Bukan Berasal dari Makhluk Luar Angkasa, Kenali Apa Itu Sindrom Tangan Alien
Sindrom Tangan Alien merupakan salah satu masalah keseahtan yang bisa menunjukkan masalah kesehatan serius.
Sindrom Tangan Alien (Alien Hand Syndrome/AHS) merupakan kondisi medis yang sangat jarang terjadi, di mana satu anggota tubuh, biasanya tangan, bergerak secara tidak sadar. Meskipun namanya mungkin terdengar aneh, terutama bagi mereka yang membayangkan makhluk luar angkasa, kondisi ini dapat menunjukkan masalah kesehatan yang serius, seperti stroke atau penyakit neurodegeneratif.
Dilansir dari Medical News Today, AHS sering kali berkaitan dengan kondisi neurologis yang mendasarinya. Salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami sindrom ini adalah individu dengan jenis penyakit Parkinson yang dikenal sebagai sindrom corticobasal (CBS), di mana sekitar 30% dari mereka dapat mengalami AHS. Sindrom ini dapat memengaruhi tiga area utama di otak: frontal, callosal, dan posterior.
-
Apa penemuan 'anomali' yang diklaim sebagai alien? Avi Loeb, ahli astrofisika terkemuka dari Harvard, mengklaim lebih dari 50 bola logam 'anomali' yang ditarik dari Samudra Pasifik mungkin berasal dari alien cerdas.
-
Alien bergerak? Meskipun begitu, alien mungkin memiliki beberapa ciri yang mirip dengan binatang di Bumi, seperti mata untuk melihat dan anggota tubuh untuk bergerak.
-
Bagaimana alien bergerak? Sara, dari Brasília, mengatakan tidak mungkin mencapai puncak bukit tempat mereka berada atau berkomunikasi dengan mereka. Dia mengatakan makhluk asing itu bergerak sangat cepat dan tampaknya tingginya sekitar 9 kaki 8 inci (3 m).
-
Siapa yang melihat alien? Hal itu diketahui oleh saksi mata Sara Dalete.
-
Di mana alien terlihat? Mereka terlihat di pulau Ilha do Mel, Brasil.
-
Dimana tengkorak alien ditemukan? Ketiga tengkorak ini ditemukan di lubang pemakaman situs arkeologis Hermanov di Kroasia pada tahun 2013.
Wilayah Frontal: Penderita AHS dengan varian frontal sering mengalami gerakan meraih atau meraba dengan tangan yang sulit mereka kendalikan. Mereka biasanya sadar bahwa anggota tubuh tersebut adalah milik mereka, tetapi merasa kesulitan untuk mengontrol gerakannya, yang tampak seolah-olah terjadi secara independen.
Wilayah Callosal: Ketika AHS mempengaruhi corpus callosum, yang menghubungkan sisi kanan dan kiri otak, dapat menyebabkan agnostic dyspraxia. Dalam kondisi ini, satu tangan tidak merespons perintah, misalnya mengambil barang dengan satu tangan, sementara tangan yang lain justru melakukan tugas tersebut.
Wilayah Posterior: Pada penderita AHS yang mempengaruhi area posterior, otak mungkin tidak mengenali anggota tubuh tersebut sebagai miliknya, sehingga mereka mengalami gangguan kontrol motorik.
Sebuah studi tahun 2021 juga membahas bentuk AHS yang lebih langka, yaitu mixed alien hand syndrome, di mana varian frontal dan callosal digabungkan, menyebabkan gerakan meraih yang tidak terkoordinasi dan kesulitan dalam melakukan tugas dengan satu tangan.
Penyebab Sindrom Tangan Alien
Meskipun para ahli belum sepenuhnya memahami bagaimana otak dapat mengalami kebingungan antara kehendak dan tindakan seseorang, ada beberapa penyebab umum yang dapat menyebabkan AHS:
Stroke: Dalam kasus yang jarang, seseorang dapat mengembangkan varian posterior AHS setelah mengalami stroke iskemik atau hemoragik. Stroke iskemik terjadi ketika gumpalan darah menghalangi aliran darah ke otak, sedangkan stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah pecah dan menyebabkan perdarahan di otak.
Penyakit Neurodegeneratif: Penyakit seperti Parkinson dan Alzheimer merupakan penyebab utama AHS, yang berdampak pada berbagai aktivitas tubuh, termasuk gerakan dan keseimbangan.
Tumor Midline: Tumor yang terletak di otak atau sumsum tulang belakang juga dapat menyebabkan gejala AHS, seperti kelemahan dan kesulitan menyeimbangkan tubuh.
Aneurisma: Aneurisma terjadi ketika bagian dinding arteri melemah, menyebabkan pembuluh darah menggelembung. Aneurisma serebral dapat terjadi pada arteri di otak dan berpotensi memicu AHS.
Gejala dan Diagnosis
Gejala AHS dapat bervariasi tergantung pada area otak yang terkena. Ciri-ciri utama AHS meliputi:
Gerakan anggota tubuh, biasanya tangan kiri, yang tampak disengaja tetapi sebenarnya tidak terkendali.
Tidak adanya kontrol atas gerakan anggota tubuh.
Rasa kehilangan kepemilikan terhadap anggota tubuh tersebut.
Untuk diagnosis, dokter akan mempertimbangkan adanya gejala yang sesuai. Jika seseorang merasa bahwa anggota tubuhnya terasa asing dan mengalami gerakan kompleks yang tidak sejalan dengan gejala gangguan gerakan lainnya, dokter mungkin akan mendiagnosis AHS.
Saat ini, belum ada perawatan yang secara resmi direkomendasikan untuk AHS. Penanganan umumnya didasarkan pada laporan anekdotal. Beberapa studi menunjukkan bahwa latihan tertentu dapat membantu memperbaiki gejala AHS. Penelitian tahun 2021 mencatat bahwa melakukan tugas bimanual (menggunakan kedua tangan) dan tugas yang melibatkan warna yang berbeda dapat meningkatkan perhatian dan kontrol gerakan.
Meskipun tidak ada obat untuk AHS, seseorang mungkin dapat mengelola gejalanya dengan bantuan dokter melalui latihan yang dapat membantu melatih otak dan mengurangi keparahan kondisi.