Cara Duduk Makan Rasulullah, Begini Adabnya agar Bisa Dijadikan Teladan
Berusaha makan makanan yang diperoleh dengan baik dan halal sesuai dengan tuntunan syariat merupakan salah satu cara untuk memperoleh berkah Allah.
Berusaha makan makanan yang diperoleh dengan baik dan halal sesuai dengan tuntunan syariat merupakan salah satu cara untuk memperoleh berkah Allah.
Cara Duduk Makan Rasulullah, Begini Adabnya agar Bisa Dijadikan Teladan
Cara duduk makan Rasulullah bisa dijadikan teladan bagi seluruh umat Islam.
Berusaha makan makanan yang diperoleh dengan baik dan halal sesuai dengan tuntunan syariat merupakan salah satu cara untuk memperoleh berkah serta ridha dari Allah SWT.
Islam telah mengatur secara detail aspek dan praktik kehidupan manusia.
-
Apa saja cara duduk Rasulullah? Berikut beberapa cara duduk Rasulullah SAW yang patut kita teladani: 1. Tawaruk (Duduk bersila) Rasulullah SAW juga sering duduk dengan cara bersila atau tawaruk. Tawaruk adalah cara duduk dengan satu kaki yang dilipat di atas kaki yang lain, dan pantat menempel pada pangkal tumit. Ini adalah cara duduk yang nyaman dan memberikan keseimbangan tubuh yang baik. 2. Lutut Diangkat Sampai Menempel ke Perut Cara duduk Rasulullah selanjutnya adalah lutut diangkat sampai menempel ke perut. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis, artinya:'Aku melihat Rasulullah di dalam masjid, beliau sedang duduk dengan lutut diangkat menempel ke perut'. Ia kemudian berkata, 'Ketika aku melihat Rasulullah duduk dengan sangat khusyuk, aku gemetar karena takut' (HR Abu Dawud). 3. Kaki Ditumpangkan ke Kaki Lainnya Selain lutut diangkat sampai menempel perut, cara duduk Rasullah berikutnya adalah kaki ditumpangkan ke kaki lainnya. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis, artinya: 'Said bin Abdirrahman Al-Makhzumi dan yang lainnya bercerita kepada kami, mereka berkata, Sufyan memberitahukan kepada kami, dari Az-Zuhri, dari Abbad bin Tamim dari pamannya, bahasannya ia melihat Rasulullah SAW berbaring telentang di masjid, dan salah satu kakinya ditumpangkan pada kaki lainnya.' (HR Al-Bukhari 6278 dan Muslim 921000).
-
Bagaimana cara makan yang baik dalam Islam? Rasulullah juga mengajarkan untuk berhenti makan sebelum kenyang untuk menjaga kesehatan.
-
Kenapa cara duduk Rasulullah penting? Cara duduk Rasulullah SAW merupakan salah satu aspek penting dari sunnah yang sering kali diabaikan dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah SAW dikenal memiliki adab dan cara duduk yang sangat teratur dan penuh dengan kebijaksanaan, menunjukkan kerendahan hati serta rasa hormat terhadap orang lain.
-
Bagaimana cara duduk Rasulullah dengan kaki ditumpangkan? Selain lutut diangkat sampai menempel perut, cara duduk Rasullah berikutnya adalah kaki ditumpangkan ke kaki lainnya. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis, artinya: 'Said bin Abdirrahman Al-Makhzumi dan yang lainnya bercerita kepada kami, mereka berkata, Sufyan memberitahukan kepada kami, dari Az-Zuhri, dari Abbad bin Tamim dari pamannya, bahasannya ia melihat Rasulullah SAW berbaring telentang di masjid, dan salah satu kakinya ditumpangkan pada kaki lainnya.' (HR Al-Bukhari 6278 dan Muslim 921000).
-
Bagaimana cara minum Rasulullah 3 tegukan? Cara minum rasulullah 3 tegukan ini harus diterapkan oleh setiap kaum muslim. Banyak orang minum sekali tandas atau langsung habis dalam sekali teguk. Sementara Rasulullah SAW mengajarkan untuk minum dengan tiga kali nafas dengan jeda di setiap teguknya. Pertama, beliau membaca basmalah kemudian membaca hamdallah. Lalu menjauhkan gelas dari mulutnya. Itu pun diulangi pada tegukan kedua dan ketiga.
-
Bagaimana cara berpuasa Ramadhan? '(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.' (QS. al-Baqarah ayat 184)
Termasuk dalam makan dan minum yang baik sebagaimana sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Ketentuan itu berdasarkan hadist-hadist Rasulullah yang dirangkum oleh Syekh Abdul Basith Muhammad.
Lalu seperti apa cara duduk makan Rasulullah yang bisa dijadikan teladan? Melansir dari laman NU Online, berikut adalah ulasannya untuk diperhatikan dan dipahami.
Cara Duduk Makan Rasulullah
Adapun beberapa cara duduk makan Rasulullah atau adab yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kaum muslim. Berikut adalah beberapa cara duduk makan Rasulullah seperti dikutip dari NU Online:
- Tidak makan sambil tiduran atau telentang. Tidak pula makan di tempat yang tersedia makanan tidak halal.
- Tidak bersandar pada saat makan. Cara ini dimakruhkan dan dianggap kurang baik karena memperlihatkan duduknya orang yang sedang lahap dan nafsu makan. Akibatnya kita tidak bisa mengontrol daya tampung perut sendiri. Posisi duduk yang dianjurkan pada saat makan adalah menekuk kedua lutut dan menduduki bagian dalam telapak kaki, atau menegakkan betis dan paha kanan serta menduduki kaki yang kiri.
- Duduk dengan rendah hati di hadapan makanan dan makan dari bagian pinggir makanan, serta membasuh kedua tangan sebelum dan setelah makan.
Adab Sebelum Makan Sesuai dengan Anjuran Islam
Cuci Tangan
"Rasulullah SAW jika beliau ingin tidur dalam keadaan junub, beliau berwudhu dahulu. Dan ketika beliau ingin makan atau minum beliau mencuci kedua tangannya, baru setelah itu beliau makan atau minum." (HR. Abu Daud no.222, An Nasa'i no.257, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa'i)
Hal ini dikuatkan dengan sabda Rasulullah saw. dalam sebuah hadisnya, yang artinya:
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah’ (dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka ucapkanlah ‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi.” (HR. At-Tirmidzi)
Berikut doa sebelum makan:
“Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannaar”
Artinya:
“Ya Allah, semoga Engkau berkenan memberikan berkah (kemanfaatan) kepada kami atas apa yang telah Engkau anugerahkan kepada kami dan semoga Engaku berkenan menjaga kami dari siksa api neraka yang menyakitkan.”
Menggunakan Tangan Kanan
“Apabila salah seorang dari kalian makan, maka hendaklah makan dengan tangan kanan dan apabila dia minum, minumlah dengan tangan kanan. Karena setan apabila dia makan, makan dengan tangan kiri dan apabila minum, minum dengan tangan kiri.” (HR. Muslim)
Ambil Makanan Terdekat
Anjuran Nabi Muhammad SAW terkait makan adalah dianjurkan makan dari arah pinggir atau tepi dan memakan apa yang ada di sekitarnya (yang terdekat) sesuai sabdanya, yang artinya:
“Jika makanan diletakkan, maka mulailah dari pinggirnya dan jauhi (memulai) dari tengahnya, karena sesungguhnya barakah itu turun di tengah-tengah makanan.”
Jika dipetik hikmahnya, maka larangan mengambil makanan yang ada di hadapan orang lain adalah agar terhindar dari perbuatan kurang sopan, karena boleh jadi orang lain akan merasa terganggu dan bahkan merasa jijik dengan perbuatan tersebut.
Jangan Makan dan Minum Sambil Berdiri
Secara umum Rasulullah SAW lebih sering makan dan juga minum sambil duduk. Bisa dikatakan, beliau selalu minum dalam keadaan duduk kecuali dalam kondisi tertentu di mana Nabi terpaksa minum sambil berdiri, seperti misal tempatnya sempit atau karena tempat minum dalam posisi tergantung.
Adab makan dan minum ini penting untuk dilakukan setiap hari karena berkaitan dengan kesehatan. Saat makan, hendaknya Anda dalam posisi duduk dan jangan berdiri karena organ tubuh tidak berfungsi dengan baik yang meliputi usus, lambung dan juga ginjal.
Makan dengan Tiga Jari dan Dilarang Menjilat Jari Jemari
Makanlah dengan tiga jari dan jangan sampai menjilat jari jemarinya. Hal ini telah disebutkan dalam salah satu hadist yang berarti:
“Dahulu Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam makan dengan tiga jari dan menjilati tangannya setelah makan sebelum beliau bersihkan.” (HR. Muslim)
Adab ini juga berdasarkan pada hadis riwayat Bukhari, oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda:
”Jika salah satu di antara kalian makan, maka janganlah ia bersihkan tangannya sehingga ia jilati atau ia minta orang lain untuk menjilatinya.”
Tak Bernapas dalam Wadah saat MinumSelanjutnya jangan bernapas di dalam wadah saat Anda minum. Bernapaslah di luar wadah sesuai dengan hadist Nabi SAW:
Dari Abdullah bin Abi Qatadah dari ayahnya berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang di antara kamu minum maka janganlah dia bernapas di dalam wadah, dan apabila dia mendatangi kakus (istinja di tempat buang air) maka janganlah ia menyentuh kemaluannya dengan tangan kanan dan mengusapnya dengan tangan kanan.
Larangan meniup dalam wadah, sabda Nabi Muhammad SAW:
Abi Sa’id al-Khudri sesungguhnya ia berkata, Rasulullah saw. melarang minum sambil memecahkan lubang wadah air dan dilarang meniup air minum.
Jangan Makan Terlalu KenyangKetika Anda sudah merasa kenyang, berhentilah memaksakan makan karena bisa berpotensi membuat perut sakit. Organ pencernaan tidak tentu bisa mencerna makanan yang terlalu banyak masuk.
Ini merupakan salah satu adab makan dan minum sesuai dengan yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Ia bersadba:
“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihkannya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga lagi untuk bernapas”
Berdoa Usai Makan dan Minum
Usai mengawali kegiatan dengan doa, maka perlu ditutup juga dengan doa. Adab makan dan minum sesuai ajaran Rasulullah SAW ini bisa menjadi bentuk syukur pada makanan yang sudah disantap.
“Alhamdulillaahil ladzii ath'amanaa wa saqoonaa wa ja'alnaa muslimiin”
Artinya:
“Segala puji bagi Allah Ta'ala yang telah memberikan makanan dan minuman ini serta jadikan kami sebagai orang-orang islam.”