Seorang Guru Komputer Buatkan Jari Tangan Robot Muridnya, Alasannya Bikin Terharu
Merdeka.com - Namanya Sergio Peralta. Sejak kecil, pria asal Amerika Serikat (AS) itu mendambakan bermain tangkap-tangkapan bola bersama teman-temannya. Berlari-lari dan berkejar-kejaran. Namun kenyataannya tidak demikian. Jari-jari tangan kanannya tak kunjung berkembang sempurna saat dirinya lahir.
Praktis, ia belajar melakukan aktivitas sehari-hari seperti menulis, makan, membawa buku hanya dengan tangan kirinya. Ia sudah pasrah. Menjalani hidupnya di usia 15 tahun dengan penuh syukur dan menerima.
Tetapi setelah Sergio mendaftar di sekolah menengah baru pada Agustus lalu ada secercah harapan. Mahasiswa teknik di sana membuatkan tangan prostetik untuknya. Kini, Sergio tidak hanya bisa melempar bola tapi juga bisa membawa botol air, gelas, dan makanan dengan tangan kanannya.
-
Kenapa tangan bergerak sendiri? Meskipun namanya mungkin terdengar aneh, terutama bagi mereka yang membayangkan makhluk luar angkasa, kondisi ini dapat menunjukkan masalah kesehatan yang serius, seperti stroke atau penyakit neurodegeneratif.
-
Kenapa anak laki-laki banyak bergerak? Anak laki-laki memiliki lebih sedikit serotonin dan oxytocin, yaitu hormon yang membantu menenangkan. Hal ini menyebabkan anak laki-laki lebih banyak bergerak dan bertindak secara impulsif.
-
Apa ciri khas Anak berbakat? Anak-anak berbakat adalah individu-individu yang unik, dan memahami bakat mereka tidak selalu mudah. Meskipun memiliki ciri khas, anak-anak berbakat bisa berbeda satu sama lain.
-
Bagaimana bocah tersebut bisa keluar? Pria dewasa yang membantu bocah ini menyuruhnya memiringkan kepalanya agar memudahkannya untuk keluar. Dengan memegang kepala dan memutar kepala secara pelan-pelan, alhasil kepala bocah tersebut berhasil keluar dengan kondisi bersih tanpa luka.
-
Bagaimana robot itu mengendalikan gerakannya? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Siapa anak-anak yang berjalan merangkak itu? Keluarga Olas terdiri dari 18 anak, dengan enam di antaranya lahir dengan ciri yang belum pernah ditemukan pada manusia modern dewasa.
"Saya mulai merasa lebih bahagia, lebih bersemangat. Saya ingin melakukan banyak hal dengan tangan kanan ini. Sekarang saya bisa berbuat lebih banyak lagi," kata Sergio kepada The Washington Post, Senin (13/2).
Rasa minder terhadap kekurangannya tak bisa Sergio tutupi. Sejak ia kecil, teman-teman sekelasnya kerap menanyakan tentang tangannya. Tak jarang, beberapa orang membully dirinya. Maka, ketika ia menginjak bangku SMA di Hendersonville, dia selalu menyembunyikan tangan kanannya di lengan bajunya.
Beberapa minggu memasuki tahun ajaran, guru ilmu komputer Jeff Wilkins melihat Sergio adalah satu-satunya siswa yang memindahkan mouse ke sisi kiri keyboardnya. Dia kemudian melihat Sergio tidak memiliki tangan kanan. Wilkins pun menanyakan kepada Sergio kenapa tak mencoba tangan prostetik? Sergio menjawab tidak pernah mencoba prostetik karena ia merasa nyaman menggunakan tangan kirinya untuk sebagian besar aktivitasnya.
Gayung bersambut, kebetulan Wilkins telah memulai program teknik di Hendersonville pada 2018 sehingga mahasiswa dapat mengambil proyek untuk meningkatkan komunitas mereka. Dia mencoba membuat kursi roda untuk siswa yang lumpuh di Indiana sekitar 2010, tetapi dia mengatakan tidak memiliki peralatan dan keterampilan untuk menyelesaikannya. Dia masih menyesali itu.
Setelah mengetahui tentang tangan Sergio, Wilkins teringat akan video yang pernah dilihatnya bertahun-tahun sebelumnya dari Enabling the Future, sebuah kelompok sukarelawan yang membuat tangan palsu dengan cetakan 3D.
Wilkins pun mencoba mendekati Sergio dan orang tuanya. Berdialog agar Sergio mau mencoba tangan prostetik. Singkat cerita, mereka menyatakan minatnya. Pada awal November, Wilkins diam-diam menugaskan tiga muridnya ke proyek tersebut. Mereka membeli peralatan pencetakan 3D di Amazon dan menemukan gambar model tangan prostetik pada perangkat lunak desain.
"Saya memang tidak ingin terlalu memberikan harapan," kata Wilkins.
Kemudian, setelah mendapatkan alat-alat tersebut, mereka menggunakan asam polilaktat, bahan filamen plastik umum dalam pencetakan 3D yang juga digunakan untuk membuat perangkat elektronik, sebagai bahan utama tangan.
Lalu, mereka menggunakan poliuretan termoplastik, plastik elastis yang biasa ditemukan di casing ponsel dan laptop, sehingga jari bisa melenturkan dan meremas benda. Mereka menambahkan tali pancing dan Velcro sehingga Sergio dapat dengan mudah mengikat tangan ke lengan bawahnya.
Kelompok itu melakukannya sambil merahasiakan kemajuan mereka. Mereka mengukur tangan teman sekelas untuk mengukur kecocokan ideal Sergio. Setelah bekerja selama sekitar satu minggu, para siswa menggunakan printer 3D LulzBot sekolah untuk membuat prototipe.
Sergio pun dibuat tercengang. Kemudian Wilkins melemparkan bola karet kuning kepadanya. Sementara Peralta gagal menangkap beberapa lemparan pertama, para siswa berteriak kegirangan saat dia akhirnya berhasil menangkap bola.
"Saya sangat bersemangat," kata Sergio.
Leslie Jaramillo, seorang siswa senior di sana yang juga ikut membantu membuat tangan prostetik, mengatakan dia sejujurnya tidak mengharapkan proyek kelas ini untuk mengubah kehidupan siswa lainnya. Namun ia telah ditunjukkan betapa ilmu pengetahuan dapat membantu masyarakat.
"Ini menunjukkan kepada saya cara berbeda untuk membantu masyarakat. Bahkan dengan menggunakan keterampilan yang saya pelajari di sekolah," kata Jaramillo.
Pada minggu-minggu berikutnya, Sergi bersama Jaramillo serta mahasiswa teknik lainnya mulai meng-upgrade tiga model tangan.
"Sangat menyenangkan melihat Sergio menjadi bagian dari dirinya sekarang. Saya ingin mengajari murid-murid saya bahwa produk tidak harus menghasilkan uang. Itu bisa tentang membuat orang lain memiliki kehidupan yang lebih bermanfaat," kata Wilkins. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret prajurit TNI Al bertangan 'robot' bionic yang bisa digerakkan dengan sensor dari otak.
Baca SelengkapnyaBerikut aksi robot terkecil di dunia bisa peragakan gaya apa saja.
Baca SelengkapnyaIntip yuk foto-foto anak Inul Daratista yang berhasil membuat alat siram tanaman otomatis!
Baca SelengkapnyaAksi gigih seorang anak berkebutuhan khusus yang diamanahi untuk menjadi pemimpin upacara ini curi perhatian.
Baca SelengkapnyaPerjuangan guru yang mengajar di sekolah terpencil ini viral di tiktok, berangkat lewati jalan berlumpur hingga muara.
Baca SelengkapnyaDengan bermain ketoprak, Elvi tak perlu meninggalkan rasa cinta terhadap anak didiknya.
Baca SelengkapnyaDi tengah keterbatasan, sosok Sukarno begitu menginspirasi di Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024.
Baca SelengkapnyaXabiru tampak begitu antusias belajar olahraga tenis. Rachel Vennya ikut mendampingi sang putra tercinta.
Baca SelengkapnyaAlih-alih berbahagia, wajah dari sang siswi pun nampak ketakutan.
Baca SelengkapnyaBerangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.
Baca SelengkapnyaHal itu terungkap dari postingan terbaru Ussy Sulistiawaty di Instagram. Tampak Saka yang mengenakan baju koko lengkap dengan peci hendak belajar Iqro.
Baca Selengkapnya