Wanita Ini Punya Keunikan Bisa Mendeteksi Penyakit Hanya dengan Penciuman
Joy Milne, wanita asal Skotlandia, dapat mendeteksi Parkinson melalui penciuman, membuka jalan bagi diagnosis lebih awal dan akurat.
Joy Milne, seorang pensiunan perawat berusia 72 tahun asal Skotlandia, memiliki kemampuan langka untuk mendeteksi penyakit Parkinson hanya melalui penciumannya.
Milne memiliki kondisi hyperosmia turunan, yang membuatnya sangat peka terhadap bau. Dia pertama kali mencium bau aneh, seperti bau musky, pada suaminya, Les Milne, sekitar 15 tahun sebelum suaminya didiagnosis Parkinson.
-
Bagaimana mendiagnosis penyakit? Diagnosis adalah penentuan jenis penyakit yang diteliti melalui gejala yang terjadi.
-
Apa yang alat itu deteksi? Alat ini juga hanya bisa mendeteksi air yang mengalir. Untuk kolam, untuk air yang menggenang, tidak terdeteksi. Sehingga cara ini sangat akurat sekali,“ kata Sukarman.
-
Kenapa penemuan wanita ini menarik? Apa yang membuat penemuan ini sangat menarik adalah perempuan tersebut dikuburkan di samping anak panah yang “secara simbolis laki-laki“, menantang persepsi tradisional tentang peran gender.
-
Siapa wanita itu? Nama wanita itu adalah Tang Ying.
-
Apa yang terjadi pada wanita tua itu? ID, wanita berusia 54 tercebur sumur kerek sedalam 25 meter.
-
Bagaimana AI mendeteksi penyakit melalui mata? Ini dilakukan dengan menganalisis secara menyeluruh gambar retina pasien, lalu AI mengidentifikasi tanda-tanda diabetes, penyakit kardiovaskular, dan bahkan Alzheimer.
Mengutip GreekReporter, Senin (16/9), Joy menyadari bahwa bau ini juga tercium pada pasien lain saat menghadiri pertemuan penderita Parkinson di Skotlandia.
Dia kemudian bekerja sama dengan peneliti dari Universitas Edinburgh, Tilo Kunath, dan ahli kimia Universitas Manchester, Perdita Barran, untuk meneliti lebih lanjut kemampuan penciumannya.
Penelitian menemukan bahwa Joy dapat mendeteksi Parkinson dengan mencium molekul spesifik di sebum, minyak yang diproduksi oleh kelenjar kulit. Molekul seperti eicosane, octadecanal, asam hippurat, dan perillic aldehyde teridentifikasi pada kadar yang abnormal pada pasien Parkinson.
Berdasarkan temuan ini, Barran dan timnya mengembangkan tes baru menggunakan swab kulit dan metode paper spray, yang dapat mengidentifikasi molekul-molekul tersebut secara lebih akurat.
Penemuan ini membuka peluang untuk diagnosis lebih awal, yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien Parkinson dengan memungkinkan intervensi medis lebih dini sebelum kerusakan saraf yang signifikan terjadi.
- Gunung Telomoyo Terbakar, Dipicu Warga Bakar Rumput
- Bupati Ipuk Lantik Guntur Priambodo Menjadi Pj Sekda Banyuwangi
- Pertamina Optimistis Kembangkan Sustainable Aviation Fuel di Indonesia
- Survei LSI: Anies Bisa Jadi Penentu Pemenang Pilkada Jakarta 2024
- FOTO: Intip Proses Pembuatan Susu dari Bahan Dasar Ikan di Indramayu
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024