WhatsApp Digunakan 83 Persen Pengguna Internet Indonesia
Merdeka.com - Aplikasi perpesanan WhatsApp adalah salah satu platform chat terpopuler di Indonesia.
Bagaimana tidak, menurut data Digital Report 2019 dari We Are Social dan Hootsuite, tercatat 83 persen pengguna internet di Indonesia merupakan pengguna WhatsApp.
Diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti, saat ini pengguna internet di Indonesia mencapai 171 juta jiwa atau sekitar 64 persen dari keseluruhan jumlah penduduk.
-
Di mana WhatsApp Web diakses? Kunjungi situs WhatsApp Web di browser.
-
Siapa yang biasa bergabung dalam grup WhatsApp? Anggota dalam grup WhatsApp biasanya berisi keluarga, sahabat, teman kantor, alumni hingga perkumpulan tertentu.
-
Apa itu username WhatsApp? Salah satu inovasi yang paling menarik adalah transisi dari penggunaan nomor telepon ke username. Dengan sistem baru ini, pengguna tidak perlu lagi membagikan nomor telepon untuk memulai percakapan. Cukup dengan menggunakan username, kamu dapat terhubung dengan orang lain dengan cara yang lebih praktis dan aman.
-
Di mana WhatsApp disadap? Kejahatan siber semacam ini semakin meningkat dan dapat menyebabkan kerugian baik material maupun non-material.
-
Mengapa penipuan WhatsApp semakin sering terjadi? Masalahnya adalah masih sedikit orang yang benar-benar memahami jenis-jenis penipuan melalui pesan WA.
-
Apa itu WhatsApp Channel? 'Tujuan kami adalah untuk membuat layanan siaran paling privat tersedia. Saluran berbeda dari chat Anda, dan orang yang Anda pilih untuk Anda ikuti tidak akan terlihat oleh pengikut lainnya. Kami juga melindungi informasi pribadi admin dan pengikut,' ujar Zuckerberg dalam keterangannya, Sabtu (16/9).
"Delapan puluh tiga persen pengguna internet di Indonesia adalah pengguna WhatsApp karena aplikasi WhatsApp bisa menghubungkan antarmasyarakat," tutur Niken di peluncuran program Literasi Privasi dan Keamanan Digital di Kantor Kemkominfo, seperti yang dilaporkan Tekno Liputan6.com.
Sekadar informasi, jika dikalkulasi, 83 persen jumlah pengguna internet Indonesia yang sebanyak 171 juta adalah 143 juta pengguna.
Angka ini cukup besar, bahkan Direktur Kebijakan APAC WhatsApp Clair Deevy menyebut, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengguna paling banyak di dunia.
"Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah pengguna terbanyak di dunia," kata Deevy dalam kesempatan yang sama.
Minim Literasi
Meski jumlah internet di Indonesia sudah lebih dari separuh jumlah penduduk, literasi pengguna akan privasi dan perlindungan data dianggap masih cukup minim.
Oleh sebab itu, Kemkominfo menggelar program literasi privasi dan keamanan digital ini dengan menggandeng ICTWatch dan WhatsApp, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi serta Relawan TIK Indonesia.
Niken menjelaskan, banyak dampak positif dari penggunaan internet, tetapi tak sedikit pula dampak negatifnya. Misalnya maraknya penyebaran informasi keliru sampai penipuan data pribadi pengguna.
"Di balik potensi luar biasa, tentu ada hal-hal negatif perlu diwaspadai. Misalnya, penipuan, yang rupanya masih banyak saudara-saudara kita yang tidak mengetahui bahwa nomor ponsel juga masuk termasuk ke privasi, makanya banyak yang mengikuti apa yang diinstruksikan ke penipu dan akhirnya jadi korban," kata Niken.
Untuk itulah pemerintah kini mulai menggalakkan literasi privasi dan keamanan digital. Mengutip pidato Presiden Joko Widodo, Niken menyebut bahwa data merupakan salah satu sumber daya baru yang berharga baik di Indonesia maupun dunia.
Pemerintah melalui Kemkominfo pun tengah mempersiapkan kelahiran UU Perlindungan Data Pribadi (PDP) yang diharapkan, akhir 2019 atau awal 2020 bisa segera disampaikan untuk dibahas dengan Komisi I DPR RI.
"Kemkominfo juga sebelumnya mengeluarkan Permenkominfo No.20/2016 tentang perlindungan data pada sistem elektronik serta mendorong terbitnya PP 71/2019 tentang Penyelenggara Sistem Transaksi Elektronik, di mana, penyelenggara sistem elektronik wajib melaksanakan perlindungan data pribadi dalam melakukan pemrosesan data pribadi," pungkas Niken.
Sumber: Tekno Liputan6.comReporter: Agustin Setyo Wardani (mdk/idc)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaSiapa mereka? Berikut orang-orang yang menguasai internet Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar aplikasi yang paling banyak dipakai pengguna Telkomsel saat hari pencobolosan.
Baca SelengkapnyaSelain menggali alasan masyarakat masuk ke pasar kripto, survei Indodax juga mencari tahu preferensi masyarakat akan platform kripto yang mereka percaya.
Baca SelengkapnyaPeningkatan trafik penggunaan data di sepanjang masa libur Ramadan dan Lebaran, antara 4 April 2024 - 14 April 2024
Baca SelengkapnyaSaat ini, tercatat ada 99,8 juta pengguna TikTok di Tanah.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran unggul di pemilih yang mempunyai media sosial maupun yang tidak mempunyai media sosial.
Baca SelengkapnyaNinja Xpress bekerja sama dengan Populix mengadakan survei Suara UKM Negeri Vol 5 tentang ‘Fenomena Affiliate Marketing pada Social Commerce’.
Baca SelengkapnyaPlatform ini juga kian mendekatkan BMKG dengan masyarakat yang membutuhkan informasi BMKG.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara dengan internet cepat versi We Are Social 2024.
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca Selengkapnya