Demensia Adalah Penyakit Penurunan Daya Ingat, Ketahui Penyebab & Cara Pengobatannya
Merdeka.com - Demensia adalah penyakit penurunan daya ingat ataupun cara berpikir. Dengan begitu penyakit ini akan berdampak pada gaya hidup, mulai dari bersosialisasi, berinteraksi hingga kegiatan maupun aktivitas lain yang dijalani oleh sang penderita dalam sehari-hari.
Perlu diketahui, bahwa penyakit demensia tidak sama dengan pikun. Pikun sendiri merupakan kemampuan berpikir yang berubah seiring dengan pertambahan usia seseorang sehingga akan mempengaruhi daya ingat, namun hal ini tidak signifikan dan tak menyebabkan Anda bergantung pada orang lainnya.
Jenis demensia yang kerapkali terjadi adalah demensia vaskular dan penyakit Alzheimer. Demensia vaskular merupakan jenis penyakit yang diakibatkan oleh gangguan pada pembuluh darah di otak, sementara Alzheimer memiliki hubungan dengan perubahan protein serta perubahan genetik di otak. Sama seperti penyakit lain, demensia juga memiliki beberapa penyebab yang menyertai. Berikut adalah penyebab serta cara pengobatan penyakit demensia yang sudah dirangkum dari Alo Dokter.
-
Bagaimana demensia mempengaruhi kehidupan sehari-hari? Kondisi ini jika tidak segera diatasi dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.
-
Apa itu Demensia? Demensia adalah gangguan kognitif yang memengaruhi ingatan, pemikiran, dan kemampuan pengambilan keputusan individu.
-
Apa itu demensia? Demensia, termasuk Alzheimer, adalah penyakit yang tidak hanya mempengaruhi penderitanya, tetapi juga membawa dampak signifikan bagi keluarga, komunitas, dan sistem kesehatan.
-
Kenapa Demensia bisa terjadi? Demensia bukan penyakit, bisa terjadi ketika otak mengalami penurunan kondisi karena penyakit alzheimer, parkinson, serangan stroke, dan trauma kepala.
-
Apa saja kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko demensia? Beberapa kebiasaan sehari-hari yang tampak tak berbahaya sebenarnya dapat meningkatkan risiko demensia, dan penting untuk memahami dampaknya. Berikut adalah enam kebiasaan tersebut: Tidak Bergerak atau Terlalu Lama Duduk Olahraga, terutama jenis aerobik, terbukti dapat membantu mengurangi gangguan kognitif dan risiko demensia.
Penyebab Penyakit Demensia
Penyakit demensia diakibatkan oleh sel saraf dan hubungan antar saraf pada bagian otak yang rusak. Jika dilihat berdasarkan perubahannya demensia terbagi menjadi dua jenis yakni penyakit demensia vaskular dan penyakit Alzheimer.
©www.dailymail.co.uk
Demensia Vaskular
Demensia Vaskular terjadi lantaran adanya gangguan pembuluh darah di bagian otak, jenis penyakit ini kebanyakan disebabkan oleh stroke secara berulang kali.
Alzheimer
Sementara penyakit Alzheimer adalah jenis demensia yang kerap terjadi, hingga saat ini belum diketahui apa penyebab pastinya dari penyakit Alzheimer.
Shutterstock/9nong
Akan tetapi perubahan secara genetik yang diturunkan oleh orangtua diduga bisa menjadi penyebab seseorang mendapati risiko penyakit ini. Perlu Anda ketahui, bahwa adanya kelainan protein dalam otak juga dapat membuat sel saraf sehat dalam otak menjadi rusak.
Kondisi Lain Penyebab Timbulnya Gejala Demensia
Bukan hanya penyakit demensia vaskular dan penyakit Alzheimer saja, namun sebenarnya terdapat beberapa kondisi lain yang menjadi penyebab timbulnya gejala demensia dengan sifat sementara. Dilansir dari Alo Dokter, berikut adalah kondisi-kondisi yang meliputi:
- Kekurangan vitamin dan mineral tertentu, seperti kekurangan vitamin B1, vitamin E, vitamin B12, vitamin B6 dan zat besi dalam tubuh.
- Multiple sclerosis.
- Terjadinya kelainan metabolisme atau endrokrin.
- Adanya tumor otak.
- Keracunan akibat paparan pestisida, logam berat atupun konsumsi minuman mengandung alkohol.
- Subdural hematoma.
- Efek samping obat, seperti obat nyeri atau obat penenang.
Penyakit yang Berisiko Timbulkan Demensia
Sama seperti halnya penyakit lain, demensia ini dapat terjadi lantaran adanya beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko demensia. Antara lain yakni adanya pertambahan usia, gaya atau pola hidup yang tidak baik, memiliki riwayat demensia dalam keluarga, merokok, pola makan tidak sehat dan teratur, jarang berolahraga dan kecanduan minuman mengandung alkohol.
Penyakit demensia ini juga dapat terjadi akibat beberapa penyakit lain yang mampu meningkatkan risikonya. Berikut adalah beberapa penyakit yang berisiko menimbulkan demensia dilansir dari Alo Dokter:
- Hipertensi
- Diabetes
- Kolesterol tinggi
- Depresi
- Obesitas
- Sleep apnea
- Sindrom Down
Gejala Demensia
Gejala demensia akan terjadi dengan ditandai adanya perubahan cara berpikir dan juga penurunan memori. Gejala ini mampu bertambah buruk seiring berjalannya waktu jika tak segera ditangani dengan baik. Diketahui gejala demensia terbagi menjadi beberapa tahapan, mulai dari tahap 1 hingga 5.
Seseorang yang mengalami gejala demensia pada tahap 1 biasanya masih terlihat seperti orang normal yang lain karena fungsi otak masih memiliki kemampuan yang baik, kemudian jika sudah berlanjut ke tahap 2 maka mulai terjadi kesulitan dalam menentukan keputusan atau memecahkan sebuah masalah dalam satu waktu. Pada tahan selanjutnya yakni ketiga, penderita akan mulai merasa kesulitan dalam mempelajari berbagai hal baru dan mendapati suasana hati kurang bersemangat serta kemampuan bersosialisasi yang menurun.
Jika seseorang sudah menginjak tahap ke-4 gejala demensia, maka penderita akan mulai membutuhkan bantuan orang lain guna melakukan aktivitas sehari-hari mulai dari berpakaian hingga mandi. Apabila sudah mencapai tahap ke-5 gejala demensia, ini dapat dikatakan bahwa penderita sudah mengalami dimensia berat yang memungkinkannya tidak dapat hidup mandiri serta kehilangan kemampuan dasar seperti duduk, berjalan, tak mengerti bahasa bahkan tak mengenali anggota keluarganya.
Pengobatan Demensia
Pengobatan demensia perlu dilakukan oleh penderita agar membuatnya mampu beradaptasi dengan kondisinya. Bukan hanya itu, pengobatan juga akan menghambat setiap gejala yang muncul serta membuat penderita terhindar dari komplikasi.
©2015 Merdeka.com/shutterstock
Pengobatan demensia terdiri dari beberapa prosedur, mulai dari dilakukannya terapi khsusus, dukungan orang tua, dan mengomsumsi obat-obatan. Apabila penyakit sudah dirasa cukup parah maka dapat dilakukan tindakan operasi, biasanya demensia dengan cara penanganan operasi jika disebabkan oleh cedera otak, tumor otak ataupun hidrosefalus. (mdk/bil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demensia adalah istilah untuk sekelompok gejala yang memengaruhi memori, kemampuan berpikir, dan kemampuan sosial.
Baca SelengkapnyaPada sejumlah kasus penurunan kemampuan otak itu dimulai pada usia 30 tahun
Baca SelengkapnyaDemensia merupakan salah satu ancaman kesehatan yang bisa berisiko terjadi akibat gaya hidup tidak sehat.
Baca SelengkapnyaBeberapa kondisi lupa bisa terjadi secara alami, namun beberapa juga bisa jadi disebabkan karena masalah kesehatan lainnya.
Baca SelengkapnyaKebiasaan sehari-hari yang kita miliki ternyata bisa berpengaruh terhadap munculnya risiko demensia di diri kita.
Baca SelengkapnyaAmnesia adalah gangguan memori yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengingat informasi atau pengalaman masa lalu.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai mitos penyakit Alzheimer yang sering menyesatkan karena tak memiliki dasar penjelasan ilmiah.
Baca SelengkapnyaKenali penyakit yang dapat menyerang orang tua Anda saat lanjut usia. Mulai dari penyakit kardiovakular hingga kehilangan fungsi otak seperti hilang ingat.
Baca SelengkapnyaKehilangan memori jangka pendek pada seseorang bisa terjadi akibat berbagai macam hal.
Baca SelengkapnyaDengan memasukkan kebiasaan-kebiasaan ini ke dalam rutinitas harian, kita dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan menjaga kejernihan mental.
Baca SelengkapnyaTerdapat doa agar tidak lupa atau pikun dan amalan lainnya yang bisa dipraktikkan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaMencegah gejala penuaan terutama berupa demensia bisa dilakukan sejak muda terutama oleh para Gen-Z sejak sekarang.
Baca Selengkapnya