Baru 4 Hari di Batalyon, Prada Emil dari Ambon Baru Pertama Kali Makan Nasi Liwet 'Di Ambon Tidak ada'
Sebuah video memperlihatkan Prada Emil asal Ambon yang belum pernah makan nasi liwet.
Sebuah video memperlihatkan Prada Emil asal Ambon yang belum pernah makan nasi liwet.
Baru 4 Hari di Batalyon, Prada Emil dari Ambon Baru Pertama Kali Makan Nasi Liwet 'Di Ambon Tidak ada'
Seorang prajurit TNI yang berasal dari Ambon, Prada Emil untuk yang pertama kalinya berkesempatan mencoba makanan khas masyarakat Jawa dan Sunda yaitu nasi liwet.
Nasi liwet ialah nasi, ditambah sayur dan lauk pauk dan ikan asin.
Diketahui Prada Emil prajurit yang baru 4 hari berada di batalyon, sehingga masih berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungannya.Oleh karena itu, tidak heran jika Prada Emil tidak tahu apa itu nasi liwet.
Selain itu, di Ambon juga tidak ada nasi liwet, sehingga ia kesulitan menjawab ketika ditanya perihal nasi apa yang sedang dimakan.
Bagaimana momennya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Prajurit TNI Asal Ambon Pertama Kali Mencoba Nasi Liwet
Dalam sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube AL VIGEST memperlihatkan seorang prajurit TNI yang sedang duduk bersama di teras masjid. Mereka menikmati makanan berupa nasi liwet di depannya. Prada Emil, prajurit asal Ambon baru pertama kali menyantap makanan tersebut.
Saat ditanya, Emil menjawab bahwa makanan yang ada di depannya bernama nasi ikan.
“Siap, Prada Emil. Siap izin, Ambon,” jawab Emil saat ditanya nama dan asalnya.
“Kau tahu ini nasi apa?” tanya prajurit lain yang merekam video kepada Emil.
“Siap, ini nasi ikan,” jawab Emil.
Di Ambon Tidak Ada Nasi Liwet
Pengetahuan Emil tentang makanan yang ada di Pulau Jawa memang sangat terbatas. Selain karena baru 4 hari bertugas, ternyata di Ambon ia tidak pernah menemukan nasi dengan lauk yang sejenis karena perbedaan budaya.
“Di Ambon ada nasi liwet kah tidak?” tanya prajurit yang merekam Emil.
“Siap izin, di Ambon tidak ada,” jawab Emil.
Endingnya, ketika Emil diminta untuk titip salam kepada orang terkasih saat direkam oleh seniornya.
Ia mengaku tidak mempunyai kekasih, sehingga tidak meminta seniornya untuk menitipkan salam.
“Siap, tidak punya pacar,” kata Emil.