WhatsApp Hapus 2 Juta Akun Tiap Bulan, Ini Alasannya!
Merdeka.com - Aplikasi perpesanan WhatsApp melakukan penghapusan kepada dua juta akun setiap bulannya. Hal ini dilakukan karena pengguna akun dianggap melakukan perilaku abnormal.
Diungkapkan oleh Manager Kebijakan Publik WhatsApp Indonesia Esther Samboh, dari 2 juta akun yang dinonaktifkan oleh WhatsApp, 70 persennya diidentifikasi oleh sistem.
"WhatsApp menonaktifkan 2 juta akun tiap bulan, 70 persennya diidentifikasi oleh sistem bahwa akun-akun tersebut melakukan perilaku abnormal, bukan berdasarkan dari laporan pengguna," kata Esther, dalam Diskusi 'Menjaga Privasi dan Melawan Hoaks Seputar Covid-19' yang digelar melalui Zoom yang dikuti dan dikutip dari Tekno Liputan6.com.
-
Kenapa WhatsApp blokir akun sementara? Pemblokiran sementara WhatsApp merujuk pada situasi di mana akses pengguna terhadap akun mereka dibatasi oleh pihak WhatsApp untuk jangka waktu tertentu. Umumnya, hal ini terjadi akibat pelanggaran terhadap ketentuan layanan atau kebijakan penggunaan yang telah ditetapkan.
-
Apa saja dampak dari penipuan WhatsApp? 'Phising ini di mana kita akan dikirimkan sebuah informasi yang sifatnya urgent, biasanya mengaku dari pihak bank yang meminta konfirmasi pilihan biaya transaksi, di mana di dalam wa tersebut akan ada link ke sebuah website yang kita harus isi data diri kita termasuk data perbankan dan lainnya,' ungkap dia kepada Merdeka.com, Kamis (31/8).
-
Mengapa penipuan WhatsApp semakin sering terjadi? Masalahnya adalah masih sedikit orang yang benar-benar memahami jenis-jenis penipuan melalui pesan WA.
-
Kapan akun WhatsApp diblokir sementara? Pemblokiran sementara memberikan kesempatan bagi pengguna untuk memulihkan akun mereka setelah waktu tertentu, biasanya berkisar antara 24 hingga 48 jam.
-
Kenapa WhatsApp kena spam? Menyebarkan informasi palsu atau hoaks bisa membuat akun Anda dilaporkan oleh pengguna lain dan berisiko terkena spam.
-
Apa modus penipuan akun WhatsApp ? Dalam tangkapan layar yang beredar, akun tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil, dengan nomor +62 889-7553-8003.
Perilaku abnormal yang dimaksud oleh WhatsApp mulai dari meneruskan pesan berkali-kali, sembarangan mengundang pengguna-pengguna lain ke grup tanpa sekehendak orang yang diundang, dan lain-lain.
Menurut Esther, jumlah 2 juta akun yang dinonaktifkan oleh WhatsApp ini merujuk pada data WhatsApp global dan bukan per wilayah negara.
"Ini merupakan data terbaru, jadi dari data global rata-rata ada 2 juta akun yang dinonaktifkan tiap bulannya," ujar Esther.
WhatsApp memiliki lebih dari 2 miliar pengguna di seluruh dunia dan 90 persen percakapan yang terjadi di WhatsApp adalah percakapan privat.
Berbagai Fitur Lindungi Pengguna
Data WhatsApp juga menyebut, dari banyaknya grup obrolan, terbanyak merupakan grup dengan jumlah anggota di bawah 10 orang.
Guna melindungi privasi pengguna, WhatsApp juga menghadirkan berbagai fitur.
Fitur-fitur yang dimaksud antara lain adalah mengatur siapa saja yang dapat memasukkan ke grup obrolan, mengatur last seen dan profil, hingga fitur report dan block untuk melindungi pengguna dari kontak yang tidak diinginkan.
Sumber: Liputan6.comReporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebabnya adalah Google. Google ingin pengguna WA berbayar saat menggunakan cloud.
Baca SelengkapnyaUntuk itu WhatsApp, menghadirkan berbagai fitur upaya mencegah beredarnya hoaks jelang pemilu
Baca SelengkapnyaAkun WA itu terhubung dengan nomor ponsel yang sudah teregister atas nama orang lain.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah alasan mengapa WhatsApp terkena spam dan cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah HP-HP yang dipastikan tidak bisa lagi memakai WhatsApp.
Baca SelengkapnyaWhatsApp akan berhenti bekerja di perangkat iPhone lama dengan iOS di bawah versi 15.1 mulai Mei 2025, berdampak pada pengguna iPhone 5s, 6, dan 6 Plus.
Baca SelengkapnyaSebuah data menyoroti peningkatan moderasi konten di bawah kepemimpinan Elon Musk, meskipun platform tersebut mengklaim mendukung kebebasan berbicara.
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaYouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca SelengkapnyaGelombang PHK baru ini menyusul serangkaian pemutusan hubungan kerja kecil di divisi Reality Labs perusahaan tersebut awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaDisebutkan bahwa banyaknya pengiklan loyal Twitter yang kabur karena khawatir tentang moderasi konten.
Baca SelengkapnyaAda aturan yang diberlakukan dalam komunitas platform. Namun, aturan tersebut berkali-kali dilarang.
Baca Selengkapnya