Diet Ingin Tubuh Ideal, Wanita ini Rela Minum Pil Telur Cacing Pita Babi Akibatnya Mengerikan
Wanita tersebut sempat merasakan hasil dari diet yang tidak biasa ini sebelum akhirnya mengalami berbagai gejala yang mengerikan.
Memiliki tubuh ideal merupakan impian banyak orang. Seorang wanita muda di Amerika Serikat mencoba metode diet yang tidak biasa untuk menurunkan berat badan secara ekstrem. Dia membeli pil yang mengandung telur cacing pita melalui situs web gelap, dengan harapan bisa menurunkan berat badan dengan cepat.
Kasus ini diungkap oleh Dr. Bernard Hsu, seorang onkolog sekaligus YouTuber di kanal Chubbyemu. Ia menjelaskan bagaimana pasien berusia 21 tahun tersebut mencoba cara diet yang berbahaya ini. Dr. Hsu juga memberikan peringatan tentang risiko kesehatan serius yang dapat muncul akibat mengonsumsi telur cacing pita tersebut. Pil yang dikonsumsi wanita itu mengandung telur cacing pita yang setelah masuk ke dalam tubuh, akan menetas dan menetap di usus.
Parasit ini akan mengonsumsi nutrisi dari makanan yang dimakan oleh inangnya yang mengakibatkan penurunan berat badan drastis. Praktik ini termasuk salah satu metode diet yang sangat berisiko. Wanita tersebut sempat merasakan hasil dari diet yang tidak biasa ini sebelum akhirnya mengalami berbagai gejala yang mencemaskan. Namun, ia baru menyadari dampak seriusnya setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Berikut ini adalah rangkuman dari Liputan6.com.
Tindakan Berani untuk Mencapai Tubuh Ideal
Seorang wanita muda bernama "TE" mencoba metode diet yang tidak biasa. Ia menemukan kapsul berisi telur cacing pita secara daring dan segera membelinya. Tertarik oleh iklan diet ekstrem yang menjanjikan penurunan berat badan dengan cepat, TE langsung menelan pil tersebut dengan harapan bisa mencapai berat badan ideal.
Pada awalnya, ia merasakan hasilnya meskipun disertai dengan kram dan perut kembung. Gejala-gejala ini diabaikannya karena terfokus pada impian memiliki tubuh yang sempurna. Namun, tidak lama kemudian, TE mulai mengalami efek samping yang lebih serius, mulai dari masalah perut hingga benjolan di bawah dagu, yang menunjukkan adanya masalah kesehatan. Meskipun demikian, ia tetap meyakini bahwa gejala tersebut adalah bagian dari proses diet yang dijalaninya.
Risiko yang Terkait dengan Telur Cacing Pita
Telur cacing pita yang tertelan oleh TE akan menetas di dalam ususnya. Parasit ini mengonsumsi nutrisi dari makanan yang dimakan oleh inangnya. Meskipun dapat menyebabkan penurunan berat badan, dampak negatifnya sangat berbahaya. Cacing pita diketahui dapat tumbuh hingga panjang 30 kaki di dalam tubuh manusia. Selain menurunkan berat badan, parasit ini juga berpotensi memicu masalah kesehatan yang serius.
"Cacing pita dapat menyebabkan penyakit berat bahkan berujung pada kematian jika tidak diobati," kata Dr. Hsu.
Wanita tersebut mulai merasakan gejala aneh seperti sakit kepala yang parah dan kram perut yang semakin parah. Meskipun telah berobat ke rumah sakit, dokter mengalami kesulitan dalam mendiagnosis penyakitnya karena tidak mengetahui pola diet aneh yang dijalaninya.
Gejala Mengkhawatirkan dari Diet Cacing Pita
TE mengalami gejala yang tidak biasa pada tubuhnya beberapa minggu setelah mengonsumsi pil telur cacing pita. Ia mendapati benjolan di bawah dagunya yang ternyata merupakan kumpulan telur cacing pita. Selain itu, wanita ini juga mengalami pingsan secara tiba-tiba dan sakit kepala yang semakin parah. Dalam satu insiden, ia bahkan melihat potongan cacing pita keluar dari tubuhnya saat berada di toilet.
"Ada potongan persegi panjang berwarna cokelat yang mengapung di mangkuk toilet," ungkap Dr. Hsu.
Meskipun demikian, ia masih menganggap gejala tersebut sebagai bagian dari proses diet. Seiring waktu, gejala-gejala tersebut semakin memburuk. Selain mengalami sakit perut, TE juga mulai mengalami gangguan memori dan kehilangan kesadaran. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk kembali ke rumah sakit guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Dokter Berhasil Temukan Cacing Pita Babi
Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, dokter akhirnya mengidentifikasi bahwa TE terinfeksi oleh dua jenis cacing pita. Salah satu jenisnya adalah Taenia solium, cacing pita yang berasal dari daging babi, yang dapat menyebar ke berbagai organ dalam tubuh. Telur dari cacing ini dapat menyebabkan pembentukan kista di otak dan organ lainnya, suatu kondisi yang dikenal dengan istilah sistiserkosis.
Kondisi ini dapat mengakibatkan perubahan kepribadian serta gangguan kognitif. Beruntung, TE mendapatkan perawatan dengan obat antiparasit yang berfungsi untuk mengatasi cacing pita tersebut. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama tiga minggu, ia dinyatakan telah bebas dari parasit.
"Menurunkan berat badan dengan pola makan sehat dan olahraga jauh lebih aman dibandingkan membiarkan parasit tinggal di dalam tubuh Anda," ucap Dr. Hsu sebagai peringatan.