Macam Pupuk Organik dan Kimia, Kenali Kegunaannya
Merdeka.com - Macam pupuk bisa dibedakan jenisnya menjadi dua, yakni organik dan kimia. Pupuk adalah media yang ditambahkan untuk tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara sehingga tanaman mampu berproduksi lebih baik.
Penggunaan pupuk pada tanaman juga difungsikan untuk mempercepat pertumbuhan serta menjaganya dari serangan hama. Beberapa petani, juga menggunakan pupuk untuk menghasilkan buah atau hasil panen dengan kualitas yang lebih baik.
Berikut macam pupuk yang dibedakan menjadi jenis kimia dan organik, dilansir dari laman belajartani:
-
Apa yang dihasilkan dari pengolahan pupuk? Saat ini, mereka bisa memproduksi pupuk hingga 30-40 ton per bulan. Bila dinominalkan, hasilnya bisa mencapai Rp40 juta per bulan.
-
Apa manfaat pupuk organik? Penggunaan pupuk organik tersebut dinilai sebagai pilihan yang tepat untuk petani di tengah sulitnya mendapatkan pupuk kimia bersubsidi. Selain lebih ekonomis, penggunaan pupuk organik juga membuat tanah lebih subur. Harapannya kesejahteraan petani bisa meningkat dengan penggunaan pupuk kandang.
-
Bagaimana pupuk diolah? 'Bahan itu kita olah, kita lembutkan, punya satu gilingan, setelah itu dari keuntungan yang didapat dari satu ton bisa kita lipatkan sampai sebanyak ini,' kata Sigit dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
-
Apa manfaat utama dari pupuk organik? Pupuk organik memiliki banyak manfaat bagi tanaman, tanah, manusia, dan lingkungan, antara lain: • Meningkatkan kesuburan tanah. Pupuk organik mengandung unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tanaman, seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, besi, dan lain-lain. Pupuk organik juga bisa memperbaiki struktur dan porositas tanah, sehingga tanah menjadi lebih gembur, berongga, dan mudah diolah. Pupuk organik juga bisa menetralkan pH tanah yang terlalu asam atau basa.• Memperbaiki kondisi biologi tanah. Pupuk organik merangsang pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme tanah yang menguntungkan, seperti bakteri, jamur, cacing tanah, dan lain-lain. Mikroorganisme ini bisa membantu proses dekomposisi bahan organik, mengikat nitrogen dari udara, melarutkan fosfor dari batuan, dan menghasilkan zat pengatur tumbuh. • Aman bagi manusia dan lingkungan. Pupuk organik tidak menimbulkan residu atau sisa kimia yang berbahaya pada hasil panen atau lingkungan. Pupuk organik juga tidak menyebabkan pencemaran air tanah atau sungai akibat limpasan pupuk berlebih. Pupuk organik juga cocok digunakan untuk praktik pertanian organik yang bebas dari pestisida sintetis dan bahan kimia berbahaya lainnya.• Meningkatkan produksi pertanian. Pupuk organik bisa meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen tanaman dengan kualitas yang baik. Pupuk organik juga bisa mengendalikan penyakit-penyakit tertentu yang menyerang tanaman dengan cara meningkatkan daya tahan tanaman atau menekan perkembangan patogen.
-
Pupuk apa yang Kementan tambah ke subsidi? Dalam Permentan 01 Tahun 2024, terdapat penambahan jenis pupuk bersubsidi yaitu pupuk organik. Sebelumnya hanya ada tiga jenis pupuk bersubsidi yaitu Urea, NPK, dan NPK Formula Khusus.
-
Bagaimana cara membuat pupuk kompos organik? Berikut cara membuat pupuk kompos organik dari sampah rumah tangga yang ramah lingkungan: 1. Mengumpulkan Bahan Organik Agar dapat membuat pupuk kompos yang baik, Anda perlu mengumpulkan bahan-bahan organik, seperti:Sisa sayuran dan buah: Kulit pisang, sayuran busuk, dan sisa buah.Sampah dapur: Sisa makanan, seperti nasi, pasta, dan roti.Bahan nabati: Daun kering, ranting kecil, dan rumput. Kertas dan karton: Namun jangan gunakan kertas berwarna atau yang mengandung plastik 2. Menyiapkan Tempat Kompos Anda memerlukan ruang yang cukup untuk membuat kompos. Ini bisa berupa:Berkas kompos: Sebuah kotak atau wadah yang dapat dibuka dan ditutup.Tumpukan tanah: Jika Anda memiliki halaman, Anda bisa membuat tumpukan kompos di sudut taman.Pastikan tempat kompos memiliki sirkulasi udara yang baik untuk mendukung proses dekomposisi. 3. Menyusun BahanLetakkan bahan-bahan organik dalam lapisan-lapisan. Misalnya, mulai dengan lapisan bahan yang kaya nitrogen (seperti sisa sayur) di bagian bawah dan diikuti dengan lapisan bahan yang lebih kaya karbon (seperti daun kering atau kertas).4. MoistenPastikan campuran Anda cukup lembab, tetapi tidak sampai basah. Sebaiknya penggunaan air sekitar 40-60% dari keseluruhan bahan. 5. Aduk Secara BerkalaSecara berkala, aduk bahan-bahan di dalam tempat kompos setiap 1-2 minggu. Ini akan membantu mempercepat proses dekomposisi dan memastikan sirkulasi udara yang baik.6. Pantau SuhuSuhu di dalam tumpukan kompos dapat naik hingga 60°C. Jika suhu terlalu tinggi, aduk tumpukan. Sebaliknya, jika suhu terlalu rendah, tambahkan lebih banyak bahan segar. 7. Pupuk Kompos Siap Digunakan Setelah 3-6 bulan, pupuk kompos Anda siap untuk digunakan. Ciri-ciri pupuk kompos yang baik adalah:Berwarna coklat gelapMemiliki bau tanah yang khasTeksturnya remah dan tidak ada sisa bahan yang masih utuh 8. Menggunakan Pupuk Kompos Pupuk kompos yang sudah jadi dapat digunakan untuk memperkaya tanah di kebun Anda. Anda bisa mencampurkannya dengan tanah pada saat menanam, menyebarkannya di permukaan tanah, atau membuat larutan kompos yang dapat disiramkan ke tanaman.
Pupuk Kimia
Sumber: belajartani.com ©2020 Merdeka.com
1. Urea
Pupuk urea yang memiliki rumus kimia CO(NH2)2 ini terbuat dari campuran gas amoniak (NH3) dan gas asam arang. Urea menjadi salah satu jenis pupuk kimia yang paling banyak digunakan oleh para petani. Hal ini dikarenakan pupuk ini sangat bermanfaat untuk lahan pertanian maupun budidaya.
Dalam 100kg pupuk urea, biasanya mengandung sekitar 46kg nitrogen. Kandungan nitrogen yang tinggi mampu mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hal ini dikarenakan nitrogen akan membantu memudahkan proses fotosintesis karena membantu tanaman menghasilkan banyak klorofil.
Pupuk urea sendiri berbentuk seperti kristal dengan warna beragam antara putih dan merah muda untuk jenis pupuk yang bersubsidi. Pupuk jenis ini bersifat higroskopis, sehingga mudah larut dan mudah diserap tanaman. Reaksinya sedikit asam, juga mudah terbakar oleh sinar matahari.
2. ZA (Zwavelzure Amonium)
Sumber: belajartani.com ©2020 Merdeka.com
Pupuk jenis ini memiliki rumus kimia (NH4)2SO4 yang mengandung sekitar 21% nitrogen dan 24% sulfur. Pupuk ZA biasanya digunakan oleh petani sebagai pupuk dasar pada tanaman karena memiliki reaksi kerja yang sedikit agak lambat. Pupuk ini dimanfaatkan untuk menambah unsur hara pada tanaman. Hasilnya, pupuk ini mampu meperbaiki kualitas tanaman serta menambah nilai gizi pada hasil panen. ZA juga bisa membantu tanaman agar terhindar dari hama. Pupuk ZA bersifat higroskopis atau mudah menyerap uap air. Reaksinya yang asam membuat pupuk jenis ini kurang cocok diberikan pada tanah muda karena rata-rata tanah muda masih asam.
3. SP-36 (super phosphate)
Sumber: belajartani.com ©2020 Merdeka.com
Pupuk jenis ini dibuat dengan percampuran asam sulfat (belerang) dengan fosfat alam. Jenis pupuk ini bisa digunakan di berbagai macam tanaman seperti tanaman perkebunan, dan holtikultura. Pupuk SP-36 memiliki peran utama sebagai penambah unsur hara phosphor pada tanaman. Pupuk ini banyak digunakan oleh petani karena bisa membantu tanaman menghasilkan buah yang lebih banyak. Selain itu, SP36 juga bisa membantu memperbaiki kualitas biji, merangsang pembelahan tanaman, mempercepat pemasakan buah, menguatkan batang tanaman, dan memperbesar jaringan sel.Pupuk SP36 mengandung sekitar 36% Fosfor dalam bentuk P205 (fosfat). Jadi, setiap 100kg pupuk SP36 mengandung 36kg Fosfor. Karena tidak bersifat higroskopis, pupuk ini bisa disimpan dalam kelembapan udara tinggi. Pupuk ini juga memiliki reaksi yang cukup lambat, sehingga cocok digunakan sebagai pupuk dasar pada tanaman.
4. NPK Phonska (Nitrogen Phospate Kalium)
Sumber: belajartani.com ©2020 Merdeka.com
Pupuk NPK memiliki unsur kandungan zat hara yang paling banyak dan sangat dibutuhkan tanaman yaitu nitrogen, fosfat, kalium, magnesium, dan kalsium. Hal inilah yang membuat pupuk NPK digunakan sebagai penyeimbang unsur hara makro dan mikro pada tanah.Manfaat utama pupuk NPK adalah pada pertumbuhan akar tanaman agar lebih kuat, banyak, panjang sehingga mudah menyerap zat hara di tanah. Pupuk NPK juga bisa digunakan untuk mencegah tanaman supaya tidak kerdil. Memiliki reksi kimia yang netral, membuat pupuk ini bisa diaplikasikan di berbagai jenis tanah. Pupuk jenis ini juga bisa digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan.
5. KCI (Kalium Klorida)
Sumber: belajartani.com ©2020 Merdeka.com
Pupuk jenis ini dibuat dari ekstraksi mineral kalim dan mengandung sekitar 60% kalium dalam bentuk K2O. KCL memiliki bentuk bubuk atau serbuk berwarna merah. Jenis pupuk ini mudah larut dalam air, sehingga mudah diserap oleh tanaman. Unsur klorida yang terkandung bersifat toksik (racun) bagi tanaman tertentu seperti wortel dan kentang sehingga tidak cocok digunakan pada tanaman ini. Reaksinya netral sampai masam. Dan cocok digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan.
6. ZK (Zwavelzure Kali)
Sumber: belajartani.com ©2020 Merdeka.com
Pupuk jenis ini memiliki rumus kimia K2SO4, yang dibuat dari kandungan asam belerang dan kalium sehingga disebut pupuk sulfat. Pupuk jenis ini berbentuk butiran kecil atau serbuk yang berwarna putih. Untuk tanaman seperti wortel dan kentang yang sensitif terhadap unsur klorida, gunakan jenis pupuk ini.
7. Dolomite (Kapur Karbonat)
Sumber: belajartani.com ©2020 Merdeka.com
Dolomite atau yang biasa disebut dengan kapur pertanian ini memiliki manfaat sebagai penyedia unsur hara makro sekunder Ca dan Mg. Reaksi kimianya basa (alkali) sehingga bisa menaikkan pH tanah. Pupuk ini berbentuk butiran halus berwarna putih keabu-abuan atau putih kebiruan. Semakin halus butirannya, maka semakin baik kualitasnya.
Pupuk Organik
©Liputan6.com
Berbeda dengan pupuk kimia, pupuk organik terbuat dari bahan alami sisa makhluk hidup seperti sisa tanaman, kotoran hewan, kotoran manusia, dan pelapukan kayu. Karena terbuat dari bahan alami, pupuk organik bisa meningkatkan kadar kandungan bahan organik dan unsur hara dalam tanah, sehingga bisa meningkatkan produktivitas lahan pertaniannya. Bisa dibilang jika pupuk organik berfungsi memudahkan proses pengolahan lahan yang dipakai untuk pertanian. Adapun jenis pupuk organik, diantaranya:
1. Pupuk Kandang
Sumber pupuk ini berasal dari kotoran hewan ternak maupun unggas seperti kerbau, sapi, kambing, dan ayam. Jenis pupuk ini efektif untuk menyuburkan tanah dan tumbuhan karena mengandung banyak unsur hara atau nutrisi makro seperti fosfor, nitrogen, dan kalium, serta unsur mikro seperti magnesium, sulfur, kalsium, besi, natrium, molibdenum, dan tembaga. 2. Pupuk Hijau Pupuk hijau adalah jenis pupuk organik yang berbahan dasar dari tanaman atau tumbuhan hijau. Biasanya pupuk jenis ini dibuat dari tanaman hasil sisa panen. Pupuk jenis ini efektiv membantu meningkatkan kualitas tanah.
3. Pupuk Kompos
Pupuk kompos terbentuk dari sisa bahan organik yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan limbah organik secara alami dengan cara dekomposisi atau fermentasi.4. Pupuk HayatiPupuk hayati atau pupuk mikrobiologis adalah pupuk yang bekerja dengan memanfaatkan organisme hidup.5. HumusHumus merupakan pupuk yang dihasilkan dari proses dekomposisi atau pelapukan dari daun-daunan dan ranting tanaman yang membusuk. 6. Pupuk SerasahPupuk jenis ini terbuat dari limbah organik nabati atau komponen tanaman yang sudah tidak lagi terpakai dan berubah warna dan bentuk, seperti jerami, sabut kelapa, dan rumput. (mdk/khu)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahan-bahan sisa di rumah bisa disulap menjadi pupuk alami untuk suburkan tanaman. Pupuk ini akan menjadi pilihan hemat dan mudah dijangkau.
Baca SelengkapnyaLimbah organik merupakan sisa-sisa dari makhluk hidup dan bahan-bahan organik yang dapat terurai secara alami melalui proses biologis.
Baca SelengkapnyaPupuk kompos organik merupakan solusi alami dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman.
Baca SelengkapnyaLimbah rumah tangga sering dianggap sebagai masalah yang harus diatasi, tetapi jika dikelola dengan baik, limbah ini dapat memberikan manfaat bagi lingkungan.
Baca SelengkapnyaProduksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaPupuk Kaltim memberi edukasi pemupukan berimbang bagi para petani di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur, sekaligus pengenalan beragam produk unggulan.
Baca SelengkapnyaSalah satu langkah tersebut terlihat dari program PKT BISA, yang mengedepankan aspek lingkungan dan sustainability untuk optimalisasi produktivitas pertanian.
Baca SelengkapnyaTanah adalah istilah yang sangat luas dan merujuk pada lapisan bumi yang menutupi permukaan planet.
Baca SelengkapnyaLarutan nutrisi hidroponik menjadi kunci pertumbuhan tanaman.
Baca Selengkapnya