7 Temuan Sains yang Ternyata Sudah Tertulis Dalam Al-Quran
Eksplorasi menarik tentang delapan penemuan sains modern yang, menurut beberapa interpretasi telah diisyaratkan dalam ayat Al Qur'an.

Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam bukan hanya sekadar panduan spiritual tetapi juga menyimpan misteri yang menarik perhatian banyak kalangan. Al-Qur'an mengatur berbagai aspek kehidupan termasuk hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan bahkan fenomena alam.
Kemajuan sains modern seakan mengungkap keajaiban tersembunyi di dalam ayat-ayat suci ini, di mana beberapa penemuan ilmiah abad ke-20 diduga telah diisyaratkan berabad-abad sebelumnya.
Tidak semua ayat secara eksplisit menjelaskan fenomena sains modern, melainkan memerlukan interpretasi dan konteks yang luas. Berikut ini adalah temuan sains yang menurut beberapa interpretasi telah tertulis di dalam Al-Qur'an.
Teori Big Bang: Awal Mula Alam Semesta
Ayat dalam surat Al-Anbiya 21:30 sering dikaitkan dengan teori Big Bang. "Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?" (QS. Al-Anbiya: 30)
Beberapa interpretasi menghubungkan ungkapan "ciptaan langit dan bumi" dengan proses ekspansi alam semesta dari keadaan yang terpadu, kemudian terpisah, sesuai dengan teori Big Bang yang menjelaskan asal usul alam semesta dari singularitas.
Big Bang diyakini sebagai peristiwa yang menyebabkan terbentuknya alam semesta. Teori asal usul alam semesta ini adalah salah satu hal ilmiah yang paling penting yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Hingga 100 tahun yang lalu, diyakini bahwa alam semesta tidak memiliki pencipta dan selalu ada.
Garis Edar Tata Surya
Disebutkan dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 33, jika Matahari dan Bulan beredar di garis edarnya. "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (QS. Al-Anbiya: 33)
Ayat ini sesuai dengan pemahaman ilmiah tentang pergerakan planet dan bintang dalam sistem tata surya yang mengikuti orbit masing-masing. Ketepatan deskripsi ini telah memicu berbagai diskusi ilmiah.
Api di Dasar Laut: Misteri Gunung Berapi Bawah Laut
Fakta sains tentang adanya api di dasar laut telah disebutkan dalam Al Quran surah At-Tur ayat 6. "Dan laut yang di dalam tanahnya ada api." (QS. At-Tur: 6)
Fenomena ini dibuktikan oleh seorang ahli geologi asal Rusia Anatol Sbagovich dan Yuri Bagdanov seorang ilmuwan asal AS pernah meneliti tentang kerak bumi dan patahannya di dasar laut.
Para ilmuwan tersebut, menyelam ke dasar laut sedalam 1.750 kilometer di lepas pantai Miami. Dan mereka menemukan lava cair yang mengalir disertai abu vulkanik yang suhunya mencapai 231 derajat Celcius.
Pertemuan Dua Laut yang Tidak Menyatu
Di dalam Al Quran telah dijelaskan bahwa ada dua laut yang saling bertemu namun di antaranya memiliki batasan. Ini terjadi di Selat Gibraltar yang menghubungkan Lautan Mediterania dan Samudra Atlantik.
Fenomena bertemunya dua lautan ini telah dijelaskan Al Quran surah Ar-Rahman ayat 19-20. "Dia membiarkan dua lautan, yang keduanya kemudian bertemu [berdampingan]. Di antara keduanya ada batas yang tidak dapat dilampaui masing-masing." (QS. Ar-Rahman: 19-20).
Fenomena ini diamati terjadi karena perbedaan densitas, suhu, dan salinitas air laut yang mencegah pencampuran sempurna. Ini menunjukkan ketelitian pengamatan alam dalam Al-Qur'an.
Pembentukan Awan dan Hujan
Jauh sebelum para ilmuwan mengemukakan teori mengenai terbentuknya air hujan, di dalam Al Quran sudah dijelaskan mengenai peristiwa alam yang sering kita lihat ini dalam surah Ar-Rum ayat 48-49.
"Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya,
Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. Dan Sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa." (QS. Ar-Rum ayat 48-49)
Penjelasan tersebut kemudian dikaitkan dengan pemahaman ilmiah tentang siklus hidrologi, di mana air menguap, membentuk awan, dan kemudian jatuh sebagai hujan. Deskripsi ini menunjukkan pemahaman yang akurat tentang proses alamiah ini.
Sungai di Dasar Laut
Sekelompok penyelam telah menemukan sungai bawah laut, lengkap dengan pepohonan dan dedaunan yang mengalir di dasar laut di bawah laut Meksiko. Sungai itu diberi nama 'Cenote Angelita' tetapi lebih dikenal sebagai sungai di laut.
Al-Qur'an surah Al-Furqan ayat 53 kemudian dikaitkan dengan fenomena ini. "Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang satu tawar dan segar dan yang lainnya asin. Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus." (QS. Al-Furqan: 53)
Sidik Jari Manusia
Sebelum ditemukan pada akhir abad ke-19, mayoritas orang menganggap sidik jari sekadar lengkungan pada jari tanpa arti. Faktanya, sidik jari manusia diciptakan berbeda-beda. Bahkan mereka yang terlahir kembar identik pun memiliki pola sidik jari yang berbeda.
Penelitian yang dilakukan oleh Sir Francis Golt akhirnya membuat sidik jari menjadi metode ilmiah identifikasi pada 1880. Kesempurnaan jari manusia ini kemudian dikaitkan dengan ayat dalam Al Quran surah Al-Qiyamah ayat 3 yang membahas rekonstruksi jemari manusia.
"Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna." (QS. Al-Qiyamah: 3)