Tanda-tanda Parkinson yang Perlu Diwaspadai, Bisakah Dicegah?
Parkinson merupakan salah satu penyakit neurodegeneratif yang paling umum dijumpai, terutama di kalangan lansia.
Penyakit Parkinson adalah kelainan progresif yang mempengaruhi sistem saraf
Tanda-tanda Parkinson yang Perlu Diwaspadai, Bisakah Dicegah?
Parkinson merupakan salah satu penyakit neurodegeneratif yang paling umum dijumpai, terutama di kalangan lansia. Penyakit ini ditandai dengan penurunan bertahap fungsi saraf yang mempengaruhi pergerakan tubuh.Meskipun penyakit ini tidak dapat disembuhkan, deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Salah satu tanda awal penyakit Parkinson yang sering terabaikan adalah tremor atau gemetar pada salah satu bagian tubuh, biasanya dimulai pada tangan.
Selain tremor, perubahan dalam tulisan tangan, yang menjadi lebih kecil dan rapat, juga bisa menjadi indikator awal penyakit Parkinson.
Dalam artikel ini, kami akan mengulas lebih lanjut tentang apa saja tanda-tanda Parkinson yang jarang disadari namun perlu diwaspadai.
Masalah dengan tidur Anda
Masalah tidur di malam hari sering terjadi pada Parkinson. Penderita Parkinson lebih mungkin mengalami insomnia karena gejala tertentu yang dapat mengganggu tidur. Gejala ini juga termasuk tremor, kekakuan, nyeri dan sindrom kaki gelisah. Ketika sudah memengaruhi aktivitas tidur, seseorang mungkin juga merasa lelah dan mengantuk di siang hari.
-
Bagaimana cara mengenali gejala awal Parkinson? Walaupun penyakit ini umumnya lebih sering menyerang orang tua, mengenali gejala awal Parkinson dapat membantu pasien mendapatkan perawatan yang lebih cepat dan tepat. Istilah TRAP digunakan untuk menjelaskan empat gejala utama dari Parkinson:
-
Siapa yang biasanya mengalami gejala awal Parkinson? Tremor, yang merupakan getaran yang tidak dapat dikendalikan, sering kali merupakan gejala pertama yang dialami oleh penderita Parkinson.
-
Apa yang terjadi di otak penderita Parkinson? Penyakit Parkinson adalah kondisi yang bersifat progresif, yang berarti gejalanya akan semakin parah seiring berjalannya waktu. Menurut dr. M. Agus Aulia, Sp.BS dari RSU Bunda Jakarta, penyebabnya adalah kerusakan pada bagian otak yang disebut substansia nigra, yang memiliki peran penting dalam produksi dopamin.
-
Bagaimana deteksi penyakit Parkinson dengan Indra Penciuman? Penelitian menemukan bahwa Joy dapat mendeteksi Parkinson dengan mencium molekul spesifik di sebum, minyak yang diproduksi oleh kelenjar kulit. Molekul seperti eicosane, octadecanal, asam hippurat, dan perillic aldehyde teridentifikasi pada kadar yang abnormal pada pasien Parkinson.
-
Mengapa penyakit Parkinson lebih sering menyerang orang tua? Namun, faktor yang paling umum adalah usia, di mana Parkinson lebih sering muncul pada individu yang berusia di atas 60 tahun, saat proses penuaan secara alami memengaruhi kesehatan otak.
-
Mengapa Indra Penciuman penting untuk penyakit Parkinson? Penemuan ini membuka peluang untuk diagnosis lebih awal, yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien Parkinson dengan memungkinkan intervensi medis lebih dini sebelum kerusakan saraf yang signifikan terjadi.
Kehilangan indera penciuman
Seseorang dengan Parkinson mungkin menyadari bahwa indera penciumannya tidak sekuat sebelumnya atau telah hilang. Misalnya, seseorang mungkin kesulitan mencium makanan favoritnya. Hilangnya penciuman terkadang bisa dimulai bertahun-tahun sebelum gejala lain muncul.
Tulisan tangan lebih kecil
Karena adanya perubahan pada otak, penderita Parkinson akan menyadari bahwa gerakan mereka menjadi lebih kecil dan kurang kuat dibandingkan sebelumnya. Hal ini dapat menyebabkan tulisan tangan seseorang menjadi lebih kecil dari sebelumnya atau secara bertahap menjadi lebih kecil saat mereka menulis.
Masalah dengan kandung kemih atau usus
Jika Anda menderita Parkinson, kemungkinan besar Anda mengalami masalah dengan kandung kemih atau usus. Tanda-tanda kandung kemih yang terlalu aktif, seperti harus segera ke toilet tanpa peringatan, atau harus sering buang air kecil sepanjang malam, adalah gejala kandung kemih yang paling umum pada penderita Parkinson.
Mengalami depresi
Anda mungkin mengalami depresi jika Anda mengalami perasaan sedih yang luar biasa atau perasaan 'kekosongan' emosional dalam waktu yang lama. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin mengalami depresi berbulan-bulan sebelum Anda menyadari gejala lainnya. Depresi juga bisa menjadi gejala 'fluktuasi non-motorik'.
Dengan kata lain, gejala non-motorik Parkinson dapat meningkat atau menurun tergantung pada waktu Anda meminum obat. Hal ini terjadi ketika efek levodopa ‘hilang’ sebelum dosis berikutnya jatuh tempo.
Mengalami kecemasan
Penderita Parkinson mungkin mengalami kecemasan, termasuk perasaan tidak nyaman, seperti khawatir atau takut, terutama pada tahap awal penyakitnya. Kekhawatiran apa pun yang dimiliki seseorang tentang hidup dengan kondisi jangka panjang dapat menyebabkan kecemasan.
Gejala umum kecemasan meliputi: rasa takut, kekhawatiran terus-menerus atau kesulitan berkonsentrasi, berkeringat, jantung berdebar atau berdebar kencang (palpitasi), sesak napas, pusing atau gemetar.
Merasa lelah
Kelelahan di sini merupakan rasa lelah yang tidak hilang begitu saja dengan istirahat. Ini mempengaruhi hingga setengah dari penderita Parkinson. Anda mungkin merasa cukup bugar dan mampu pada suatu hari dan kemudian tiba-tiba berubah lelah di hari berikutnya. Kelelahan pada Parkinson diduga disebabkan oleh perubahan kimiawi di otak.
Hal ini mungkin juga terkait dengan gejala atau ciri lain dari kondisi tersebut, seperti gemetar, kaku, atau perasaan stres. Kelelahan mental (kognitif) bisa menjadi gejala lain dari Parkinson. Beberapa orang mungkin merasa sulit berkonsentrasi dalam waktu lama tanpa istirahat.
Lambat bergerak
Lambatnya gerakan, juga dikenal sebagai 'bradikinesia', mungkin berarti penderita Parkinson membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan sesuatu. Misalnya, Anda mungkin kesulitan dengan koordinasi, berjalan mungkin menjadi seperti berjalan acak, atau kecepatan berjalan mungkin melambat. Tugas sehari-hari, seperti membayar barang di kasir atau berjalan ke halte bus, mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan.
Kekakuan, ketidakfleksibelan dan kram
Parkinson menyebabkan otot kaku, tidak fleksibel, dan kram. Hal ini dapat membuat tugas-tugas tertentu seperti menulis, merapikan kancing, atau mengikat tali sepatu menjadi lebih sulit. Kekakuan dapat menghentikan peregangan dan relaksasi otot. Hal ini terutama terlihat, misalnya, jika Anda kesulitan untuk membalikkan badan atau naik dan turun dari tempat tidur.
Apa Penyebab Parkinson?
Pada penyakit Parkinson, sel-sel saraf tertentu yang disebut neuron di otak secara bertahap rusak atau mati. Banyak gejala Parkinson yang disebabkan oleh hilangnya neuron yang menghasilkan zat kimia di otak yang disebut dopamin. Ketika kadar dopamin menurun, hal ini menyebabkan aktivitas otak tidak teratur, menyebabkan masalah pergerakan dan gejala penyakit Parkinson lainnya.
Penyebab penyakit Parkinson belum diketahui, namun beberapa faktor dinilai berperan terhadap penyakit ini, antara lain:
- Gen
Para peneliti telah mengidentifikasi perubahan genetik spesifik yang dapat menyebabkan penyakit Parkinson. Namun hal ini jarang terjadi kecuali dalam kasus yang jarang terjadi dimana banyak anggota keluarga terkena penyakit Parkinson. Namun, variasi gen tertentu juga dianggap dapat meningkatkan risiko penyakit Parkinson tetapi dengan risiko penyakit Parkinson yang relatif kecil untuk masing-masing penanda genetik tersebut.
- Pemicu lingkungan
Paparan racun atau faktor lingkungan tertentu dapat meningkatkan risiko penyakit Parkinson di kemudian hari, namun risikonya kecil.
Cara Mencegah Parkinson
Karena penyebab Parkinson tidak diketahui, tidak ada cara yang diketahui secara pasti dapat mencegah penyakit ini.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga aerobik secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit Parkinson.
Namun, masih belum diketahui apakah kafein melindungi terhadap penyakit Parkinson atau berhubungan dengan hal lain. Saat ini tidak ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa meminum minuman berkafein melindungi terhadap penyakit Parkinson.