Cerita Mantan TKW jadi Miliarder, Ambil Baju Layak dari Tempat Sampah di Hong Kong
Merdeka.com - Nama Farida Nurhan sudah tak asing lagi di telinga masyarakat. Wanita asal Lumajang, Jawa Timur, ini pernah menjadi tenaga kerja wanita (TKW) sebelum sukses menjadi miliarder.
"Aku dulu waktu umur 17 tahun itu ke luar negeri untuk menjadi TKW," ungkap Farida dikutip dari video di kanal YouTube Ussy Andhika, Senin (22/3).
Bak menuai apa yang ia tanam, kini ia sukses menjadi miliarder. Sebelum mencapai titik sekarang, ia mengaku rela tidak membeli HP dan baju baru agar uangnya bisa utuh ditabung.
-
Siapa orang terkaya di Asia Tenggara? Pria kelahiran Singapura ini merupakan anak dari David Low Yi Ngo, yang berganti kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada tahun 1992. Dia mendirikan PT Bayan Resources Tbk pada tahun 1997 saat berhasil mengakuisisi PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP), pemegang konsesi sebuah tambang batubara di Muara Tae, Kalimantan Timur.
-
Bagaimana Low Tuck Kwong mencapai kekayaannya? Low Tuck Kwong memainkan peran kunci dalam membangun perusahaannya menjadi salah satu pemain utama dalam industri batubara Indonesia.
-
Siapa wanita itu? Nama wanita itu adalah Tang Ying.
-
Siapa wanita tersebut? Wanita tersebut, berpostur sekitar 155 sentimeter diperkirakan hidup bersama suaminya pada abad ke-9.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Hartono bersaudara kembali menempati daftar orang terkaya di Indonesia, menggantikan posisi Low Tuck Kwong.
Ia juga pernah mengambil baju dari tempat sampah saat musim dingin. Karena, menurutnya, semua baju itu masih layak pakai kondisinya bagus.
"Pernah pengalaman waktu buang sampah di tempat sampah musim dingin nih, tak ambil tuh bajunya, tak cuci," kata Rida.
"Serius?" tanya Ussy tidak percaya.
"Serius, aku pakai dan buat aku itu masih bagus," tandas Rida.
Pernah di Singapura dan Hong Kong
Rida mengungkapkan bahwa ia pernah bekerja menjadi TKW di dua negara berbeda. Mulai dari Singapura, lalu dipindah ke Hongkong.
"Jadi aku dulu kerja di Singapura 11 bulan. Habis itu ya nasib kali, aku sudah niat kerja habis itu adiknya bos ku yang di Singapura tinggal di Hong Kong, aku dikirim ke Hong Kong. Kerja di Hong Kong, ya tetap jadi TKW," ungkap Farida.
Ia menjadi TKW selama kurang lebih 6 tahun. "Jadi aku dulu kerja dari tahun 2002 ke 2003 di Singapura, dari 2003 sampai hampir 2008 itu aku di Hong Kong, abis itu balik lagi ke Indonesia," kata Rida.
Rupanya, selain bekerja menjadi TKW, selama di Hongkong ia juga kerja sampingan dengan menjual rokok untuk mencari uang tambahan. "Kalau aku hari Minggu di Hong Kong jual rokok," kata Farida.
"Aku tahu yang kumpul-kumpulnya di Victoria Park," tambah Ussy.
"Jadi di situ pembantu-pembantu di sana malas lah kalau hari Minggu, maunya duduk-duduk saja, kumpul-kumpul. Aku bawa ransel ke Toko Indonesia bawa rokok, tak jual itu dari pagi sampai sore. Dan itu uangnya aku tabung semuanya," timpal Rida lagi.
Reporter: Syifa Caecar Madyaratri (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2020, Via kembali ke kampung halaman dan memutuskan fokus berjualan hijab.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita seorang wanita yang rela kerja 12 jam dengan gaji di bawah UMR.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia pernah dinobatkan sebagai orang terkaya di China.
Baca SelengkapnyaUntuk bertahan hidup, sang ayah membangun usaha kecil-kecilan berupa toko sederhana. Eka membantu ayahnya berjualan.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita paruh baya pilih berjualan di tengah hutan dan gunung selama 24 jam sehari untuk penuhi kebutuhan keluarganya.
Baca SelengkapnyaSelama ia merantau 7 tahun lebih, ayah kandungnya ternyata meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita ayah kandung Pegi Setiawan tentang anaknya.
Baca SelengkapnyaMeski gaji per bulannya tinggi, seorang wanita mengungkap bahwa biaya hidupnya juga tinggi.
Baca Selengkapnya