Tak Sekadar CCTV, Dibutuhkan Sistem Keamanan yang Terintegrasi Cegah Aksi Kejahatan
Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan.
Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan.
Tak Sekadar CCTV, Dibutuhkan Sistem Keamanan yang Terintegrasi Cegah Aksi Kejahatan
Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan.
CCTV memiliki kelemahan untuk mencegah kejahatan hingga kekerasan yang terjadi tanpa perencanaan.
Bahkan, kelemahan CCTV lainnya adalah tak jarang rekaman pada CCTV bisa dianggap direkayasa.
Maka itu, perlu adanya kelengkapan sistem keamanan di berbagai tempat, tak sekedar mengandalkan CCTV.
Deputy CEO & Transformation Nawakara Satria Djaya Najamuddin menjelaskan pentingnya security assessment dan juga keamanan yang terintegrasi di lapangan agar mampu menjaga hal-hal yang tidak diinginkan pada suatu proses pengamanan.
Teknologi keamanan sendiri, kata dia, membutuhkan sistem pengamanan yang terintegrasi antara petugas keamanan (physical) dan juga inovasi sistem digital yang handal.
Bukan hanya dalam hal guarding, melainkan pengetahuan tentang pengoperasian technology security, response yang cepat dan tepat, sistem monitoring yang up-to-date dengan current technology, serta pengetahuan dan pengalaman dalam mendeteksi, mencegah, serta memperlambat resiko keamanan agar manusia dan aset bisa terproteksi.
“Dalam hal ini, Nawakara memiliki sistem pengamanan yang sudah terintegrasi mulai dari physical security, Digital Patrol, Electronic security system dan juga Command Center,” lanjut Satria.
Setidaknya ada beberapa unsur di dalam Security Measure & Devices yang dapat mendukung CCTV dan menerapkan Integrated Security Solutions untuk mengantisipasi berbagai kejahatan di berbagai tempat.
Unsur-unsur itu antara lain: Penentuan pemasangan CCTV; Identifikasi setiap pengunjung yang datang; Padu padankan keamanan fisik dan teknologi.
“Tentunya, ancaman dan tantangan yang ada akan berbeda dan disesuaikan dengan kondisi sumber daya, fasilitas, peralatan, lingkungan, serta stakeholders setiap perusahaan,”
Deputy CEO & Transformation Nawakara Satria Djaya Najamuddin.
Setidaknya dengan menerapkan hal tersebut, diharapkan semua aktivitas dan potensi gangguan keamanan yang mungkin terjadi dapat termonitor, terdeteksi, dicegah, dan memberikan perlindungan bagi seluruh aset perusahaan, baik manusia maupun benda/barang.