12 Penyebab Keringat Dingin, Pertanda Stres Hingga Masalah Kesehatan
Merdeka.com - Penyebab keringat dingin bisa dikarenakan oleh beberapa hal. Munculnya keringat dingin terkadang merupakan sebuah tanda dari timbulnya stres mendadak dari fisik, psikologis, maupun kombinasi keduanya.
Melansir dari Medical News Today, saat ada tekanan atau stres secara fisik, mental, maupun kombinasi keduanya, umumnya tubuh secara alami merespons dengan berbagai reaksi seperti jantung berdetak lebih cepat dan muncul keringat dingin.
Keringat dingin disebut juga dengan hiperhidrosis sekunder, yang merupakan gejala dari sejumlah kondisi medis tertentu. Untuk itu, kita harus mengetahui apa saja penyebab keringat dingin dan cara mengatasinya. Berikut informasi selengkapnya dilansir dari doktersehat dan berbagai sumber:
-
Penyakit apa yang bisa menyebabkan keringat dingin? Keringat dingin dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi. Beberapa kondisi yang menyebabkan keringat dingin merupakan kondisi yang berbahaya dan tergolong darurat.
-
Apa itu hiperhidrosis? Dalam dunia medis, kondisi tersebut dikenal dengan nama hiperhidrosis yang bikin seseorang bisa berkeringat kapan saja meskipun cuaca tidak panas atau bahkan ketika tidak melakukan kegiatan apapun.
-
Apa itu Hiperhidrosis? Hiperhidrosis adalah masalah kesehatan yang sebabkan keringat berlebihan, bahkan saat suhu normal atau tidak beraktivitas.
-
Apa yang menyebabkan keringat berlebihan? Amelia juga menekankan bahwa produksi keringat setiap individu berbeda, tergantung pada beberapa faktor, salah satunya adalah proporsi tubuh. Orang dengan proporsi tubuh berlebih memiliki risiko keringat yang lebih tinggi daripada orang dengan proporsi tubuh lebih kecil.
-
Dimana keringat dingin bisa terjadi? Kondisi ini dapat terjadi di bagian tubuh mana pun, tetapi umumnya di telapak tangan, telapak kaki, dan ketiak.
-
Bagaimana cara mengatasi keringat berlebih? 'Kalau keringat banyak bawa baju ganti. Jangan dibiarkan kering sendiri, keringat itu harus dikeringkan. Setelah itu ganti baju. Itu akan lebih baik dibandingkan pakai bedak,' tutur dia yang kini berpraktik di Klinik Pramudia itu.
Syok
Syok terjadi ketika tubuh bereaksi terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem atau cedera parah. Saat syok biasnaya organ tubuh tidak bisa menerima pasokan oksigen dan darah secara normal. Syok yang terlalu lama bisa menganggu kinerja organ vital dan bisa berakibat fatal.
Adapun gejala umum yang muncul akibat syok diantaranya, keringat dingin, kulit pucat, napas cepat, pusing, merasa lelah dan lemah, tekanan darah naik, stres, dan pupil mata membesar.
Merasa Cemas dan Stres
©Shutterstock/Anita Patterson Peppers
Merasa stres dan cemas juga bisa memicu munculnya keringat dingin pada tubuh. Keringat dingin dapat menjadi gejala serangan panik, kecemasan sosial, dan kecemasan umum. Gejala lain dapat termasuk rasa sakit yang tidak bisa dijelaskan, muntah, dan otot tegang.
Infeksi Virus dan Bakteri
Keringat dingin juga bisa disebabkan karena adanya infeksi virus dan bakteri di dalam tubuh. Virus atau bakteri yang menyerang tubuh bisa menimbulkan peradangan di dalam tubuh. Saat bagian tubuh meradang, darah bisa menggumpal atau keluar dari pembuluh darah. Hal itu membuat organ tidak mendapatkan pasokan darah dan oksigen dengan optimal. Sehingga, keringat dingin akan keluar.
Nyeri Akibat Cedera
©2019 Merdeka.com
Rasa sakit yang disebabkan oleh cedera, seperti patah tulang atau terkena di kepala, dapat menyebabkan keringat dingin. Reaksi ini mirip dengan cara syok dapat menyebabkan keringat karena organ tidak mendapatkan cukup oksigen.
Vertigo
shutterstock
Vertigo merupakan kondisi dimana penderitanya merasakan pusing hingga merasa ruangan sekitar berputar atau bergerak. Penyebabnya biasanya karena masalah di telinga bagian dalam atau ada masalah di otak.Mual, pusing vertigo, maupun migrain bisa menyebabkan seseorang mengeluarkan keringat dingin. Hal ini dikarenakan tubuh akan merespon rasa sakit.
Migrain
Selain vertigo, keringan dingin juga bisa muncul saat penderita mengalami migrain. Hal ini dikarenakan tubuh akan merespon rasa sakit sehingga mengeluarkan keringat dingin. Migrain sendiri merupakan jenis sakit kepala yang dapat bertahan lama. Konsultasikan kepada dokter jika migrain yang Anda rasakan menggangu aktivitas sehari-hari.
Pingsan
Keringat dingin juga bisa muncul pada seseorang yang mengalami pingsan. Biasanya keringat dingin keluar sebelum atau setelah pingsan. Pingsan sendiri terjadi karena pasokan oksigen ke otak terganggu yang disebabkan karena beberapa faktor seperti dehidrasi, kepanasan, oalahraga berlebihan, kelelahan, peredaran darah tidak lancar, dan lain sebagainya.
Hipoksia
Keringat dingin juga bisa muncul karena hipoksia. Hipoksia berarti tidak cukup oksigen yang masuk ke organ-organ dalam tubuh. Kondisi ini bisa terjadi saat seseorang tidak menghirup oksigen yang cukup. Karena otak kekurangan oksigen maka tubuh akan merespon dengan munculnya keringat dingin.
Hipotensi
©2015 Merdeka.com/shutterstock
Penyebab keringat dingin selanjutnya ialah hipotensi. Hal ini terjadi ketika tekanan darah turun ke tingkat yang jauh lebih rendah dari biasanya. Hipotensi dapat menjadi serius ketika menyebabkan otak atau organ lain tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Gejala umum hipotensi lainnya meliputi pusing atau bingung, visi buram, pingsan, lelah, dan mual.
Hipoglikemia
©2020 Merdeka.com
Keringat dingin juga bisa disebabkan karena hipoglikemia, yakni kondisi saat tubuh mengalami penurunan gula darah hingga dibawah tingkat normal. Hal ini akan membuat tubuh bereaksi layaknya kekurangan oksigen. Kondisi ini merupakan risiko khusus bagi penderita diabetes. Bagi seseorang yang menderita diabetes, keringat yang banyak dapat menandakan hipoglikemia atau gula darah rendah.
Hyperhidrosis
Hyperhidrosis adalah nama lain untuk keringat berlebih. Kondisi ini memang bisa terjadi pada sebagian orang. Hyperhidrosis dapat terjadi ketika berkeringat karena olahraga atau panas, tetapi keringat dingin yang sering disertai hiperhidrosis juga dapat terjadi tanpa peringatan.
Menopause
Keringat dingin juga biasanya muncul sebagai tanda seseorang yang akan memasuki masa menopause. Menopause terjadi ketika keseimbangan dua hormon tubuh, estrogen dan progesteron, berubah secara dramatis dan siklus menstruasi berakhir. Seiring dengan hot flash yang tiba-tiba, keringat dingin adalah salah satu gejala fisik menopause yang paling mencolok. (mdk/khu)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi ini kerap menimbulkan kekhawatiran karena bisa menjadi indikasi berbagai masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaKeringat dingin bukan seperti keringat biasanya yang muncul saat olahraga atau cuaca panas. Keringat ini muncul ketika tubuh mengalami kondisi tertentu.
Baca SelengkapnyaTangan berkeringat menyebabkan rasa kepercayaan diri menurun? Ternyata, ini penyebab dari penyakit Hiperhidrosis
Baca SelengkapnyaSaatnya atasi keringat berlebih yang sering menyebabkan bau badan dengan beberapa tips berikut ini.
Baca SelengkapnyaKeringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.
Baca SelengkapnyaNggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPada saat kita bangun tidur, berbagai hal mungkin terjadi pada diri kita termasuk munculnya bau ketiak yang tak sedap.
Baca SelengkapnyaCuaca yang menyejukkan juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi tubuh. Mengetahui cara mencegahnya akan membantu meminimalisir peluang kita terinfeksi.
Baca SelengkapnyaTernyata ada banyak faktor yang membuat kulit terasa lebih kering saat cuaca dingin.
Baca SelengkapnyaKeringat dingin pada bayi adalah kondisi di mana bayi mengalami keringat berlebih yang bersifat dingin dan lembab pada tubuhnya.
Baca SelengkapnyaKaki bayi berkeringat dingin adalah kondisi yang tidak boleh diabaikan.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi penjelasan tentang mengapa kaki terasa linu ketika udara dingin.
Baca Selengkapnya