Amalan Sunnah di Hari Asyura 8 Agustus, Wajib Diketahui Umat Muslim
Merdeka.com - Amalan sunnah di hari Asyura sebagian besar rupanya diambil dari sejumlah hadist yang berisi keutamaan dan keistimewaan bulan Muharran. Seperti diketahui, puasa Asyura sendiri jatuh pada tanggal 10 Muharram atau pada hari Senin 8 Agustus ini.
Jumhur ulama telah membagi sejumlah hadist shahih, hasan hingga hadits palsu mengenai amalan sunnah hari Asyura. Beberapa di antaranya menjadi bid'ah jika terlalu mengagungkan amalan sunnah hari Asyura saja.
Baca juga: Kenali Keutamaan Amalan Bulan Muharam Sesuai Sunah Nya
-
Apa keistimewaan bulan Muharam dalam Islam? Bulan Muharam menjadi salah satu bulan yang istimewa dalam Islam. Bahkan, berbagai keutamaannya tertulis dalam Al-Quran maupun hadist.
-
Apa keutamaan bulan Muharram? Bulan Muharram memiliki keutamaan yang layak kita tunggu. Apalagi di dalamnya terdapat anjuran dengan balasan luar biasa yang akan sayang jika kita lewatkan begitu saja.
-
Apa yang menjadikan keutamaan bulan Muharram? Keistimewaan Muharram terletak pada peringatan hari besar seperti tahun baru Islam (1 Muharram), serta peristiwa penting seperti peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah.
-
Kenapa 4 bulan haram dianggap suci dalam Islam? Bulan-bulan ini dianggap suci dan diberkati dalam tradisi Islam, sehingga aktivitas yang dianggap buruk atau dilarang dalam agama ini ditekankan untuk dihindari selama bulan-bulan tersebut.
-
Kenapa bulan Muharam disebut bulan mulia? Bulan Muharam adalah salah satu dari empat bulan yang mulia di mata Allah SWT. Empat bulan haram yang dimaksud dalam ayat ini adalah Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab.
-
Apa itu puasa Muharram? Puasa ini dianjurkan langsung Rasulullah SAW dalam haditsnya. Puasa ini disunnahkan mulai tanggal 1 hingga 10 Muharram.
Patut diingat, bid'ah adalah segala sesuatu yang tidak dilakukan oleh Rasulullah SAW di zaman beliau masih hidup, tapi di kemudian hari dilakukan atau dilaksanakan oleh ummatnya setelah beliau wafat.
Dapat disimpulkan, bahwa meski sejumlah amalan sunnah di hari Asyura ini baik, tapi akan menjadi bid'ah jika terlalu mengkhususkan hari. Hal baik tersebut bisa diniatkan sebagai amalan di bulan suci Muharram.
Sementara itu dalam ajaran Islam, meyakini bahwa bulan Muharram termasuk salah satu bulan yang dimuliakan. Adanya keutamaan bulan Muharram dalam Islam ini tertuang di Aquran surat at-Taubah ayat 36:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus…”
Keutamaan bulan Muharram dalam Islam adalah ini termasuk satu dari empat bulan (Dzulqaadah, Dzulhijah, Muharram, dan Rajab) yang disucikan atau haram.
Untuk lebih jelasnya mengenai amalan sunnah di hari Asyura, simak informasi selengkapnya berikut ini, seperti dihimpun dari berbagai sumber, Senin (8/8).
Mengenal Bidah Amalan Sunnah di Hari Asyura
©Shutterstock/JOAT
Agar tak salah melangkah dalam berniat dan berbuat sesuatu yang diyakini sebagai amalan sunnah di hari Asyura, alangkah baiknya memilah kembali, apa yang bid'ah dan mana yang dianjurkan untuk ditunaikan.
Berikut ini, beberapa amalan sunnah di hari Asyura yang tak didasarkan pada hadist shahih dan perlu dipertimbangkan:
1. Memakai Celak
Melansir dari laman NU Online, contoh hadits tak shahih seputar Muharram adalah hadits tentang memakai celak (penggaris mata) pada hari Asyura.
Sumber hadits tersebut pun tak jelas alias maudhu’. Sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Muhammad Mahmud al-Hanafi dalam Umdatul Qari’ Syarah Shahih al-Bukhari menyebutkan:
"Hadits yang menjelaskan tentang malam Asyura’ dan hari Asyura’, dan dalam keutamaan memakai celak pada hari Asyura’ tidak shahih. Di hadits tersebut terdapat informasi dari Juwaibir dan al-Dhahhak dari Ibnu Abbas yang dianggap marfu’ dengan konten ‘Barangsiapa memakai celak pada hari Asyura’ tidak akan terjangkiti penyakit beleken selamanya’. Hadits ini maudhu’ (palsu).”
Dengan adanya hadits seperti demikian, masyarakat perlu menyeleksi mana hadits yang shahih, dhaif maupun yang maudhu’.
2. Memberi Uang Lebih ke Keluarga
©2020 Merdeka.com
Amalan sunnah di hari Asyura yang terbilang bid'ah selanjutnya adalah memberikan uang belanja lebih kepada keluarga. Mengutip dari laman Almanhaj, yang menyebutkan penjelasan dari Al-Hafidz Ibnu Qayyim dalam al-Manar al-Munif hal. 113.
مَنْ وَ سَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ
“Barangsiapa memberi kelonggaran pada keluarganya pada hari Asyura, niscaya Allah akan memberikan kelonggaran kepadanya sepanjang tahun”.
Imam Ahmad menambahkan:
“Hadits ini tidak sah/bathil”. Adapun hadits-hadits bercelak, memakai minyak rambut dan memakai wangi-wangian, itu dibuat-buat oleh tukang dusta. Kemudian golongan lain membalas dengan menjadikan hari Asyura sebagai hari kesedihan dan kesusahan. Dua goloangan ini adalah ahli bid’ah yang menyimpang dari As-Sunnah. Sedangkan Ahlus Sunnah melaksanakan puasa pada hari itu yang diperintahkan oleh Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menjauhi bid’ah-bid’ah yang diperintahkan oleh syaithan”.
Amalan Sunnah di Hari Asyura Bisa Jadi Bidah
©2020 Merdeka.com
Mengisi amalan sunnah di hari Asyura dan bulan Muharram dengan berbagai macam ibadah, merupakan bentuk kebahagiaan atas kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT pada orang-orang shalih.
Selama hal itu tak bertentangan dengan syariat Islam tentu hukumnya sah-sah saja. Yang dilarang adalah ketika meyakini amalan tersebut sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Sedangkan Nabi SAW sendiri tak mengajarkannya. Tapi pada prinsipnya, beramal baik di hari yang istimewa nilainya akan baik. Asalkan tidak sampai meyakini bahwa hal ini dicontohkan secara khusus oleh Rasulullah.
Masih dari lansiran yang sama, berikut ini beberapa di antaranya:
Amalan Sunnah di Hari Asyura I
© pexels.com/Thirdman
Lantas, amalan sunnah di hari Asyura apa saja yang bisa ditunaikan? Jumhur ulama sepakat shahih adalah tentang disunnahkannya puasa Asyura.
Puasa Asyura
Puasa Asyura awalnya diperintahkan Rasul sebelum ada kewajiban puasa Ramadhan. Setelah disyariatkannya puasa Ramadhan, Nabi SAW pun memberi kebebasan bagi siapa saja yang ingin menunaikan dan bagi siapa saja yang ingin meninggalkan puasa Asyura.
Hadits ini diriwayatkan dari Aisyah, istri Nabi Muhammad sebagai berikut:
ﷺ : كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الجَاهِلِيَّةِ، وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُهُ، فَلَمَّا قَدِمَ المَدِينَةَ صَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ، فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ Artinya: “Puasa Asyura’ adalah puasa yang dilakukan oleh orang Quraisy pada zaman jahiliyyah dan Rasulullah SAW juga melakukan puasa pada hari itu. Ketika Nabi datang ke Madinah juga melakukan puasa dan menyuruh para sahabat menjalankan puasa Asyura’. Namun ketika puasa Ramadhan mulai diwajibkan, Nabi meninggalkan puasa Asyura’. Maka barangsiapa yang ingin berpuasa, silakan, dan siapa saja yang ingin meninggalkan, juga silakan,” (HR Bukhari: 2002).
Amalan Sunnah di Hari Asyura II
©2020 Merdeka.com
Keutamaan bulan Muharram tak disangsikan lagi. Hal ini yang oleh sebagian masyarakat Indonesia dipercaya sebagai amalan sunnah di hari Asyura pula.
Dikutip dari laman NU yang berbeda, para ulama telah mengklasifikasikan jenis amalan yang hendaknya diperbanyak selama bulan Muharram, yakni:
Sebagian ulama mengawetkan hal di atas dalam bentuk nadham, sebagaimana yang dilakukan Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya Kanzun Naja was Surur Fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur:
فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ
"Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, shlatlah,sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjengk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1000 kali."
Kesimpulannya, amalan sunnah di hari Asyura yang dilaksanakan masyarakat di Indonesia begitu beragam. Selama amalan tersebut baik, tak bertentangan dengan syariat Islam.
Lika tidak ada dasarnya dari hadits shahih maupun dhaif, asalkan tidak diyakini betul-betul sebagai perilaku khusus bulan Muharram yang dicontohkan Nabi, hukumnya tetap boleh dijalankan.
Tradisi amalan baik itu seperti santunan yatim piatu, mengunjungi orang tua, membahagiakan keluarga. Dari segi substansi kegiatannya sendiri, semua amalan tersebut adalah sunnah.
Sebab, tanpa menunggu 10 Muharram atau hari Asyura pun, amalan tersebut telah disunnahkan sebelumnya. Semua kembali pada keyakinan dan kemampuan individu dalam meriah ridho Allah SWT. Wallahu'alam.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puasa Muharram adalah anjuran yang punya keutamaan besar. Berikut niat puasa Muharram hari ke 1 sampai 10 lengkap dengan waktu dan keutamannya.
Baca SelengkapnyaBulan-bulan dalam kalender Islam memiliki makna dan keistimewaan tersendiri yang seringkali dikaitkan dengan peristiwa penting dalam sejarah Islam.
Baca SelengkapnyaBulan Haram dianggap sebagai bulan yang dihormati dan memiliki kedudukan istimewa dalam ajaran Islam.
Baca SelengkapnyaMenurut Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, 1 Muharram 2024 akan jatuh pada hari Minggu, tanggal 7 Juli 2024.
Baca Selengkapnya1 Muharram adalah hari penting dalam kalender Hijriyah, yang disambut oleh umat Islam dengan sukacita.
Baca SelengkapnyaNiat puasa Muharram beserta keutamaannya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaKeistimewaan bulan Muharam bagi umat Islam dan amalan-amalan yang bisa dikerjakan.
Baca SelengkapnyaSelain nilai-nilai historis, 10 Muharram juga merupakan waktu yang dianjurkan untuk melakukan ibadah dan amalan sunah.
Baca SelengkapnyaBanyak sekali keutamaan yang didapatkan umat Muslim jika mau menjalankan puasa 10 Muharram atau puasa Asyura.
Baca SelengkapnyaBulan Muharram termasuk salah satu bulan mulia dalam kalender Hijriah. Berikut pidato tentang 1 Muharram beserta hadisnya yang bisa jadi ajakan kebaikan.
Baca SelengkapnyaLengkapi ibadah sunnah di bulan Muharram dengan puasa Tasua dan Asyura.
Baca SelengkapnyaSelain Puasa Dzulhijjah, jelang Hari Raya Idul Adha, ada puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah, pahala yang didapat salah satunya untuk menghapus dosa setahun.
Baca Selengkapnya