Ingat Pria Arab Pendukung Israel Pembenci Palestina? Kabarnya Kini Tengah Sakit Parah di RS
Sosok pria Arab pembenci Palestina dan pro Israel kini terbaring lemah di RS. Seperti ini penampakannya.
Sosok pria Arab pembenci Palestina dan pro Israel kabarnya kini terbaring lemah di RS. Seperti ini penampakannya.
Ingat Pria Arab Pendukung Israel Pembenci Palestina? Kabarnya Kini Tengah Sakit Parah di RS
Seorang pria berkebangsaan Arab Saudi bernama Rawaf Al-Saeen mendadak jadi sorotan usai dengan lantang memberikan dukungan untuk Israel.
Rawaf yang merupakan seorang penulis asal Arab Saudi tersebut memberi kecaman kepada Palestina hingga menyebut bahwa Palestina tidak layak untuk merdeka.
Pendapatnya yang kontroversial tersebut memantik beragam tanggapan di media sosial hingga ia banjir hujatan.
Namun kini kondisinya kabarnya sangat memprihatinkan dan tengah dirawat di Rumah Sakit (RS).
Seperti apa kondisi Rawaf saat ini? Melansir dari Instagram @littleproject.idn, Rabu (20/3) simak informasi berikut.
Buzzer Israel Asal Arab Saudi Sakit
Kabar datang dari sosok kontroversial asal Arab Saudi yang secara terang-terangan mendukung Israel, Rawaf Al-Saaen.
Rawaf merupakan sosok yang pernah membuat video berisi pendapatnya akan konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina.
Sempat jadi buah bibir di masanya, kini justru kondisinya berbalik. Rawaf dikabarkan tengah sakit dan tak berdaya saat dirawat di RS.
Belum diketahui sakit yang ia derita namun beredar kabar bahwa ia tengah sakit parah dan hanya bisa berbaring di kasur.
Orang Arab Pembenci Palestina dan Pro Israel
Tak semua orang Arab mendukung kemerdekaan Palestina. Seperti yang dilakukan oleh Rawaf Al-Saeen yang lantang menyuarakan dukungan untuk Israel.
Rawaf pernah bersuara bahwa ia mengecam keberadaan bangsa Palestina yang disebutnya ada di tanah Israel.
Bahkan dengan sombongnya ia menyebut bahwa jika bukan karena Arab Saudi maka Palestina pun tidak akan pernah ada.
“Tidak ada yang tidak diberikan Arab Saudi kepada Anda, bahkan mereka mendirikan negara untuk Anda! Raja Fahd, ketika (presiden) Reagen memintanya untuk membiayai kelompok pemberontak, dia berkata: “satu kebaikan layak mendapatkan kebaikan lainnya. Beri aku negara Palestina", Reagan berkata: "Oke"."
"Mereka menyetujui negara Palestina. Raja Fahd memberi tahu Yasser Arafat bahwa mereka telah mendapatkan negara Palestina. Arafat melarikan diri dan setuju untuk bertemu Raja Fahd hanya 10 tahun setelah semua ini," sambungnya.
Rawaf pun menyebut bahwa tanah Palestina merupakan milik Israel dan mengklaim bahwa masyarakat Palestina merupakan 'orang terlantar'.
"Arafat tidak tertarik dengan negara Palestina, tidak ada di antara kalian yang menginginkan negara Palestina, karena kamu tidak punya kasus, tidak punya negara, dan tidak punya tanah. Tanah ini milik Israel."
“Menurut Al-Quran dan kalian adalah orang-orang terlantar, tersebar dari berbagai penjuru: Mongol, Turkmenistan, Sirkasia, Armenia, Gipsi, kalian tidak punya apa-apa di Palestina. Palestina adalah negara Israel untuk rakyat Israel," sambungnya.
Rawaf pun menjelaskan alasan dukungannya terhadap Israel berdasarkan sejarah yang ia pegang selama ini.
"Dan rakyat Israel, adil jadi kalian akan tahu bahwa mereka adalah anak-anak Ishak. Dan kami orang Arab adalah anak-anak Ismail. Ishak dan Ismail bersaudara dan ayah mereka adalah Abraham (Ibrahim). Itu menjadikan mereka sepupu kami. Tapi dari mana asal Anda? Bagaimana Anda menjadi bagian dari semua ini?."
"Kamu tersebar" (aslinya) Gipsi, Mongol, Turkmenistan, Sirkasia, Romawi, sisa-sisa bangsa lain. Bagaimana Anda bisa menjadi bagian dari semua ini? Seberapa jauh Anda menjadi bagian dari kami? Bangsa Israel tinggal di tanah mereka, tetapi kamu tidak mempunyai tanah dan tidak mempunyai perkara. Jangan coba-coba mengikuti kami!," tambahnya.
Ucapan yang tak kalah kontroversialnya muncul tatkala ia menyebut bahwa bangsa Palestina sangat jahat dan bukanlah bagian dari bangsa Arab.
"Hei Palestina kamu bukan bangsa Arab. Kalian tidak memiliki tanah dan juga urusan."
"Palestina kalian adalah orang jahat di manapun kaki kalian menginjak. Murni jahat dan tidak ada perbedaan di antara kalian."
"Aku lebih baik menghabiskan semalaman dengan zionis dan bukan Palestina," pungkasnya.