Ini Sosok Anak Perempuan yang Ditolak & Diusir Keluarganya, Kini Tinggal & Diurus Panti ODGJ
Kisah sedih seorang gadis diusir dan ditolak kembali ke rumah oleh orang tuanya. Kini, tinggal dan dirawat di panti ODGJ.
Ini Sosok Anak Perempuan yang Ditolak & Diusir Keluarganya, Kini Tinggal & Diurus Panti ODGJ
Pemilik Yayasan Mentari Hati, Dadang Heryadi, memutuskan untuk merawat seorang anak perempuan yang diusir dan ditolak oleh keluarganya.AS (nama inisial), saat ini terpaksa tinggal bersama ratusan ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa) yang ada di panti rehabilitasi milik Dadang.
Hal ini dikarenakan ia ditolak oleh ayah tirinya saat diantar Dadang dan pihak Dinas Sosial Garut untuk kembali ke rumah. Begini sosoknya:
Sosok AS Gadis yang Ditolak Keluarganya
Melansir dari Instagram @yayasanmentarihati, membagikan video terbaru AS setelah dibawa untuk tinggal di panti rehabilitasi.
Dalam video, menunjukkan momen saat AS mendapat hadiah dari seseorang yang tak dikenal sebagai bentuk support untuknya.
"Ini ada yang ngasih rezeki tapi enggak tahu dari siapa nih, yang penting dari hamba Allah yang sayang sama AS," kata pria dalam video.
Terlihat dalam video, AS sempat meneteskan air mata ketika membaca sebuah surat yang ditujukkan padanya.
"Buat yang ngasih ini makasih ya. Semoga rezekinya makin lancar, dan sehat selalu sekeluarga," kata AS.
Saat ini, AS terpaksa tinggal di panti rehabilitasi ODGJ meski dirinya tidak mengalami gangguan jiwa.
Pemilik Yayasan Mentari Hati, yakni Dadang, memutuskan membawa AS bersamanya usai keluarga AS menolak menerimanya kembali.
Sebagai informasi, Yayasan Mentari Hati sendiri adalah panti rehabilitasi yang berlokasi di Jalan Letjen Mashudi, Kelurahan Mulyasari Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.
Selama belasan tahun, Dadang merawat ratusan ODGJ di yayasan miliknya. Saat ini, lebih dari 200 ODGJ bahkan tinggal di panti rehabilitasi tersebut.
Anak Diusir dan Ditolak Keluarga
Di video lain yang dibagikan, mengunggah momen saat Dadang sempat mengantarkan AS ke rumah orang tuanya dengan didampingi pihak Dinsos kota Garut.
Awalnya, Dadang mengungkap alasannya memilih memulangkan AS dan tidak merawatnya di panti ialah karena gadis tersebut tidak mengalami gangguan jiwa.
Namun ternyata, ayah tiri AS justru menolak kepulangan putri sambungnya itu. Dia mengatakan tidak mau AS kembali ke rumah.
"Kalau mau ketemu anak boleh tapi jangan dibawa ke sini. Maaf bukan karena anak tiri. Tapi (kalau) putra (anak) pribadi pun (akan saya usir," kata ayah tiri AS.
Kesal dan kecewa dengan jawaban ayah AS, Dadang pun akhrinya memutuskan untuk membawa gadis tersebut untuk tinggal bersamanya."Saya ikut (merasa) sakit hati. Kita tidak hidup selamanya di dunia bakal balik ke akhirat. Ya Allah kuatkan saya ya Allah," kata Dadang.
"Sudah, sudah ayo ikut saya. Enggak usah banyak omong, sekarang ikut saya. Sudah enggak benar (keluarganya). Ayo kita pulang. Ayo pulang sama papa," tambahnya.
Tak ada pembelaan dari pihak keluarga AS termasuk ibu kandungnya yang juga ada di lokasi. AS pun hanya bisa menangis saat keluar dari rumah.
Kini, AS dirawat oleh Dadang dan tinggal di panti rehabilitasi Yayasan Mentari Hati.