengguna internet terbanyak di dunia.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Kapan internet mulai digunakan secara luas di Indonesia? Awalnya, penggunaan internet hanya untuk keperluan kerja menggunakan sistem email. Namun, seiring berjalannya waktu, penggunaan internet berkembang pesat menjadi media sosial, unduh unggah video, dan musik.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Apa yang diukur dalam survei penetrasi internet APJII? Berdasarkan survei penetrasi internet yang diumumkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada Selasa (17/9) di Jakarta, sebanyak 1.950 responden dari 64 kabupaten di 17 provinsi terlibat dalam penelitian ini.
-
Di mana APJII melakukan survei penetrasi internet? Berdasarkan survei penetrasi internet yang diumumkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada Selasa (17/9) di Jakarta, sebanyak 1.950 responden dari 64 kabupaten di 17 provinsi terlibat dalam penelitian ini.
Liga ini bertujuan untuk memunculkan aplikasi-aplikasi nasional unggulan yang bisa bersaing dengan aplikasi global yang ada saat ini. Tidak hanya itu, Liga Digital Nasional juga diharapkan mendominasi pasar nasional dan memperkuat ekosistem digital nasional.
"Liga ini memang dibentuk agar developer-developer lokal meningkat. Sehingga revenue masuknya ke developer lokal bukan ke developer global," terang Sarwani.
Liga Digital Indonesia ©2015 Merdeka.com
Liga Digital ini juga akan memfasilitasi penyediaan platform bagi peserta, sehingga bisa membantu aplikasi yang dibuat masuk ke pasar pada tahap awal. Pemenang pada Liga Digital ini akan memperoleh kesempatan besar, yaitu punlikasi luas, investasi, inkubasi bisnis, hingga pre-install di smartphone lokal.
Para peserta akan fokus membuat aplikasi mobile dan bisa memilih 5 kategori yang tersedia, yaitu permainan, komunikasi atau sosmed, produktivitas, edukasi, dan lainnya.
"Sebenarnya agar aplikasi lokal bisa diterima di pasar sendiri itu tergantung orang Indonesia mau atau tidak mau. Karena sebenarnya masyarakat Indonesia mampu membuat aplikasi yang sama bahkan aplikasi yang lebih canggih dibandingkan aplikasi asing yang sudah beredar dipasaran," tutur Adie, CEO Teknopreneur Indonesia. (mdk/lar)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaOpenSignal merilis data terbaru per Oktober 2023 mengenai kondisi kecepatan internet seluler di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSiapa mereka? Berikut orang-orang yang menguasai internet Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing
Baca SelengkapnyaData menunjukkan peningkatan akses internet di wilayah tertinggal yang sebelumnya sulit untuk menjangkau teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaIndustri telekomunikasi dan game di Indonesia tengah mengalami perkembangan yang luar biasa di Asia.
Baca SelengkapnyaSecara persentase, angka tersebut baru mencapai 3,57 persen dari target Kemendagri.
Baca SelengkapnyaXL Axiata dengan jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) kini telah melayani sebanyak 86 kota/kabupaten.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta-fakta mengenai penyebab rendahnya implementasi IPv6.
Baca SelengkapnyaWajar jika Starlink diberikan karpet merah oleh pemerintah. Pasalnya Indonesia butuh keberadaan Starlink.
Baca Selengkapnya