4 Jenderal Polisi Pernah jadi Ajudan Presiden, Begini Kariernya Sekarang
Jenderal polisi eks ajudan Presiden RI kini punya karir moncer di kepolisian.
Jenderal polisi eks ajudan Presiden RI kini punya karir moncer di kepolisian.
4 Jenderal Polisi Pernah jadi Ajudan Presiden, Begini Kariernya Sekarang
Sejumlah perwira baik TNI-Polri yang pernah menjadi ajudan Presiden biasanya memiliki karir moncer.
Pos yang bersinggungan langsung dengan Presiden ini kerap disebut sebagai jalur otomatis untuk bisa cepat mendapat promosi jabatan.
Seperti empat perwira Polri mantan ajudan Presiden ini. Kini, semuanya telah menjadi seorang jenderal. Simak ulasannya:
Listyo Sigit Prabowo
Jenderal Listyo Sigit Prabowo merupakan mantan ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2014 lalu.
Kemudian di tahun 2021, dia ditunjuk oleh Jokowi untuk menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).
Listyo adalah Kapolri termuda kedua dalam sejarah saat dilantik.
Jenderal bintang empat ini mengawali karir kepolisiannya setelah lulus dari Akpol di tahun 1991.
Setelah menjadi ajudan Presiden, Listyo beberapa kali ditempatkan di pos jabatan penting.
Mulai dari Kapolda Banten, Kadiv Propam, hingga Kabareskrim Polri.
Mohammed Rycko Amelza Dahniel
Komjen Rycko Amelza Dahniel juga merupakan eks ajudan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).Jenderal bintang tiga ini merupakan sosok perwira tinggi berprestasi.
Rycko adalah lulusan terbaik sekaligus peraih penghargaan Adhi Makayasa di Akpol 1988.
Rycko masuk dalam jajaran perwira Polri yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim Polri.
Rycko dan rekan-rekan satu timnya berhasil melumpuhkan teroris Dr. Azahari dan kelompoknya di kota Batu, Malang, Jawa Timur, pada 9 November 2005.
Saat ini, Rycko menduduki jabatan sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sejak April 2023 lalu.
Budi Gunawan
Jenderal (Purn) Budi Gunawan juga merupakan perwira tinggi yang memiliki karir moncer di kepolisian.Pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, Budi pernah menjabat sebagai ajudan Wakil Presiden pada 1999-2000.
Kemudian dia kembali menjadi ajudan Presiden Megawati di tahun 2000 sampai 2004.
Di tahun 2015, Budi Gunawan sempat digadang-gadang jadi calon tunggal Kapolri yang akan dicalonkan Presiden Jokowi.
Namun, pencalonannya mendapat tantangan hukum. ia menghadapi tuduhan kepemilikan rekening gendut dan dijadikan tersangka oleh KPK.
Meski demikian, ia terbukti tidak bersalah dan memenangkan sidang praperadilan.
Akhirnya pada 9 September 2016, Presiden Joko Widodo menunjuk Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Budi menjadi perwira polisi kedua yang menduduki jabatan tersebut setelah Jenderal (Purn) Sutanto.
Sutarman
Jenderal (Purn) Sutarman adalah mantan Kapolri yang menjabat sejak 25 Oktober 2013 sampai 16 Januari 2015.Jenderal Sutarman tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting di kepolisian.
Pada tahun 2000, dia adalah Ajudan Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Setelah jadi ajudan Presiden, Sutarman lalu sempat dipindah-pindah untuk menempati beberapa pos jabatan penting.
Mulai dari Dirreskrim Polda Jatim, Kapolda Kepri, Kapolda Jawa Barat, Kapolda Metro Jaya, hingga Kabareskrim Polri.
Sutarman kemudian menjadi calon tunggal Kapolri setelah diajukan oleh Presiden SBY kepada DPR-RI pada hari Jumat, tanggal 27 September 2013.
Surat yang berisi pengusulan alumnus Akpol 1981 itu diterima langsung oleh Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso.