Pendapatan Iklan Twitter Anjlok dan Beban Utang Meroket di Tangan Elon Musk
Disebutkan bahwa banyaknya pengiklan loyal Twitter yang kabur karena khawatir tentang moderasi konten.
Pendapatan Iklan Twitter Anjlok 50 Persen di Tangan Elon Musk
Platform media sosial Twitter melaporkan kinerja arus kas negatif. Salah satunya karena penurunan pendapatan iklan sebesar 50 persen dan beban utang yang meningkat. Hal ini disampaikan oleh CEO Twitter, Elon Musk.
"Perlu mencapai arus kas positif sebelum kita memiliki kemewahan untuk hal lain," tulis Elon Musk melalui akun twitternya @elonmusk, Minggu (16/7).
Tweet itu sangat kontras dengan nadanya pada bulan April lalu.
Saat itu, Musk mengatakan kepada BBC bahwa Twitter hampir mencapai titik impas. Bahkan, sebagian besar pengiklannya telah kembali.
Disebutkan bahwa banyaknya pengiklan loyal Twitter yang kabur karena khawatir tentang moderasi konten, PHK massal, dan ketidakpastian umum tentang masa depan Twitter. Sejumlah kebijakan ini lebih sering terjadi ketika Musk mengambil alih.
The New York Times melaporkan bahwa pendapatan iklan Twitter di AS dari lima minggu dari 1 April hingga minggu pertama Mei turun 59 persen dari tahun ke tahun. Data ini mengutip presentasi internal.
(CNN belum melihat persentasinya).
Sebelumnya, 43 persen dari 1.000 pengiklan teratas Twitter per September, sebulan sebelum pengambilalihan Musk, masih beriklan di platform tersebut per April, menurut data yang diberikan kepada CNN oleh firma intelijen pasar Sensor Tower last bulan.
Saat ini, Twitter tengah berada di bawah tekanan setelah aplikasi saingannya, Meta's Threads, melampaui 100 juta unduhan kurang dari seminggu setelah diluncurkan.
Elon Musk telah menambahkan berbagai tindakan pemotongan biaya atau pencarian uang ke situs, mulai dari memberi tanda centang biru dengan keanggotaan Twitter Blue hingga menempatkan Tweetdeck di belakang paywall.