Bengisnya Kopral Elite Australia di Afghanistan, Borgol & Tembaki Warga di Tebing
Merdeka.com - Seorang tentara asal Australia bernama Ben Roberts-Smith didakwa atas kasus pembunuhan warga Afghanistan saat bertugas di negara tersebut.
Ben Roberts-Smith merupakan mantan Kopral Layanan Udara Khusus (SAS) yang terbukti melakukan banyak kejahatan perang selama bertugas di Afghanistan.
Ben juga kerap kali melakukan kekerasan hingga membunuh para tahanan termasuk memerintahkan anak buahnya untuk mengikuti perintah bengisnya tersebut.
-
Siapa anggota TNI AD yang tewas di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya.
-
Dimana tentara muslim AS bertugas? Pria 43 tahun ini bertugas di bagian pelayanan sipil Batalion ke-96 dan Brigadir urusan sipil ke-95 di Fort Bragg, California Utara.
-
Siapa yang mengucapkan kata-kata tentara? 'Jangan pernah kau merasa lelah untuk bangsamu ini. Berikanlah yang terbaik dengan kemampuan dan kerja kerasmu. Jagalah kami dan negara tercinta ini. Indonesia milik kita, jangan pernah sampai dimiliki oleh lainnya.'
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Di mana anggota TNI AD ditemukan tewas? Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Kapan anggota TNI AD ditemukan tewas? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
Selain itu, Ben Roberts-Smith juga melakukan tindakan intimidatif terhadap saksi untuk menutupi perbuatan bengisnya itu.
Hakim Pengadilan Federal Anthony Besanko yang menangani kasus tersebut terus mendalami dan menindaklanjuti kasus yang telah melanggar aturan moral dan hukum perang. Berikut ulasan selengkapnya.
Tentara Berprestasi Australia Terlibat Kejahatan Perang
Youtube ABC News (Australia) ©2023 Merdeka.com
Sosok Ben Roberts-Smith merupakan mantan kopral Layanan Udara Khusus (SAS) yang sempat mencuat namanya selama masih bertugas di Afghanistan.
Roberts-Smith dipandang sebagai pahlawan nasional, dengan potretnya digantung di Australian War Memorial, atas tindakannya selama enam tur ke Afghanistan dan kutipan militer.
Selain itu, Ben Roberts-Smith juga pernah sendirian mengalahkan penembak mesin Taliban yang menyerang peleton Special Air Service (SAS) miliknya, membuatnya mendapatkan penghargaan militer tertinggi Australia.
Meski demikian, sebuah laporan tahun 2020 menemukan bukti yang kredibel bahwa seorang anggota Resimen SAS membunuh puluhan tahanan tak bersenjata dalam perang panjang Afghanistan. Dugaan ini pun mengarah kepada dirinya.
Menggugat Surat Kabar Australia
©2016 istimewa
Pria berusia 44 tahun tersebut sempat menggugat tiga surat kabar Australia yaitu The Sydney Morning Herald, The Age dan The Canberra Times.
Ketiganya dinilai telah mencemarkan nama baiknya karena menuduh Ben telah membunuh warga Afghanistan selama bertugas di negara tersebut dari tahun 2006 hingga 2012.
Hakim Pengadilan Federal Anthony Besanko yang menangani kasus ini pun akhirnya membatalkan laporannya dan memutuskan adanya temuan kebenaran substansial dalam laporan mereka.
Roberts-Smith mengklaim surat kabar menghancurkan hidupnya dengan laporan mereka bahwa dia telah melanggar aturan moral dan hukum perang.
Terbukti Melakukan Tindakan Kejahatan Perang
Youtube ABC News (Australia) ©2023 Merdeka.com
Hakim Besanko mengklaim bahwa Roberts-Smith telah membunuh tahanan tak bersenjata dan warga sipil saat bertugas di Afghanistan secara substansial.
Ben Roberts-Smith dituduh telah melakukan tindakan kejahatan perang yang melanggar aturan moral dan hukum perang.
Dirinya dianggap pernah menendang seorang pria Afghanistan yang tidak bersenjata dan diborgol dari tebing dan kemudian memerintahkan dua tentara di unitnya. untuk membunuh orang yang terluka parah.
Hakim Besanko juga menemukan keterangan para jurnalis yang menganggap pada tahun 2009 Ben telah membunuh seorang pria Afghanistan yang cacat, dan juga memerintahkan eksekusi seorang pria yang menyembunyikan dirinya di sebuah terowongan di fasilitas yang dibom yang dikenal sebagai Whiskey 108.
Memerintahkan Anak Buahnya Membunuh Warga Afghanistan
Youtube ABC News (Australia) ©2023 Merdeka.com
Dalam sebuah surat kabar, Ben juga dituduh memerintahkan seorang prajurit berpangkat lebih rendah untuk menembak mati seorang "laki-laki Afghanistan yang lebih tua", yang teridentifikasi dalam kasus tersebut sebagai EKIA56.
Selain itu, Besanko mengatakan bahwa dirinya menemukan fakta "di sebuah kompleks di Chinartu, pemohon, melalui seorang penerjemah memerintahkan (orang yang tidak disebutkan namanya) untuk menembak seorang pria Afghanistan yang ditahan."
"Seorang tentara yang ada di sana menembak laki-laki Afganistan dalam situasi yang sama dengan pembunuhan. Pemohon terlibat dan bertanggung jawab atas pembunuhan,” kata putusan Hakim Besanko.
Temuan Besanko lain adalah Roberts-Smith telah melakukan tindakan intimidatif terhadap tentara Australia lainnya, termasuk apa yang disebutnya sebagai "ancaman kematian".
"Jika kinerja Anda tidak meningkat pada patroli kami berikutnya, Anda akan pergi namun anda akan mendapatkan peluru di bagian belakang kepala," kata Roberts-Smith.
Melakukan Tindakan Intimidatif Kepada Saksi
©2016 istimewa
Roberth Smith juga diduga telah melakukan intimidasi terhadap saksi, mencoreng dan mengancam orang lain.
Dirinya juga dinilai telah menggunakan penyelidik swasta untuk mengirimkan ancaman kepada mereka yang mempertimbangkan untuk bersaksi melawannya.
Roberts-Smith bahkan telah mengirimkan ancaman hukum kepada seorang wanita terkaya di Australia, Gina Rinehart dan memperingatkan kepada kerabat Ms Rinehart yang adalah seorang mantan tentara akan dituntut karena berbicara buruk tentangnya.
Roberts-Smith juga menggunakan detektif pribadinya untuk menyelidiki mantan tentara lain dan keluarganya, dan ditangkap dalam rekaman tentara yang mencerca yang melanggar kode bungkam.
"Beberapa orang (dalam pasukan khusus) telah melakukan apa yang tidak kami lakukan, dan itu omong kosong di luar sekolah," tulis sebuah surat kabar. (mdk/thw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu satuan khusus anti teror yang cukup disegani ternyata dimiliki oleh Polri. Siapa yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaPanglima TNI bertemu Panglima AB Australia. Ternyata pernah terlibat di perang "Timor-Timur". Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaPrajurit Kostrad TNI kembali beraksi bersama pasukan elite Amerika Serikat dan German.
Baca SelengkapnyaKetika mendarat dekat helikopter korban, saksi melihat Glen terkulai bersimbah darah di kursi pilot. Dia pun memilih kembali lepas landas.
Baca SelengkapnyaHelikopter itu membawa empat penumpang dan semuanya dipastikan selamat.
Baca SelengkapnyaKorban tewas dengan luka tembakan. Belum diketahui kronologi kejadian.
Baca SelengkapnyaDalam catatan sejarah, siapa saja penembak jitu yang mampu menembak dari jarak terjauh?
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang prajurit TNI yang pernah selamatkan penumpang kapal terjatuh di laut kini jadi sniper.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI AL Koptu SB diamankan Pomal Lantamal VI Makassar karena menembak dua warga, SR (19) dan FL (16).
Baca SelengkapnyaSebelum melakukan pembunuhan, para pelaku telah ada di lokasi kejadian selama sepekan sebelum membunuh pilot Selandia Baru tersebut.
Baca SelengkapnyaPilot helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service ini sebelumnya disandera, dibunuh dan dibakar KKB pada Senin (5/8) sekitar pukul 10.00 WIT.
Baca SelengkapnyaEnam dari 15 prajurit Kompi B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali, Jawa Tengah harus berurusan dengan hukum akibat kasus pengeroyokan terhadap relawan Ganjar
Baca Selengkapnya