Capres ini Pernah Dibekali Sajadah sama Jenderal TNI Religius Sebelum Berangkat 'Tempur'
Berikut cerita salah satu Capres yang pernah dibekali sajadah oleh Jenderal TNI religius.
Berikut cerita salah satu Capres yang pernah dibekali sajadah oleh Jenderal TNI religius.
Capres ini Pernah Dibekali Sajadah sama Jenderal TNI Religius Sebelum Berangkat 'Tempur'
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi salah satu Capres dalam Pilpres 2024 mendatang.
Tidak hanya di pemerintahan, sepak terjang Prabowo Subianto di dunia militer juga tidak perlu diragukan lagi. Ia beberapa kali turut serta dalam misi Operasi di sejumlah wilayah.
Namun siapa sangka, Ia pernah dibekali sajadah oleh seorang Jenderal TNI religius sebelum berangkat 'tempur'.
Melansir dari berbagai sumber, Minggu (29/10), simak ulasan informasinya berikut ini.
Sebagian besar masyarakat tentu sudah tidak asing dengan sosok Prabowo Subianto Djojohadikusumo.
Ia kini tengah menjabat sebagai Menteri Pertahanan ke-26 Republik Indonesia dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019 hingga 2024.
Tak hanya itu, saat ini Prabowo juga menjadi salah satu Calon Presiden dalam Pilpres 2024 mendatang.
Selain di pemerintahan, Prabowo juga dikenal sebagai seorang perwira tinggi militer yang memiliki rekam jejak tak main-main.
Ia pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus pada tahun 1995,
Pada tahun 1998, Ia diangkat menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis (Kostrad) Angkatan Darat. Di mana jabatan tersebut juga pernah disandang oleh ayah mertuanya yakni Presiden Soeharto.
Sebagai Panglima Kostrad, Prabowo membawahi sekitar 11 ribu pasukan cadangan ABRI.
merdeka.com
Belum berhenti di situ, Prabowo juga beberapa kali turut serta dalam medan Operasi. Baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Namun siapa sangka, ada cerita menarik ketika Prabowo hendak berangkat 'tempur' di suatu wilayah. Ia dibekali sajadah oleh seorang Jenderal TNI Bintang 4. Sosoknya adalah Jenderal TNI (Purn.) Wismoyo Arismunandar.
Wismoyo sendiri memang dikenal sebagai Jenderal dengan jiwa patriotisme tinggi namun juga religius.
Wismoyo diketahui selalu mengingat Allah SWT di mana pun Ia berada. Sang Jenderal bahkan memiliki kebiasaan yang tak pernah ditinggalkan yakni menjalankan ibadah puasa sunah. Selain itu Ia juga selalu menunaikan salat tahajud walaupun saat bertugas di medan Operasi.
merdeka.com
Ketaatannya kepada Allah SWT rupanya juga disalurkan kepada anak buahnya. Wismoyo tidak jarang mengingatkan para prajuritnya agar selalu dekat dengan Sang Pencipta.
Bahkan saat berada dalam situasi di medan Operasi sekalipun.
"Kapten Inf Wismoyo selalu menerapkan disiplin kepada anak buahnya. Di samping itu, dalam operasi selalu melaksanakan puasa sunah dan salat malam mohon petunjuk agar operasi berjalan dengan lancar dan aman," tulis buku berjudul 'Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar: Sosok Prajurit Sejati' yang diterbitkan Dinas Sejarah Angkatan Darat (Disjarahad).
Keteladanan sang Jenderal pun pernah diungkapkan oleh Prabowo Subianto. Ia mengungkapkan bahwa Wismoyo adalah sosok Jenderal yang banyak memberikan pengaruh terhadapnya.
"Ajaran-ajaran beliau memengaruhi pribadi saya. Ajaran utama beliau ke anak buahnya selain patriotisme yang menjadi ciri khas angkatan ’45 adalah harus selalu berpikir, berbuat dan bertutur kata yang baik. Jangan izinkan berpikir buruk terhadap orang lain. Itu ajaran beliau yang selalu melekat dalam hati saya,"
jelas Prabowo yang dituliskan dalam buku biografinya berjudul 'Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto'.
merdeka.com
Prabowo menjelaskan pertemuan pertama dirinya dengan Wismoyo yaitu ketika Ia masuk Kopasandha. Kala itu, Wismoyo berpangkat Letkol menjabat sebagai Wakil Asisten Pengamanan (Waaspem) Danjen Kopasandha. Sedangkan Prabowo saat itu masih berpangkat Letda (Letnan Dua).
"Ketika itu kami hanya tahu beliau adalah adik ipar Pak Harto. Istri beliau adalah adik Ibu Tien Soeharto," tutur Prabowo.
merdeka.com
"Dengan begitu beliau menjadi komandan group kami. Saya waktu itu Komandan Kompi 112. Saya pun mulai mengenal sosok Pak Wismoyo Arismunandar," lanjutnya.
Prabowo tak lupa menceritakan hal yang paling berkesan saat Ia dibekali sajadah oleh Wismoyo. Kala itu, Prabowo yang menjabat sebagai Komandan Kompi hendak berangkat operasi untuk pertama kali ke Timor Timur pada tahun 1978.
"Pukul 20.00 WIB malam, sebelum saya take off pukul 04.00 WIB dari Bandara Halim Perdanakusuma, beliau memanggil saya. Beliau menanyakan persiapan saya yang akan menjalankan operasi," ungkap Prabowo Subianto.
"Saya bingung mau jawab apa lagi karena sudah disebutkan semua perlengkapan sudah disiapkan," sambungnya.
merdeka.com
Melihat Prabowo yang kebingungan, Wismoyo lantas menjelaskan maksud dari pertanyaannya.
"Dia menyampaikan bahwa saya masih muda, bertanggung jawab atas 100 nyawa pasukan dan akan menghadapi bahaya maut karena itu dia mengingatkan saya untuk dekat kepada Tuhanya Yang Maha Kuasa," ungkap Prabowo.