Gempa Tapanuli Utara 5,5 M Sebabkan Longsor hingga Tewaskan 1 Orang
Gempa berkekuatan 5,5 magnitudo mengguncang Tapanuli Utara pada Selasa pagi, menewaskan satu orang dan menyebabkan longsor yang menutup jalan utama.

Pada pagi hari Selasa, 18 Maret 2025, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, diguncang oleh gempa bumi dengan magnitudo 5,5. Guncangan tersebut terjadi pada pukul 05:22 WIB, dengan pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer, sekitar 17 kilometer tenggara dari Tapanuli Utara. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa getaran gempa ini terasa cukup kuat di wilayah sekitarnya.
Dampak dari gempa ini sangat dirasakan oleh warga, terutama di Desa Lobu Pining, Kecamatan Pahae Julu. Satu orang dilaporkan meninggal dunia, yaitu Kartini Manalu, seorang wanita berusia 68 tahun, yang ditemukan tewas setelah tertimbun reruntuhan rumahnya akibat guncangan.
"Akibat guncangan gempa bumi, satu orang meninggal dunia dan sudah dibawa ke Puskesmas terdekat," ujar Pj Sekda Tapanuli Utara, David Sipahutar, dikutip dari ANTARA.
Selain korban jiwa, gempa ini juga menyebabkan longsoran tanah yang menutupi jalan utama di kawasan Pahae Julu. Longsoran tersebut menghalangi akses jalan, sehingga kendaraan tidak dapat melewati jalur tersebut. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah menurunkan alat berat untuk membersihkan material longsor dan melakukan pendataan kerusakan lebih lanjut.
Gempa Guncang Tapanuli Utara pada Pagi Hari
Pada hari Selasa, 18 Maret 2025, wilayah Tapanuli Utara diguncang oleh gempa bumi berkekuatan 5,5 magnitudo pada pukul 05:22 WIB. Menurut laporan dari BMKG, pusat gempa terletak di koordinat 1.99 Lintang Utara dan 99.12 Bujur Timur, pada kedalaman 10 kilometer dan berjarak sekitar 17 kilometer tenggara dari Tapanuli Utara.
Meskipun terjadi di pagi hari, guncangan gempa ini dirasakan cukup kuat di berbagai daerah sekitarnya, sehingga menimbulkan kepanikan di kalangan penduduk. Banyak bangunan dan rumah warga mengalami kerusakan yang cukup parah akibat guncangan yang berlangsung singkat namun sangat dahsyat. Peristiwa ini kembali mengingatkan masyarakat tentang potensi gempa yang ada di Sumatera Utara, yang memang dikenal dengan aktivitas seismiknya yang tinggi.
Korban Jiwa di Desa Lobu Pining
Di tengah situasi bencana yang melanda, seorang penduduk Desa Lobu Pining, Kartini Manalu, yang berusia 68 tahun, kehilangan nyawa akibat tertimpa reruntuhan rumahnya. Kejadian tragis ini mengejutkan warga setempat, terutama karena gempa mengguncang saat banyak orang masih dalam keadaan tidur.
Pj Sekda Tapanuli Utara, David Sipahutar, mengonfirmasi bahwa korban telah dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Selain itu, pihak berwenang segera melakukan pendataan untuk mengevaluasi kerusakan yang terjadi di daerah tersebut, baik kerusakan fisik pada bangunan maupun dampak yang dirasakan oleh masyarakat lainnya.
Longsor Tutup Akses Jalan
Gempa bumi ini tidak hanya mengakibatkan banyaknya korban jiwa, tetapi juga menyebabkan terjadinya longsor di beberapa lokasi. Salah satu tempat yang mengalami kerusakan parah adalah jalur utama Pahae Julu. Longsoran tanah yang menutup jalan tersebut mengakibatkan akses kendaraan terhambat, sehingga beberapa desa menjadi terisolasi.
Menurut laporan dari Pj Sekda, ada dua titik longsor utama yang menghalangi jalan, yaitu di sekitar area "lubang ni homang" dan satu titik lagi dekat Desa Peanornor. Akibatnya, akses utama menuju dan dari Pahae Julu terhambat total, sehingga kendaraan tidak dapat melintas di jalan tersebut.
Pemerintah Kabupaten Bergerak Cepat
Menanggapi kondisi darurat yang terjadi, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara segera mengambil tindakan dengan mengerahkan alat berat untuk membersihkan material longsoran yang menutupi jalan. Tindakan ini bertujuan untuk memulihkan akses jalan dan memastikan bantuan dapat segera didistribusikan ke daerah yang terkena dampak.
Pihak berwenang juga melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk melaksanakan evakuasi dan menjamin keselamatan warga. Selain itu, tim pemerintah sedang melakukan pendataan untuk mengevaluasi kerusakan material dan kerugian lainnya yang terjadi akibat bencana ini.
Upaya Pemulihan dan Antisipasi Bencana
Dalam rangka pemulihan, tim relawan bersama petugas setempat secara aktif membersihkan jalur-jalur yang tertutup akibat longsor. Di samping itu, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang langkah-langkah mitigasi bencana gempa dan longsor, guna mengurangi risiko jatuhnya korban di masa mendatang.
Pemerintah juga menjanjikan bantuan bagi keluarga korban serta akan membantu memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat gempa dan longsor. Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan yang dapat terjadi kapan saja.
People Also Ask
Apa yang menyebabkan gempa bumi di Tapanuli Utara?
Gempa bumi yang terjadi di Tapanuli Utara disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di wilayah tersebut. BMKG mencatat bahwa gempa tersebut memiliki kekuatan 5,5 magnitudo dan terjadi pada kedalaman 10 kilometer.
Apa dampak dari gempa ini?
Dampak gempa ini sangat terasa di wilayah Tapanuli Utara, dengan satu korban jiwa yang tertimbun reruntuhan rumah dan terjadinya longsor yang menutup akses jalan utama di kawasan Pahae Julu.
Apa yang sedang dilakukan oleh pemerintah terkait bencana ini?
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah mengerahkan alat berat untuk membersihkan longsoran tanah yang menutup jalan serta melakukan pendataan kerusakan. Selain itu, mereka juga berkoordinasi untuk memberikan bantuan kepada korban dan keluarga yang terdampak.