Apakah Setan yang Terbuat dari Api akan Merasakan Panas di Neraka? Ini Jawabannya
Menurut Gus Baha, setan pasti akan merasakan panas di neraka, meskipun ia diciptakan dari api.
Pertanyaan mengenai setan yang diciptakan dari api sering kali menimbulkan rasa ingin tahu. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah apakah setan yang terbuat dari api akan merasakan panas ketika berada di neraka yang menyala-nyala?
Diskusi ini kerap muncul dalam kajian keislaman, di mana jawaban yang diberikan dapat memberikan pencerahan mengenai sifat makhluk ciptaan Allah. KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Baha, memberikan penjelasan yang menarik mengenai hal ini dalam berbagai kesempatan.
-
Apa saja siksa neraka? Siksa neraka merupakan konsep dalam Islam yang diyakini sebagai bentuk hukuman untuk orang yang memiliki banyak dosa selama hidup di dunia. Al-Qur’an kitab suci umat Islam menggambarkan dengan jelas macam-macam dari siksa neraka itu sendiri.
-
Bagaimana cara siksa neraka itu terjadi? Kulit penghuni neraka akan diganti dengan yang baru dan dibakar lagi. Siksa neraka jenis ini akan terjadi secara kekal abadi. Macam-macam siksa neraka ini ada pada firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 56 yang berbunyi: 'Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allâh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.'
-
Dimana tempat siksa neraka? Neraka yang paling mengerikan. Tiap manusia yang masuk ke neraka jahanam tak akan pernah kuat menahan siksa neraka yang ada, termasuk dibuatkan pakaian dari api neraka seperti firman Allah SWT yang berbunyi: 'Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka.'
-
Kenapa siksa neraka diberikan? Penyebab utama dari siksa neraka sendiri adalah kekafiran, kezaliman, dosa besar dan lain-lain. Hal itu diterangkan dalam Al-Qur’an.
-
Bagaimana Allah menggambarkan orang-orang yang masuk neraka? Dalam surat ini, saat hari kiamat tiba aka nada dua golongan manusia. Golongan pertama, yaitu manusia yang wajahnya tertunduk penuh dengan muram, penuh kehinaan dan tanpa aura positif sekalipun.
-
Apa siksaan neraka teringan menurut Buya Yahya? Dikatakan bahwa siksaan teringan di neraka adalah ketika seseorang disuruh mengenakan sandal dari api, yang ketika dipakai, membuat ubun-ubunnya mendidih. Itulah siksaan teringan, tentu saja untuk dosa yang dianggap paling ringan,' ungkap Buya Yahya, seperti yang dilansir dari YouTube Al Bahjah TV, Minggu (1/9/2024).
Dalam sebuah ceramah, Gus Baha menanggapi pertanyaan tersebut dengan cara yang sederhana namun penuh makna.
"Kalau setan dibakar di neraka, panas enggak?" tanya seorang pendengar yang penasaran, sebagaimana diungkapkan Gus Baha, yang dikutip dari video yang diunggah di kanal YouTube @YayasanAlAhsin.
Ia menjelaskan bahwa setan pasti akan merasa kepanasan di neraka. Banyak yang merasa bingung dengan jawaban ini, mengingat setan diciptakan dari api. Untuk menjelaskan hal ini, Gus Baha memberikan contoh yang sederhana namun sangat relevan.
Ia mengisahkan bahwa ada seseorang yang berkata, "Kan setan dari api, buat apa dipanaskan dengan api yang sama?" Gus Baha mengingatkan kita akan pertanyaan tersebut. Untuk menjawabnya, ia menyampaikan sebuah perumpamaan yang diberikan oleh seorang kiai, yang menceritakan tentang hubungan antara makhluk dan asal muasalnya.
Melalui penjelasan ini, Gus Baha berusaha menggambarkan meskipun setan diciptakan dari api, ia tetap akan merasakan panas yang menyengat di neraka.
Manusia yang Terbuat dari Tanah akan Merasa Sakit Jika Dilempari Tanah atau Pasir
Dalam sebuah kisah, seorang santri mengajukan pertanyaan kepada kiai.
"Mengapa setan yang terbuat dari api dapat merasakan panas di neraka yang juga terbuat dari api?"
Kiai tersebut kemudian memberikan contoh yang mudah dipahami. Ia mengambil segenggam pasir dan melemparkannya ke wajah santri tersebut.
"Aduh, sakit, Kiai," keluh santri itu setelah merasakan efek dari pasir yang mengenai wajahnya.
Sang kiai pun menjawab dengan bijaksana, "Kamu itu terbuat dari tanah, mengapa kamu merasa sakit ketika terkena tanah?"
Pernyataan ini menegaskan bahwa meskipun manusia berasal dari tanah, tubuhnya tetap merasakan sakit saat terkena benda yang juga berasal dari tanah. Hal ini menggambarkan bahwa setan, meskipun diciptakan dari api, tetap akan merasakan penderitaan dan siksa di neraka.
Penjelasan ini memberikan pemahaman yang mendalam bahwa meskipun setan terbuat dari api, mereka tidak kebal terhadap siksaan di neraka. Dalam Al-Qur'an, Allah telah mengingatkan umat manusia tentang tipu daya setan. Mengutip dari jateng.nu.or.id, Allah berfirman dalam Surah Fatir Ayat 6:
"Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala."
Ayat ini menegaskan bahwa setan merupakan musuh yang nyata bagi manusia. Setan, seperti halnya makhluk Allah yang lainnya, memiliki sifat yang berbeda dari manusia.
Dijelaskan lebih lanjut, setan adalah makhluk yang termasuk dalam golongan jin. Al-Qur'an menyebutkan bahwa setan berasal dari kalangan jin, dan banyak ayat yang menjelaskan tentang asal-usul mereka.
Pada awalnya, setan juga merupakan makhluk yang menyembah Allah dan tinggal di langit bersama para malaikat. Mereka memiliki hak untuk memasuki surga.
Namun, keangkuhan Iblis, yang merupakan pemimpin setan, menjadi titik awal kehancuran mereka. Iblis menolak untuk bersujud kepada Nabi Adam, merasa lebih mulia karena diciptakan dari api. Kesombongan ini membuat Iblis terhalang dari rahmat Allah.
Akibatnya, Iblis dan para pengikutnya dijauhkan dari kebaikan dan menjadi musuh manusia. Dalam konteks bahasa, istilah "setan" merujuk pada segala sesuatu yang menentang perintah Allah. Setan juga dikenal sebagai Thaghut, yaitu sosok yang menghalangi manusia dari jalan kebenaran.
Allah mengingatkan umat manusia dalam Al-Qur'an Surah An-Nisa Ayat 76: "Orang-orang yang berperang di jalan Allah, sedangkan orang-orang kafir berperang di jalan Thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan setan itu, karena tipu daya setan itu lemah."
Ayat ini menegaskan bahwa tipu daya setan tidak ada artinya dibandingkan dengan kekuatan Allah. Oleh karena itu, manusia diingatkan untuk selalu berhati-hati terhadap godaan setan. Meskipun setan berasal dari bangsa jin yang diciptakan dari api, azab neraka tetap menjadi siksaan pedih bagi mereka.
Api neraka jauh lebih mengerikan dan dapat membakar bahkan makhluk yang tercipta dari api.
Pesan yang terdapat dalam kisah ini mengajarkan kita untuk tetap waspada terhadap setan. Mereka tidak akan pernah berhenti menggoda manusia agar terjerumus ke dalam dosa.
Perjuangan melawan godaan setan merupakan bentuk nyata dari jihad yang harus senantiasa dilakukan oleh setiap muslim. Setan akan selalu berusaha menyesatkan manusia, tetapi pertolongan Allah adalah penolong yang paling kuat.
Mengingat bahwa tipu daya setan itu lemah, umat Islam diajak untuk terus memperkuat iman dan berlindung kepada Allah dari berbagai godaan tersebut. Wallahualam, kisah ini memberikan hikmah yang sangat mendalam bagi kita semua.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul