Hampir Semua Investor Mengaku Menyesal Taruh Duit di X, Kecuali Satu Orang Ini
Hampir semua investor X merasa menyesal telah berinvestasi di platform besutan Elon Musk. Tapi ada satu orang yang klaim tak menyesal.
Elon Musk dan para investornya di X, menghadapi kerugian besar dengan penurunan nilai sebesar 72 persen, setara dengan USD24 miliar, sejak pembelian perusahaan tersebut kurang dari dua tahun lalu.
Menurut laporan Washington Post, Musk dan mitranya awalnya menginvestasikan USD33,5 miliar untuk akuisisi senilai USD44 miliar pada Oktober 2022. Namun, nilai investasi tersebut kini hanya bernilai USD9,38 miliar. Sebagian besar pembelian didanai melalui pinjaman bank yang masih tertahan di neraca bank akibat belum terjualnya utang tersebut.
Analisis dari Fidelity Investment menyebut bahwa penurunan ini bisa disebabkan oleh eksodus pengiklan yang tidak nyaman dengan kebijakan moderasi konten Musk yang bebas dan kontroversial. Ross Gerber, salah satu investor yang menanamkan dana kurang dari USD1 juta, mengakui bahwa dia kini menganggap investasinya tidak bernilai lagi.
"Elon telah menghancurkan banyak kekayaan sejak membeli Twitter," ujarnya dikutip dari NYPost, Kamis (5/9).
Fidelity sendiri awalnya memiliki saham sebesar USD19,66 juta di Twitter sebelum pembelian oleh Musk. Namun, kini nilai itu telah turun 72% menjadi hanya USD5,3 juta. Di antara mitra Musk yang mengalami kerugian terbesar adalah Pangeran Alwaleed bin Talal al Saud dari Saudi, yang menggabungkan investasi USD2 miliar di Twitter ke dalam kesepakatan tersebut.
Fidelity menyebutkan bahwa Pangeran Alwaleed mengalami kerugian sebesar USD1,4 miliar. Namun, Alwaleed menolak anggapan bahwa investasinya merugi dan tetap menilai sahamnya pada nilai awal sebesar USD1,9 miliar. Ia menyebut bahwa mereka sangat puas dengan aliansi dengan Musk dan menolak ide penurunan nilai saham.
Investor lain seperti Jack Dorsey, pendiri Twitter, juga mengalami kerugian besar. Dorsey yang awalnya menginvestasikan USD1 miliar, kini nilainya hanya tinggal USD280 juta, kehilangan USD720 juta. Larry Ellison, salah satu pendiri Oracle, juga mengalami kerugian besar dari investasinya sebesar USD1 miliar.
Kerugian besar juga dialami oleh beberapa perusahaan modal ventura seperti Sequoia Capital, Binance, dan Qatar Investment Authority, yang masing-masing kehilangan ratusan juta dolar dari investasi awal mereka.
Penurunan nilai ini memperlihatkan tantangan besar yang dihadapi X di bawah kepemimpinan Musk, terutama dalam mengelola eksodus pengiklan dan kebijakan kontroversial yang mempengaruhi stabilitas keuangan perusahaan.