Sains Ungkap 2 Sifat "Kejam" yang Dimiliki Pengusaha Besar, Tak Semua Orang Bisa
2 sifat ini menurut penelitian tahun 2011 ada korelasi dengan kesuksesan pengusaha besar.

Sebuah penelitian ilmiah pada tahun 2011 mengungkap bahwa dua sifat kepribadian, yaitu narsisme dan psikopati, memiliki kaitan erat dengan keberhasilan seseorang dalam dunia bisnis.
Studi yang dilakukan oleh Matthias Kramer dari ESB Business School, Reutlingen University, bersama Beate Cesinger, Dominik Schwarzinger, dan Petra Gelléri dari University of Hohenheim, Jerman, menemukan bahwa individu dengan sifat tersebut cenderung memiliki niat kuat dan keberanian nyata dalam membangun usaha.
“Narsisme adalah karakter yang ditandai dengan rasa superioritas tinggi, keinginan untuk mendapatkan pengakuan, serta kecenderungan mencari perhatian dan kekaguman dari orang lain,” jelas Kramer dalam penelitiannya dikutip Minggu, (16/3).
Di sisi lain, psikopati didefinisikan sebagai gangguan kepribadian yang ditandai dengan kurangnya empati, manipulasi, impulsivitas, serta kecenderungan mengeksploitasi orang lain demi keuntungan pribadi tanpa rasa bersalah.
Sifat "Kejam" di Balik Kesuksesan Pengusaha Besar
Beberapa pengusaha besar diketahui memiliki sifat narsisme dan psikopati dalam kadar tertentu. Steve Jobs dikenal sebagai pemimpin perfeksionis yang keras terhadap karyawannya, sementara Elon Musk sering membuat keputusan ekstrem dan menuntut kerja keras tanpa batas.
Jeff Bezos membangun Amazon dengan strategi bisnis agresif dan budaya kerja yang menekan, sedangkan Donald Trump kerap menunjukkan narsisme tinggi dalam membangun citra bisnisnya. Sifat-sifat ini membuat mereka berani mengambil risiko besar dan mencapai dominasi di industri masing-masing.
Sifat Ini Bisa Menguntungkan, Tapi Juga Berisiko
Menurut penelitian ini, individu yang memiliki sifat narsisme dan psikopati dalam kadar tertentu cenderung percaya diri, berani mengambil risiko besar, dan mampu melihat peluang bisnis yang mungkin tidak disadari oleh orang lain.
“Orang dengan sifat ini memiliki dorongan kuat untuk meraih kesuksesan dan kekuasaan. Mereka tidak hanya berencana, tetapi juga mulai mengambil langkah nyata untuk membangun bisnis mereka,” tambah Kramer.
Meski demikian, penelitian ini juga menyoroti potensi dampak negatif dari sifat tersebut. Individu dengan karakter psikopatik cenderung impulsif dan kurang mempertimbangkan risiko dengan matang. Hal ini bisa mengarah pada keputusan bisnis yang berisiko tinggi dan tidak rasional, yang berpotensi merugikan perusahaan dalam jangka panjang.
“Meskipun dalam lingkungan organisasi sifat ini sering dianggap disfungsional, dalam dunia kewirausahaan, narsisme dan psikopati dapat memiliki fungsi positif, terutama dalam hal inovasi dan keberanian menghadapi tantangan bisnis,” tambahnya.
Hasil studi ini memberikan wawasan baru bagi investor dan mentor bisnis agar lebih selektif dalam menilai calon pengusaha. Kewaspadaan diperlukan untuk membedakan individu yang benar-benar memiliki visi bisnis yang kuat dengan mereka yang hanya mengejar kekuasaan dan pengakuan pribadi.