Tak Mudah Kerja Bareng Elon Musk, CEO X Saja Dibuat Pusing dengan Kelakuannya
Linda Yaccarino salah seorang yang saat ini benar-benar pusing dengan keinginan Elon Musk.
Menjadi seorang CEO di X tak mudah. Hal ini yang sedang dialami Linda Yaccarino. Di saat dirinya berusaha mati-matian untuk mendapatkan apa yang diinginkan perusahaan, pemilik X Elon Musk justru menolak idenya mentah-mentah.
Mengutip Business Insider, Kamis (1/8), Linda dilaporkan The Wall Street Journal sedang melobi-lobi Visa untuk melakukan kerja sama. Harapannya bisa meningkatkan belanja iklan perusahaan dan mengarah pada kemitraan yang lebih luas.
-
Siapa yang merasa tertekan di lingkungan kerja toxic? Lingkungan seperti ini akan membuat karyawan merasa stres, tidak aman, dan tertekan.
-
Apa saja tantangan manajer proyek? 'Pekerjaan-pekerjaan ini sering kali menuntut multitasking yang berkelanjutan, tenggat waktu yang ketat, dan bertindak sebagai 'perantara' antara karyawan dan klien, yang semuanya dapat menyebabkan kelelahan,' jelas Wiens.
-
Apa tipe rekan kerja yang tidak menyenangkan? Rekan kerja yang memiliki karakter seperti ini sering kali bersikap tidak ramah dan cenderung kasar terhadap orang lain. Kata-kata mereka dapat membuat orang merasa bersalah atau tidak nyaman.Mereka sering berusaha untuk menunjukkan bahwa kamu salah, baik dengan cara membentak atau merendahkan pekerjaanmu di depan orang lain.
-
Apa yang terjadi pada karyawan di perusahaan teknologi? Setidaknya, ada 317 perusahaan teknologi yang terdeteksi melakukan PHK massal sepanjang 2024. Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Siapa yang kesulitan cari kerja? Dan Colflesh, seorang warga Amerika Serikat mengeluh dia sangat kesusahan mendapat pekerjaan meski sudah bergelar sarjana.
-
Siapa yang tidak disukai atasan? Menurut CEO dan salah satu pendiri Blueland, perusahaan rintisan yang memproduksi pembersih ramah lingkungan, Sarah Paiji Yoo, karakteristik seperti karyawan yang antikolaboratif jadi salah satu yang tidak disukai atasan di tempat kerja. Ia berusaha untuk menghindari tipe ini saat melakukan rekrutmen.
Sayangnya, rencana Linda itu tak diinginkan bosnya, Elon Musk. Penolakan itu diketahui dari orang-orang yang berada di lingkaran pimpinan X. Sebagaimana diketahui, kesehatan keuangan X telah mendapat sorotan sejak pengambilalihan Musk pada tahun 2022. Perusahaan ini kesulitan menarik pendapatan iklan menyusul banyaknya perubahan dan pemotongan biaya yang dilakukan Musk.
Pengiklan yang berbondong-bondong meninggalkan platform tersebut ketika Musk secara resmi membelinya pada akhir tahun 2022. Selama Super Bowl bulan Februari, pengiklan besar seperti McDonald's dan YouTube memotong pengeluaran sebesar 55 persen untuk X dibandingkan tahun lalu.
Kesulitan tersebut dilaporkan memicu ketegangan antara Musk dan Yaccarino. Randall Peterson, seorang profesor perilaku organisasi di London Business School, mengatakan perusahaan mana pun yang mengalami kesulitan seperti X akan mengalami ketegangan kepemimpinan.
“Bagi Yaccarino, reputasinya telah dirusak di wilayahnya sendiri. Latar belakangnya adalah pemasaran dan periklanan, dan itulah masalah pendapatan saat ini. Jika dia tidak bisa membalikkan keadaan, maka hal yang membuat namanya terkenal sekarang menjadi tanda tanya besar,” kata Randall.
Financial Times baru-baru ini melaporkan bahwa Musk telah menekan Yaccarino untuk meningkatkan pendapatan dan memangkas pengeluaran. Seorang karyawan senior X mengatakan kepada outlet tersebut bahwa tekanan baru telah membuatnya semakin gugup.
Di sisi lain, perilaku Elon Musk yang dianggap “seenaknya” menyulitkan Linda untuk merangkul kembali pengiklan yang kabur dari X. Bahkan pada sebuah wawancara, Elon Musk bersikap keterlaluan seakan mengajak bermusuhan beberapa pengiklan kelas kakap.
Komentar berapi-apinya muncul setelah dia diperiksa dengan cermat atas postingan X pengguna yang dituduh antisemit dan menyebabkan pengiklan meninggalkan platform tersebut. Dari sinilah ketegangan Elon Musk dengan pengiklan dimulai.
Maka tak heran, merujuk pada sebuah dokumen internal menunjukkan sebelum adanya komentar tersebut, X sudah berisiko kehilangan pendapatan hingga USD75 juta karena perusahaan seperti Airbnb, Coca-Cola, dan Microsoft menghentikan atau berencana menghentikan iklan di platform tersebut.
Baru-baru ini, Musk berusaha meyakinkan beberapa pengiklan untuk kembali ke platform tersebut. Di Cannes Lions Festival pada bulan Juni, miliarder tersebut bertemu dengan pembeli iklan secara pribadi dan diwawancarai oleh Mark Read, CEO raksasa periklanan WPP.
Penunjukan Linda sebagai CEO disambut dengan optimisme yang setengah-setengah. Beberapa pihak berharap kemitraan Yaccarino-Musk akan meniru keberhasilan aksi ganda Gwynne Shotwell-Musk di SpaceX.
Shotwell mengawasi sebagian besar operasi dan penjualan di perusahaan roket tersebut sebagai COO, sementara Musk umumnya berfokus pada pengembangan teknologi.
Investor memuji kemitraan ini dengan sebagian besar kesuksesan SpaceX. Namun, Linda dan Musk tampaknya tidak memiliki keajaiban yang sama di X.
“Semua orang berpikir bahwa hal ini mungkin akan berhasil dengan baik, namun faktanya hal ini tidak berjalan dengan baik. Pertanyaannya bagi saya adalah apakah X secara struktural sangat kacau sehingga tidak ada yang bisa menyelamatkannya, atau Yaccarino bisa melakukannya jika dia diizinkan melakukan apa yang dia tahu caranya,” kata Peterson.